Hizbut Tahrir Indonesia Organisasi Massa 1 Persatuan Umat Islam PUI

300 pemerintah. 520 Desakan tersebut mendorong Badan Koordinasi Pakem Sukabumi mengeluarkan larangan bagi Lembaga Pembaru untuk menyebarkan ajaran Isa Bugis baik secara lisan maupun secara tertulis. Larangan tersebut secara efektif mulai berlaku sejak tanggal 25 September 1968. 521

2.4 Hizbut Tahrir Indonesia

Hizbut Tahrir HT 522 masuk ke Indonesia pada dekade 1980-an yang dibawa oleh seorang aktivitis HT bernama Abdurrahman Al-Baghdadi yang berasal dari Australia. Ia masuk ke Indonesia atas undangan K. H. Abdullah bin Nuh untuk mengajar di Pesantren Al-Ghazali, Kota Paris, Bogor. Di sela-sela tugasnya, Al-Baghdadi menyempatkan diri berdiskusi dengan tujuh belas orang aktivis Masjid Al-Ghifari, di lingkungan Intititut Pertanian Bogor IPB. Diskusi itu dipergunakan oleh Al-Baghdadi untuk memperkenalkan HT kepada masyarakat Indonesia dengan mengkaji Nizhamul Islam Peraturan Hidup dalam Islam, Daulatul Islamiyah Negara Islam, Mafahim Hizbut Tahrir Pokok-Pokok Pikiran Hizbut Tahrir, At Takattul Al Hizbi Pembentukan Partai Politik, dan Muqaddimah Ad Dustur Pengantar Undang-Undang Dasar. Diskusi seperti itu kemudian berkembang dengan memanfaatkan jaringan dakwah kampus sehingga kegiatannya tidak hanya di lingkungan IPB, tetapi juga dapat diselenggarakan di luar Bogor. Di Bandung diskusi HT sering diselenggarakan oleh para aktivis Masjid Universitas Padjadjaran Unpad. 523 301 Dari kegiatan tersebut, terbentuklah Hizbut Tahrir Indonesia sebagai bagian dari Hizbut Tahrir Internasional. Bagi Hizbut Tahrir Indonesia, kota-kota besar di Jawa Barat merupakan salah satu basis bagi organisasi yang memiliki tujuan akhir terwujudnya sistem Kekhalifahan Islamiyah. Untuk menyebarkan gagasannya itu, para aktivis HTI menerbitkan jurnal bulanan Al-Wa’ie dan buletin mingguan Al-Islam serta mendirikan Yayasan As-Salam. Untuk mewujudkan Khalifah Islamiyah itu, HTI menggagas lima cara yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Pertama, membentuk kesadaran politik umat Islam dengan berlandaskan pada ideologi atau mabda’ Islam sesuai Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’, dan Qiyas. Kedua, memberikan solusi untuk kebaikan umat Islam dengan menekan penguasa agar menetapkan syari’at Islam secara menyeluruh. Ketiga, membuka rahasia makar internasional yang akan menghancurkan Islam dan umatnya melalui kapitalisme, komunisme, dan penjajahan kebudayaan. Keempat, melakukan pergulatan pemikiran atau shira’ul fikr dengan memahami Islam sekaligus non-Islam agar dapat memenangkan argumentasi atas nama Islam. Kelima, perjuangan politik tidak hanya di parlemen karena parlemen sebagai produk demokrasi padahal kedaulatan tertinggi hanya milik Allah SWT. 524191

2.5 Front Pembela Islam FPI