146
Jawa Barat pada Pemilu 1999, Ketua Umum MUI Jabar 1985-2000, Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah 2000-2005, Ketua Dewan Penasehat MUI Jabar 2005-2008, dan ia pun termasuk tim
pemrakarsa pembuatan Al-Qur’an Mushaf Sundawi.128 K. H. Totoh wafat 1 September 2008. Ia dimakamkan di TPU Cileunyi Wetan, Bandung.
319
K. H. Djauharuddin A. R. 1933-1995
K. H. Djauharuddin Abdur Rahim atau disapa Pak Odjo adalah putra H. Abdurrahim dan Hj. Siti Zaenab, lahir di Rajagaluh Majalengka 1933. Pendidikan agama pertama kali
diperoleh dari ayahnya, selanjutnya sambil sekolah formal ia mengaji di tempat sekolah itu berada. Masuk SR 1945, SGI PUI 1954, SP-IAIN Yogyakarta 1955, PTAIN, dan IAIN Sunan
Kalijaga 1962. Selain itu, ia mengikuti Intensive Cours IKIP Bandung, SESPA Depag RI 1977, dan The Institute of Training and Develovment, Massachusett USA 1980. Pada tanggal 3
Januari 1960, mempersunting Ii Hadidjah Supartini binti K. H. Yasin Basyunie Basyunie dan dikaruniai 4 orang putra dan putri.
320
Dalam meniti karirnya, ia bekerja sebagai dosen di Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah 1962-1963, Pembantu Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah 1963-
1965, dan Direktur SP-IAIN di Cirebon 1965-1972. Masih di Cirebon, ia dipercaya menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah. Karirnya semakin menanjak, tahun 1975-1976, Pembantu Rektor IAIN
Sunan Gunung Djati Bandung merangkap Ketua Lemlit. Pak Odjo pun dipilih menjadi Rektor IAIN Sunan Gunung Djati Bandung selama dua periode 1977-1986. Karirnya tidak berhenti
sampai di situ, lepas dari Rektor ia diamanahi menjabat Kepala Kanwil Depag Jawa Barat 1987- 1993.
321
Selama karirnya, ia dikenal sebagai peneratas pembangunan fisik, baik ketika menjabat Rektor maupun Kakanwil Depag Jabar. Ia dihormati dan dikenang di IAIN dan lingkungan
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Tahun 1991, bersama mertuanya, K. H. Abdullah Yasin Basyuni, ia mendirikan Yayasan Daarul Amanah Rajagaluh Majalengka. Pak Odjo wafat tanggal
27 Oktober 1995 dan dimakamkan di tempat kelahirannya, Rajagaluh.
322
147
K. H. Mohamamad Ilyas Ruhiat 1934-2007
Mohammad Ilyas Ruhiat dengan nama kecil jang Uyu, lahir 31 Januari 1934
di Cipasung, Tasikmalaya. Ia adalah anak K. H. Ruhiat dengan Hj. Aisyah bin Muhammad Sayuti. Pendidikan formal hanya sampai kelas 3 SR. Ia ditarik
pulang oleh orang tuanya, karena harus melakukan seikerai. Ia pun mondok di Cipasung pada ayahnya. Di Cipasung, Ilyas Ruhiat menjadi santri terpandai. Pada
usia sembilan tahun, ia telah menguasai kitab jurrumiyah. Menginjak 15 tahun, menguasai kitab Alfiyah. Mulai tahun 1950, ia memperoleh lisensi mengajar dan
menjadi badal pengganti apabila Kiai Ruhiat berhalangan. Pada 1956, menikahi Dedeh Fu’adah binti K. H. Mapruh Pesantren Gentur, Rancapaku
Tasikmalaya.
323
Foto 56: K. H. Muhammad Ilyas Ruhiat
148
Sumber: Ulama-Ulama Nusantara. Diakses dari http:sachrony.files.wordpress.com. Tanggal 12 Maret 2011.
Aktivitasnya dalam organisasi, ia menjadi Ketua IPNU cabang Tasikmalaya 1954 dan Wakil Ketua IPNU Jawa Barat 1956. Tahun 1960,
terpilih sebagai Wakil Rais Syuriah PC-NU Tasikmalaya, Wakil Rais Syuriah PW NU Jawa Barat 1975, serta Ketua Rais Syuriah NU Jawa Barat l985. Dalam
Muktamar Situbondo 1984, Ilyas Ruhiat terpilih menjadi Awan Syuriah, Muktamar Krapyak 1989 menjadi Wakil Rais Syuriah. Dalam Munas ‘Alim
Ulama NU dan Konfresnsi Besar Konbes di Bandar Lampung 1992, Ilyas Ruhiat menjadi Plt. Rais Aam dengan wakil K. H. Sahal Mahfudz. Pada tahun
1994, Ilyas Ruhiat menduduki jabatan tertinggi dalam NU, sebagai Rais Syuriyah PB NU hasil muktamar Cipasung. Tahun 1998, ia menjadi deklarator PKB. K. H.
Ilyas wafat tanggal 18 Desember 2007, setelah menderita penyakit diabetes dan beberapa kali didera stroke. Sebelum wafat, ia sempat dirawat di RSHS selama
beberapa waktu. Jenazahnya dimakamkan di Kompleks Pesantren Cipasung, Tasikmalaya.
324
Drs. K. H.A. Hafizh Utsman 1940-sekarang
Hafizh Utsman ibn Moh. Utsman, lahir di Pandeglang Banten 14 Januari 1940. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SRN IV dan MI Nahdlatul ‘Ulama
Menes 1953, MTs. dan Madrasah Mu’alimin NU Menes 1958, Takhasus Dini ‘Ali TDA ponpes Rasyidiyah Khalidiyah RAKHA Amuntai Kabupaten Hulu
149 Sungai Utara, Kalimantan Selatan 1958-1960, dan Fakultas Hukum Islam-
Kulliyatul Qadha UNNU Surakarta 1966.
325
Setelah tamat, ia meniti karir sebagai Hakim Pengadilan Agama Pandeglang 1966-1967, Sekretaris dan Kabag Peradilan Jawatan Peradilan
Agama Provinsi Jawa Barat 1967-1972, Sekretaris Al-jami’ah dan Dosen SP IAIN 1967-1975, anggota PAKEM Jawa Barat 1967-1971, anggota DPRD
Provinsi Jawa Barat 1971-1977, Anggota DPRMPR RI 1977-1982, dan Anggota DPRD Jawa Barat 1982-1987. Selain itu, ia pun menjadi dosen FISIP
UNPAS 1990-1993, STAINU Jakarta 1999 s.d. sekarang, Ketua Dewan Pengawas YAPINU Bandung 1990 s.d. sekarang, dan Ketua Dewan Pengawas
dan Pengajar pada YPI Anwarul Hidayah, Menes 1987 s.d. sekarang.
326
Foto 57: Drs. K. H.A. Hafizh Utsman
Sumber: Dokumentasi MUI Propinsi Jawa Barat.
150 Bakatnya dalam berorganisasi sudah terlihat sejak masa kanak-kanak.
Setelah lulus kuliah, ia aktif sebagai Wakil Ketua GP ANSOR Pandeglang 1966- 1967, Ketua PeriodikKetua Front Pemuda Pandeglang 1966-1967, Wakil
Katib, Katib, dan Wakil Ketua PW NU Jawa Barat 1968-1980, Anggota MUI Jawa Barat 1969-1975, Dewan Pembina KNPI Jawa Barat 1973-1979, ‘Awan
Syuriah PB NU di Jakarta 2 periode 1989-1999 dan seterusnya sebagai Rais Syuriah PB NU di Jakarta 1999 s.d. sekarang,
327
Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat di Jakarta 1998 s.d sekarang dan Ketua Umum MUI Jawa Barat 2000 s.d.
sekarang. Dalam aktivitas politik, ia duduk sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah PPP Provinsi Jawa Barat 1975-1984 dan sejak Musyawarah Nasional
‘Ulama Munas NU tahun 1984 di Situbondo Jawa Timur: Kembali ke Khittah 1926, ia aktif penuh dalam NU s.d. sekarang.
328
Prof. Dr. K. H. Miftah Faridl 1944-sekarang
Miftah Faridl lahir di Cianjur tanggal 18 Oktober 1944. Pendidikan dasar dan menengah diselesaikan di Cianjur dan Sukabumi, serta pernah nyantri di
pesantren Gunung Puyuh. Ia menyelesaikan sarjana lengkap di Universitas Al- Irsyad Solo 1967, S2 di Universitas Muhammadiyah Solo 1969, dan S3 di
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2000.
329
Bakat organisasi Miftah Faridl sudah nampak sejak menjadi mahasiswa. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Mahasiswa Universitas al-Irsyad 1965-
1967 dan Ketua Umum HMI Cabang Surakarta 1967-1968. Hingga kini, ia
151 aktif di MUI kota Bandung dan menjadi Ketua Umum sejak tahun 1980, Ketua
MUI Jawa Barat, Ketua Umum Yayasan UNISBA, Ketua Umum Yayasan Ad- Dakwah Bandung, Dewan Pembina PW PUI Jawa Barat,
330
Direktur PUSDAI Jawa Barat, Ketua Majlis Syura DDI, Komut Biro Perjalanan Haji Safari Suci,
dan di mesjid Salman ITB, ia pernah menduduki semua level jabatan, dari TU hingga Ketua Pengurus Harian, dan anggota Majelis Pembina. Selain itu, ia pun
dikenal sebagai da’i kondang pengisi rutin pengajian di ANTV, radio, koran, kaset, dan masyarakat umum.
331
Foto 58: Prof. Dr. K. H. Miftah Faridl
Sumber: Pahala Ibadah Ramadhan Berlipat Ganda. Diakses dari http:www.poskota.co.idberita- terkini20100811. Tanggal 12 Maret 2011.
Dalam meniti karirnya, pada tahun 1970, Miftah Faridl diangkat sebagai dosen tetap ITB. Selain di ITB, ia juga mengajar di Unpad, IKIP, INISI,
Universitas Sangga Buana, dan UNISBA. Gelar profesor bidang Etika dan Humaniora ITB diraihnya dengan terbitnya SK Mendiknas tertanggal 1 Agustus
152 2008.
332
Miftah Faridl, juga termasuk penulis yang subur. Tidak kurang tiga puluh buah tulisannya telah terbit, antara lain Dakwah Kontemporer, Dzikir Mengatasi
Keresahan dan Kegelisahan, Pokok-pokok Ajaran Islam, Doa, Amaliyah Ramadhan, Rumahku Surgaku; Romantika dan Solusi Rumah Tangga, Nasehat
Kebahagiaan, Lentera Ilahi; Menelusuri Jalan Keimanan Menuju Pencerahan Kehidupan, Cahaya Ukhuwah, Untuk Ananda, Tak Goyah Diterpa Badai, Gejolak
Rumah Tangga, Antar Aku Ke Tanah Suci, Poligami, dan Puasa Ibadah kaya Makna.
333
K. H. Drs. Shiddiq Aminullah, MBA 1955-2009