Ruang Lingkup Proses Penyusunan Naskah Akademik

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 81 Karena prinsip-prinsip supervisi di atas merupakan kaidah-kaidah yang harus dipedomani atau dijadikan landasan di dalam melakukan supervisi, maka hal itu mendapat perhatian yang serius dari para supervisor, baik dalam konteks hubungan timbal baik antara supervisor dan Pendamping Desa, maupun di dalam proses pelaksanaan supervisi.

F. Ruang Lingkup

Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan dalam bentuk Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan atau orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Inspeksi: inspectie belanda yang artinya memeriksa dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan: a. Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya b. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkandigariskan c. Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak d. Directing : pengarahan, menentukan ketetapangaris e. Demonstration : memperlihatkan bagaimana bekerja dengan baik Pemeriksaan artinya melihat apa yg terjadi dalam kegiatan sedangkan Pengawasan melihat apa yang positif dan negatif. Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan, tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya bukan semata-mata kesalahannya untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana yang masih lemah untuk diupayakan ditingkatkan, dan melihat mana yang sudah baik untuk ditingkatkan menjadi lebih optimal lagi melalui proses pembinaan secara berkelanjutan. Jika supervisi dilaksanakan oleh pimpinan atau penyelia program, maka harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga pendamping. Pengawasan dan pengendalian merupakan alat kontrol agar kegiatan pembangunan dan pemberdayaan terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga pendamping tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya di lapangan. Supervisi di lapangan dilakukan secara berjenjang sesuai dengan karakteristik organisasi yang dibangun. Supervisi dalam kegiatan pendampingan Desa melibatkan banyak pihak baik yang bersifat struktural oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Desa serta secara fungsional dilakukan oleh hirarki pendamping mulai dari TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 82 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat TAPM, Pendamping Desa PD dan Pendamping Lokal Desa PLD. Kegiatan supervisi dilakukan oleh pemangku kepentingan di pusat terhadap tim yang ada di provinsi, yang melakukan supervisi atas pemangku kepentingan di tingkati KabupatenKota, yang kemudian melakukan supervisi atas orang yang ada di kecamatan, yang melakukan supervisi atas tim pelaku di desa, yang melakukan supervisi atas masyarakat yang ikut bekerja membangun desa. Aturan supervisi yang baik hampir sama di semua tingkat, hanya berbeda para pemainnya.

E. Tipe-tipe Supervisi 1.