Arah Pembangunan Kawasan Perdesaan Ruang Lingkup Pembangunan Kawasan Perdesaan

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 191 16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa 17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kerja Sama Desa 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

C. Arah Pembangunan Kawasan Perdesaan

UU No. 262007 menyebutkan bahwa kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi, yang pengembangannya diarahkan untuk: 1. Pemberdayaan masyarakat perdesaan. 2. Pertahanan kualitas lingkungan setempat dan wilayah yang didukungnya. 3. Konservasi sumber daya alam. 4. Pelestarian warisan budaya lokal. 5. Pertahanan kawasan lahan abadi pertanian pangan untuk ketahanan pangan. 6. Penjagaan keseimbangan pembangunan.

D. Ruang Lingkup Pembangunan Kawasan Perdesaan

Pembangunan kawasan perdesaan didefinisikan sebagai perpaduan pembangunan antar-Desa dalam satu kabupatenkota. Sedangkan kawasan perdesaan sendiri dalam ketentuan umum Undang-Undang Desa diartikan sebagai kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Selanjutnya Permendes PDTT No. 5 Th. 2016 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan memperjelas bahwa kawasan yang dapat ditetapkan sebagai kawasan perdesaan merupakan bagian dari suatu kabupatenkota yang terdiri dari beberapa TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 192 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat desa yang berbatasan dalam sebuah wilayah perencanaan terpadu yang memiliki kesamaan danatau keterkaitan masalah atau potensi pengembangan. Pasal 9 ayat 2 mengatur supaya penetapan pembangunan Kawasan Perdesaan dilakukan dengan memperhatikan: 1. Kegiatan Pertanian; 2. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Lainnya; 3. Tempat Permukiman Perdesaan; 4. Tempat Pelayanan Jasa Pemerintahan, Sosial Dan Ekonomi Perdesaan; 5. Nilai Strategis dan Prioritas Kawasan; 6. Keserasian Pembangunan Antar Kawasan dalam Wilayah KabupatenKota; 7. Kearifan Lokal dan Eksistensi Masyarakat Hukum Adat; 8. Keterpaduan dan Keberlanjutan Pembangunan. Ruang lingkup pembangunan kawasan perdesaan diantaranya mengatur tentang penggunaan dan pemanfaatan lahan. Dengan diaturnya penggunaan dan pemanfaatan lahan bisa mengurangi mis-alokasi sumberdaya yang selama ini terjadi antara kawasan perdesaan dan perkotaan. Keadaan yang selama ini terjadi adalah kurangnya investasi infrastruktur yang tercermin pada kurangnya fasilitas jasa umum di perdesaan. Undang- Undang Desa dapat memaksa pemerintah untuk mengalokasikan dananya ke alokasi yang lebih produktif di perdesaan. Rencana pembangunan kawasan perdesaan harus mengacu pada RPJMD KabupatenKota dan dibahas bersama oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota, dan Pemerintah Desa. Ditegaskan bahwa pembangunan kawasan perdesaan yang terkait dengan pemanfaatan aset desa dan tata ruang desa wajib melibatkan pemerintah desa. Perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatannya sendiri harus merujuk pada hasil Musyawarah Desa. Secara eksplisit kedua pasal ini bertujuan memperkuat Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pembangunan serta menjadikan pemerintah desa sebagai subyek pembangunan.

E. Kewenangan Pembangunan Kawasan Perdesaan