Naskah Riwayat Nabi Naskah-naskah Tentang Rukun Iman

208

3.2 Naskah Riwayat Nabi

Naskah-naskah yang memuat teks cerita para nabi bagi kalangan masyarakat Sunda cukup memegang peranan penting, dan biasa dianggap sebagai kisah orang suci yang dinamakan hariografi. Umumnya teks-teks naskah demikian mengambil latar dan peristiwa di dunia Arab, khususnya di tanah suci Mekah dan Madinah. Ke dalam naskah-naskah demikian termasuk kisah kehidupan para nabi, kisah kehidupan Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya. Pada dasarnya riwayat ini merupakan semacam penghalusan segala yang telah diimani dan diikrarkan, baik secara perseorangan maupun kelompok yang bersifat inisiasi dan ritual. Foto 70: NaskahKitab Carios Kangjeng Nabi Muhammad 209 Sumber: Koleksi Cigondewah Judul naskah ini tertulis pada lembar halaman 1: Kitab Mulud Kangjeng Rasul Muhammad SAW atau secara umum dikenal sebagai: KISAH KANGJENG NABI MUHAMMAD. Nama pengarang atau penyusun tidak ditemukan. Naskah berbahasa Sunda dan bercampur bahasa Arab yang ditulis dalam aksara Pegon dengan bentuk penyajian teks berupa karangan prosa. Naskah berahan kertas bergaris buatan pabrik dalam negeri dengan ukuran; sampul 16, 7 x 14,39 cm, lembar halaman 16,7 x 14,4 cm, ruang tulisan 14 x 9 cm. Tebal naskah 45 halaman semua dituliisi, tanpa penomoran halaman. Keadaan fisik kertas sudah berwarna kecoklat-coklatan, tetapi umumnya masih cukup baik. Tulisan dengan tinta warna hitam pekat menggunakan pulpen. Pemilik naskah bernama Pepep, salah seorang anggota keluarga Pesantren Cigondewa Bandung. Naskah ini ditulis pada tanggal 2 Siyam tahun 1326 Hijriyah dikoversi ke Masehi 1908, bersampul lembar bergaris yang sengaja tidak ditulisi, mungkin sampul aslinya telah hilang. Teks diawali dengan tata cara dan aturan membaca kitab atau naskah ini dengan senantiasa harus penuh khidmat. Berikutnya berisi kisah asal-usul Nabi Muhammad semenjak lahir hingga menjadi Rasulullah SAW. Penyajian kisah dalam bentuk prosa naratif yang terbagi ke dalam 14 bagian. Pada lembar halaman akhir sampul ada tempelan kertas putih berisi doa. Naskah-naskah demikian dikenal antara lain dengan judul-judul: Wawacan Nurbuat, Wawacan Sapaat Nabi Muhammad, Wawacan Kangjeng Nabi 210 Nikah, Wawacan Paras Nabi, Wawacan Babar Nabi, Wawacan Hikayat Nabi, Wawacan Riwayat Nabi Enoh, Wawacan Nabi Yusup, Wawacan Babad Mekah, Wawacan Hasan Husén, Wawacan Mi’raj Nabi, Wawacan Silsilah Siti Fatimah, Wawacan Sajarah Ambiya, Wawacan Abdullah, Wawacan Seluk-belukna Jalma, dan Wawacan Rawi Mulud. Foto 71: Naskah Kisah Hagiografi

4. Naskah-naskah Fiqih