125
Sumber: Dokumentasi Yayasan Pendidikan Al-Ghazali, Bogor.
Tahun 1969, Abdullah ibn Nuh mendirikan Majelis Al-Ghazali dan pesantren al-Ihya Bogor. Selain itu, ia pun seorang penulis yang subur. Di antara
karya monumentalnya adalah Kamus Indonesia-Arab-Inggris yang disusun bersama Oemar Bakry. Adapun karangannya yang ditulis dalam bahasa Indonesia
adalah Cinta dan Bahagia, Keutamaan Keluarga Rasulullah Saw., dan Sejarah Islam di Jawa Barat Hingga Zaman Keemasan Banten serta sebuah buku
berbahasa Sunda Lenyepaneun. Karya terjemahan lainnya adalah: Minhaj al- Abidin, Al-Munqiz Min al-Dalal, dan al-Mustafa li ManLahu Ilm al-Ushul.
262
Pada usianya yang ke-82 Abdullah ibn Nuh wafat, 26 Oktober 1987.
263
K. H. Anwar Musaddad 1909-2000
Anwar Musaddad, dengan nama kecil Dede Masdiad dilahirkan di Ciledug Garut, 3 April 1909. Ia adalah anak Abdul Awwal dan Marfuah. Ia
diduga, masih keturunan kesultanan Cirebon dan Mataram.
264
Ketika berusia 4 tahun sudah menjadi yatim. Ibu Marfuah membuka usaha batik Garutan dan
126 dodol merk Kuraetin. Karena bukan seorang anak abtenar dan menak, ia tidak
diterima di HIS negeri. Ia masuk HIS Christelijk, MULO Kristen di Sukabumi, dan AMS Kristen di Jakarta.
265
Ketika di Sukabumi, Dede Masdiad belajar mengaji kepada mualim Sahroni. Memasuki tahun kedua di AMS, ia disuruh
mondok di Kiai Harmaen Cipari. Sejak mondok di Cipari, namanya menjadi Anwar Musaddad. Selama di Cipari, giat mendalami bahasa Arab. Setelah tamat,
ia pindah ke Jakarta dan menumpang di rumah H. O. S. Tjokroaminoto.
266
Di sinilah mulai belajar politik praktis. Ia pun membantu penerbitan SK Fadjar Asia.
Foto 46: K. H. Anwar Musaddad
Sumber: Ulama-Ulama Nusantara. Diakses dari http:sachrony.files.wordpress.com. Tanggal 12 Maret 2011.
Tahun 1930, berangkat ke Makkah bersama ibu dan neneknya. Setelah musim haji selesai tidak pulang, tetapi belajar di Madrasah Al-Falah Makkah,
hingga menjadi staf pengajar di sana. Di Makkah ia menikahi Maskatul Millah,
127 anak seorang mukimin dari Ciparay Bandung. Anwar pun memperdalam ilmu
agama Islam ke beberapa syekh dan ulama terkenal di Masjidil Haram.
267
Tahun 1941, Anwar kembali ke Garut. Aktivitas Anwar dimulai dengan masuk anggota Syu Sangi Kai Priangan, Ketua Masyumi Priangan, Kepala
KUA Priangan pertama. Masuk Hisbullah bersama K. H. Yusuf Taujiri dan K. H. Khoer Affandi. Tahun 1950, mendirikan PTAIN di Yogyakarta dan menjadi
dosen bahasa Arab dan Dakwah. Ia pernah menjadi sekretaris Fakultas Hukum UII.
268
Tahun 1960, mendirikan dan mengelola IAIN Sunan Gunung Djati di Bandung. Ia menjadi rektor pertama 1968. Ia pun ditunjuk menjadi anggota
panitia penerjemahan Tafsir Quran dalam bahasa Indonesia dan Sunda. Di sela- sela kesibukannya, ia aktif di organisasi NU. Setelah pensiun, Anwar mendirikan
pasantren Al-Musaddadiyah. Anwar wafat di Garut pada tanggal 21 Juli 2000.
269
K. H. Mohammad Ma’sum Mama Ma’sum Bondongan, 1909-1997