TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 169
Pengintegrasian program sektoral diperlukan untuk mengelola program dan kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang diarahkan untuk
memanfaatkan potensi, sekaligus sebagai alat untuk memecahkan persoalan peningkatan kualitas pelayanan, kesejahteraan dan pengembangan wilayah. Salah
satunya menyangkut persoalan mendasar terkait pengembangan wlayah terpadu, tidak hanya menyangkut penyediaan infrastruktur dasar, sebagaimana yang banyak
dirumuskan oleh SKPD dan cenderung masih merefleksikan orientasi pembangunan daerah. Melainkan aspek keterkaitan antarwilayah, askes pasar, pertumbuhan ekonomi,
kewenangan, dan perubahan sosial--politik yang terjadi.
Misalnya beberapa daerah kepulauan yang masih menghadapi kendala pembangunan wilayah yang belum merata, kualitas infrastruktur, terutama disebabkan
oleh minimnya sarana dan prasarana transportasi baik itu pada pulau-pulau masih mengalami keterisolasian dan aksesibilitas dalam kecil, maupun pulau-pulau besar.
Sehingga diharapkan melalui sinkronisasi program pengembangan infrastruktur ini dapat memberikan solusi bagi setiap permasalahan di daerah tertinggal.
D. Ruang Lingkup Integrasi Program
Secara umum ruang lingkup pengintegrasian program sektoral dan kewilayahan dalam perencanaan pembangunan daerah dilakukan dengan dua cara, yaitu;
1. Integrasi Vertikal; dilakukan dengan menselaraskan proses dan produk perencanaan dengan melihat keterkaitan dengan hirarki peraturan atau arah kebijakan
pembangunan yang berlaku dan tidak saling bertentangan satu dengan yang lainnya. Misalnya; penyusunan rencana pembangunan desa RPJM Desa
mempertimbangkan kebijakan atau dokumen rencana pembangunan di tingkat kabupatenkota RPJM Kabupaten kota.
2. Integrasi Horisontal; dilakukan dengan menselaraskan proses dan produk perencanaan dengan melihat pada kebijakan dan rencana pembangunan yang
sederajat dan mengatur bidang yang sama atau terkait. Misalnya penyusunan Renstra SKPD dalam bidang tertentu dengan bidang lainnya yang setara.
E. Pengintegrasian dalam Forum SKPD
Forum SKPD menjadi wahana untuk menselaraskan fungsi dan tugas pelayanan SKPD dengan arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan daerah serta
kerangka pendanaan daerah. Substasi pembahasan dalam Forum SKPD harus menunjukkan kesesuaian dengan arah kebijakan pemerintah, agenda SKPD, rencana
resmi daerah Renstra dan Renja SKPD. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan baik tentang keterpaduan dan keselarasan visi dan misi SKPD, program
prioritas, usulan kegiatan serta keluaran output, sumber pendanaan indikatif dengan rencana pembangunan daerah RPJMD dan RKPD. Dalam rangka mendorong
pemahaman yang sama tentang substansi program serta keselarasan dengan visi dan misi KDH, SKPD melakukan penelaahan dengan melibatkan pemangku kepentingan
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
170
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
lain dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran strategis pelayanan SKPD khususnya hasil perencanaan yang telah disusun di setiap unit kerja dengan mempertimbangkan
berbagai faktor penentu sektor, lintas sektor dan kewilayahan dengan meng- akomodasikan aspirasi pemangku kepentingan serta tolak ukur yang selaras dengan
kebijakan daerah.
Setiap SKPD akan menentukan jenis dan kualitas pelayanan yang akan diberikan dalam program dan kegiatan prioritas yang harus melalui proses pembahasan dan
musyawarah yang melibatkan berbagai pihak agar secara substansi benar-benar sesuai dengan kebijakan daerah, kebutuhan masyarakat, terpadu, berkesinambungan dan
mendapatkan dukungan dari masyarakat. Dalam melaksanakan perannya, Forum SKPD akan menyepakati fokus dan prioritas dalam bentuk program dan kegiatan berdasarkan
kebutuhan pelayanan, kapasitas kelembagaan, kegiatan prioritas daerah, dan keterkaitan dengan sektor lainnya.
Disamping itu, sinkronisasi program atau kegiatan, Forum SKPD membahas juga kerangka indikatif pendanaan yang dibutuhkan di tingkat Desa atau yang menjadi
kewenangan Desa sesuai dengan karakteristik tugas pokok dan fungsi kelembagaan dan kemampuan daerah yang diintegrasikan dalam Renstra dan Renja SKPD yang
dilengkapi dengan indikator serta target kinerja outcome.
Fokus pembahasan substansi program atau kegiatan dalam Forum SKPD diarahkan untuk menemukan keterpaduan antarprogram atau antarunit kerja pemerintah daerah
dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Disamping itu, untuk membangun keserasian harmonisasi antarpemangku kepentingan dalam
merealisasikan kebijakan, strategi, program dan kegiatan sesuai dengan konteks perubahan masyarakat, manajemen, komunikasi lintas pelaku, optimalisasi sumber daya
serta efisiensi pendanaan. Forum SKPD menjadi bagian penting dari sebuah proses dialogis-interaksi multistakholders dalam mendorong perencanaan daerah secara
komprehensif, aspiratif dan terintegrasi dengan perencanaan pemerintah daerah yang disusun oleh Bappeda, mendorong partisipasi para pejabat publik terhadap
perencanaan, dan membantu kabupatenkota daerahregion untuk menemukan dan mendifinisikan kembali isu-isu pokok pelayanan yang dihadapi daerah. Dengan
demikian, Forum SKPD diharapkan dapat mendorong keterlibatan masyarakat, meningkatkan fungsi pengawasan, sinkronisasi program, keterpaduan dan memperkuat
fungsi kelembagaan pemerintahan dan pelayanan publik. Berikut beberapa argumen pokok terhadap pengelolaan Forum SKPD untuk melihat dinamika kebutuhan
pembangunan dan pola keterlibatan para pemangku kepentingan.
F. Keselarasan Rencana Pembangunan Daerah