Latar belakang Pengertian Proses Penyusunan Naskah Akademik

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 77 SPB 3.1 Lembar Informasi Supervisi Pendamping Desa

A. Latar belakang

Lahirnya Undang-undang Desa No 6 tahun 2014 menimbulkan kembali harapan yang hampir pudar. Dalam implementasi Undang-undang Desa ini membutuhkan keseriusan semua pihak agar bisa berjalan dengan baik, khususnya Peran Pendamping Desa. Kemampuan Pendamping Desa untuk melakukan supervisi akan menentukan arah pembangunan desa di masa depan. Pengawasan supervisi merupakan bagian akhir dari siklus fungsi manajemen. Pengawasan mengandung tugas untuk mengendalikan suatu proses atau laju suatu alur aktivitas, kegiatan atau pelaksanaan tugas. Mengendalikan dapat artikan menahan suatu kegiatan dalam proses atau tahapan apabila terdapat indikasi kesalahan atau penyimpangan agar segera dapat dihentikan sejenak untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan lebih lanjut. Tetapi apabila suatu proses ternyata terjadi kesalahan atau penyimpangan agar segera dilakukan tindakan koreksi atau perbaikan. Menjadi supervisor membutuhkan keahlian khusus, kalau tidak apa yang telah direncanakan tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

B. Pengertian

istilah supervisi menurut asal usul etimologi, bentuk perkataannya morfologi, maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu semantik. Secara morfologis, supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih humanis, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya bukan semata-mata kesalahannya untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Secara sematik, Supervisi pendamping adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi kehidupan masyarakat pada TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 78 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat umumnya dan peningkatan mutu program pembangunan dan pemberdayaan pada khususnya. Secara Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “Supervision” artinya pengawasan di bidang pembangunan dan pemberdayaan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Dalam program pemberdayaan, maka supervisi dilakukan oleh pimpinan atau penyelia kepada timnya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian supervisi Pendamping Desa adalah upaya sistematis yang dilakukan oleh TAPM kepada tenaga Pendamping Desa agar mampu menjalankan tugas dan fungsinya membina secara kontinu kelompok dampingannya, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, dalam memperbaiki proses fasilitasi, menstimulir, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan kelompok bimbingannya dan merevisi tujuan, program, metode, dan evaluasi. Supervisi merupakan kegiatan pengawalan atau pembinaan yang dimaksudkan untuk meluruskan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan dan menentukan tindakan koreksi yang perlu diambil bila terjadi penyimpangan dalam proses yang sedang berjalan; Monitoring adalah kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk memastikan apakah input atau sumberdaya yang tersedia telah optimal dimanfaatkan dan apakah kegiatan yang dilaksanakan telah menghasilkan output, outcome, benefit dan impact yang diharapkan. Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan dengan menggunakan indikator-indikator tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini dilakukan secara sistematik dan obyektif serta terdiri dari evaluasi sebelum kegiatan dimulai, saat kegiatan berlangsung, dan sesudah kegiatan selesai.

C. Tujuan