Restrukturisasi Program dan Kegiatan

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 165 mendapatkan keluaran output dalam rangka mencapai hasil outcome dari fokus prioritas. Pendekatan perencanaan kebijakan merupakan alat dalam menerjemahkan visi dan misi platform Kepala Daerah Terpilih. Dalam restrukturisasi program dan kegiatan, perencanaan kebijakan pemerintah daerah akan diterjemahkan dalam bentuk prioritas, fokus prioritas dan kegiatan prioritas yang kemudian dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja baik di tingkat KabupatenKota maupun Desa. Jika dikaitkan dengan struktur manajemen kinerja pemerintahan, maka prioritas pembangunan akan terkait dengan pencapaian sasaran pokok kebijakan impact, fokus prioritas terkait dengan pencapaian outcome dan kegiatan prioritas terkait dengan pencapaian output . Pada tingkat implementasi kebijakan, fokus prioritas diterjemahkan melalui program dan kegiatan. Program dalam struktur policy planning berfungsi untuk memberikan rumah bagi kegiatan prioritas pada ditingkat unit pelaksana, dalam arti setiap kegiatan prioritas selain akan mendukung pencapaian prioritas dan fokus prioritas tertentu juga sekaligus akan mendukung pencapaian sasaran kelembagaan. Pencapaian fokus prioritas dilaksanakan melalui kegiatan prioritas dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan Desa.

I. Restrukturisasi Program dan Kegiatan

Upaya menyelaraskan kebutuhan di tingkat Desa dalam sistem perencanaan reguler di tingkat KabupatenKota membutuhkan suatu desain program yang dapat mendukung pelaksanaan koordinasi kebijakan policy planning agar tercapai sasaran pembangun- an secara efisien dan efektif, meningkatkan akuntabilitas kinerja unit kerja daerah dan Pemerintahan Desa serta mendukung transparansi penyusunan perencanaan dan penganggaran terkait dengan pencapaian kinerja di masing-masing tingkatan. Penyempurnaan desain program dimaksudkan untuk memperkuat keterkaitan antara kepentingan Daerah dengan kepenitngan Desa yang menjadi kewenangannya termasuk seluruh pendanaan baik yang bersumber dari APBN, APBD dan APB Desa. Sehingga tidak ditemukan lagi pengalokasian anggaran ganda untuk satu kegiatan dan tumpang tindih programkegiatan. Restrukturisasi dan proses perumusan program di masing-masing tingkatan hendaknya mendorong sinergisitas, efisiensi dan efektifitas pembiayaan dan sumber daya. Integrasi dan harmonisasi rencana pembanguan Deerah dan Rencana Pembangunan Desa memungkinkan dilakukan didasarkan beberapa prinsip dasar sebagai berikut;. 1. Prinsip akuntabilitas kinerja pemerintahan Perencanaan KebijakanPolicy Planning . Terdapat keterkaitan yang jelas antara program dan kegiatan dengan upaya pencapaian sasaran pembangunan nasional dengan dengan platform atau agenda Pemerintah Daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Penyusunan rencana pembangunan Daerah dilakukan melalui proses teknokratis yang dilakukan oleh SKPD dengan menggali aspirasi dari masyarakat melalui TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 166 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Musrenbang Kecamatan khsusunya menyangkut kegiatan pembangunan yang bersifat antar-Desa yang menjadi kewenangan KabupatenKota; 2. Prinsip akuntabilitas kinerja pemerintahan baik di tingkat KabupatenKota maupun Desa terutama menyangkut struktur organisasi atau unit pelaksana dan pemangku anggaran. Terdapat keterkaitan yang jelas antara tupoksi masing- masing unit kerja SKPDUPTD dan perangkat Pemerintahan Desa yang memungkinkan kesesuaian struktur mata anggaran yang digunakan. Prinsip ini mencoba membangun keterkaitan antara fungsi dan kedudukan unit kerja dan keuangan Daerah dengan pendanaan pembangunan di Desa.

J. Penerapan Anggaran Terpadu Unified Budget