Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Penyelarasan Rencana Pembangunan Desa Prinsip-Prinsip Penyelarasan

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 162 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat awal integrasi program pembangunan dengan memadukan pendekatan teknokratis, politis dan partisipatif. Perencanaan pembangunan yang terintegrasi tersebut kemudian menjadi makna inti dari pembangunan Desa, pasca keluarnya Undang undang tentang Desa dimana semangat satu Desa, satu perencanaan dan satu penganggaran mulai digunakan, artinya semua perencanaan baik dari partisipatif, politis, maupun partisipatif harus mengacu pada perenjanaan pembangunan Desa yang terdokumentasi dalam Rencana pembangunan jangka menengah Desa.

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPPN; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tentang Pedoman Pembangunan Desa.

E. Maksud dan Tujuan Penyelarasan Rencana Pembangunan Desa

Secara umum penyelarasan rencana pembangunan Desa dengan kebijakan pembangunan KabupatenKota dimaksud dalam upaya meningkatkan efektivitas proses dan optimalisasi capaian pembangunan. Secara khusus tujuan dari penyelarasan Rencana Pembangunan Desa, yaitu: 1. Meningkatkan kualitas proses dan hasil perencanaan pembangunan Desa; 2. Mengintegrasikan perencanaan pembangunan Daerah yang lebih bersifat teknokratis-politis dengan perencanaan pembangunan Desa yang bersifat partisipatif; 3. Mempertemukan kebijakan dan prioritas pembangunan Desa, Kecamatan, KabupatenKota. 4. Mendorong terwujudnya pembagian wewenang dan penyerahan urusan Pemerintah KabupatenKota kepada Pemerintah Desa; TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 163 5. Mendorong harmonisasi pemangku kepentingan yang terlbat dalam perancanaan dan pelaksanaan pembangunan; 6. Mengoptimalkan sumber daya untuk pencapaian tujuan pembangunan.

F. Prinsip-Prinsip Penyelarasan

1. Desentralisasi; Penyerahan sebagian kewenangan Pemerintahan, Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Desa untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Keterpaduan; Kesatupaduan kebijakan, arah dan atau tindakan dari berbagai aspek kegiatan. 3. Efektif dan efisien; Proses langkah dan cara kerja dan kelembagaan membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang ada seoptimal mungkin. 4. Partisipasi; Membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi sebanyak-banyaknya pihak yang dapat memberikan kontribusi, terutama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang telah ditetapkan. 5. Transparansi dan akuntabel; Masyarakat memiliki akses yang terbuka terhadap seluruh informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan kegiatan dapat dipantau dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, administratif maupun legal menurut peraturan dan hukum yang berlaku. 6. Keberlanjutan; Mendorong pelembagaan sistem pembangunan partisipatif yang berorientasi pada munculnya keberdayaan masyarakat.

G. Musyawarah Rencana Pembangunan