Naskah-Naskah Dasar Naskah-Naskah Tentang Rukun Islam

199

1. Naskah-Naskah Dasar

Naskah yang tergolong ke dalam kelompok ini berisi teks ayat-ayat suci Al-Quran, baik secara utuh maupun yang hanya berupa bagian ayat-ayat tertentu. Umumnya naskah-naskah demikian dijadikan sebagai dasar untuk mengenal bacaan Al-Quran yang digunakan dalam kesempatan pengajian. Naskah kitab suci Al-Quran merupakan sumber utama dalam ajaran Islam, di samping hadits assunnah. Naskah-naskah yang ada, seperti: Juz Amma, Ayat Tujuh, Ayat Lima Belas, Ayat Kursi, Elmu Tajwid, Tafsir, Nahwu, dan Pelajaran Alip-alipan. Berikut ini contoh al Quran tulisan tangan. Foto 62: Pustaka Pesantren: al-Quran Tulisan Tangan Sumber: Dokumentasi Tim Penulis

2. Naskah-Naskah Tentang Rukun Islam

Kelompok naskah ini pada dasarnya berisi mengenai keterangan dan uraian yang menyangkut hal-hal yang wajib bagi setiap umat muslim sebagai 200 pedoman hidup sehari-hari. Naskah-naskah demikian cenderung sebagai kitab- kitab sareat, yang biasanya dikenal dengan judul, seperti: Bab sahadat, Thaharoh tuntunan bersuci, Rarakatan Shalat Wajib: shalat 5 waktu, shalat Jumat; Sunat: Idul Fitri, Idul Adha, Kitab Khotbah Jumat, Hari Raya, Kitab Ibadah Sunat wirid, dzikir, marhaban, salawat, tahlil, dsb., Kitab Manasik haji. Kebanyakan teks-teks naskah yang berkaitan dengan Rukun Islam ini membahas tentang rukun pertama shahadat, rukun kedua shalat, dan rukun kelima ibadah haji. Sedangkan dua rukun Islam lainnya, yakni rukun ketiga zakat dan rukun keempat puasa agak kurang muncul dalam naskah-naskah. Mengenai kedua rukun yang disebut terakhir biasanya muncul dalam judul Kitab Tungtunan Zakat, Kitab Tungtunan Puasa fardu dan sunat. Foto 63: NaskahKitab Bab Rukun Agama Foto 64: NaskahKitab Manasik Haji 201 Naskah ini tidak menyebutkan judul secara jelas, namun dalam beberapa halamannya secara tersurat menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan tatacara pelaksanaan ibadah haji beserta doa-doa yang harus diamalkan. Naskah ini dapat dikategorikan sebagai Kitab Manasik Haji hl.1-99; dari hl.100-112, antara lain, berisi tuntunan serta doa ibadah shalat hajat. Penomoran halaman ditambahkan oleh pencatat dengan tinta ballpoint warna merah dengan maksud guna menjaga keutuhan kuantitas jumlah lembar halaman. Tidak terdapat petunjuk tentang nama penulis, baik pengarang maupun penyalin, apalagi pemrakarsa penulisan. Demikian pula angka tahun penulisan, namun diperkirakan naskah ini ditulis danatau disalin pada awal abad XX atau akhir abad XIX Masehi di daerah Panjalu Kabupaten Ciamis. Aksara Pegon dipakai menulis uraian dalam bahasa Sunda dan aksara Arab digunakan untuk menulis doa-doa berbahasa Arab. Alat tulis yang 202 digunakan berupa pena local yang kemungkinan besar berupa harupat ‘tulanglidi ijuk’ sehingga goresan tinta tampak tidak merata. Ada pula tulisan dengan pensil beraksara Cacarakan dan berbahasa Jawa dan Arab. Pada umumnya tulisan masih terbaca, namun warna kertas sudah kecoklat-coklatan tanpa garis dan tidak berwatermark.

3. Naskah-naskah Tentang Rukun Iman