TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
198
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
Teknis, meliputi 1 meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu komoditas unggulan yang dikembangkan, 2 meningkatnya aktivitas pasca panen, pengolahan,
kualitas produk, dan nilai tambah produk, 3 meningkatnya jaringan pemasaran komoditas, 4 meningkatnya pendapatan pelaku usaha komoditas, 5 meningkatnya
penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha, dan 6 meningkatnya aksesibilitas pelaku usaha komoditas terhadap sumber pembiayaan, pasar input.
J. Penataan Ruang Kawasan Perdesaan
Menurut UU No 26, tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang diwujudkan dalam bentuk struktur dan pola ruang. Tata ruang ini merupakan gambaran situasi, fenomena
atau keadaan mengenai pemanfaatan ruang. Penataan ruang secara filosofis adalah upaya intervensi manusia khususnya untuk ruang publik karena akan dipakai bersama
sehingga dapat berkelanjutan. Intervensi ini perlu dilakukan karena mekanisme pasar tidak bekerja sempurna dan juga karena adanya kegagalan mekanisme secara alami.
Hal-hal yang harus diatur a secara langsung adalah sumber daya publik, sumberdaya pribadi terkait publik, dan b pengaturan tidak langsung sumberdaya non-fisik, terkait
dengan kepentingan umum.
Penataan ruang kawasan perdesaan diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat perdesaan, pertahanan kualitas lingkungan setempat dan wilayah yang didukungnya,
konservasi sumber daya alam, pelestarian warisan budaya lokal, pertahanan kawasan lahan abadi pertanian pangan untuk ketahanan pangan; dan penjagaan keseimbangan
pembangunan perdesaan atau perkotaan. Penataan ruang kawasan perdesaan diselenggarakan pada: 1 kawasan perdesaan yang merupakan bagian wilayah
kabupaten; atau 2 kawasan yang secara fungsional berciri perdesaan yang mencakup 2 dua atau lebih wilayah kabupaten pada satu atau lebih wilayah provinsi.
Secara ringkas dalam konteks perencanaan ruang, atau pemanfaatan dan pengendalian ruang dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel Terjemahan Pengembangan Perdesaaan dalam Penataan Ruang No
Tujuan Perencanaan
Pemanfaatan Pengendalian
1. Pemberdayaan
Masyarakat Akomodasi tatanan
yang sudah ada perencanaan
partisitatif Aturan lokal
Kontrol lokal dan tidak bertentangan
dengan diatasnya
2. Kualitas lingkungan
lokal dan tetangga Daya dukung lokal dan
regional untuk menguatkan
keunggulan komparatif
Sesuai kemampuan Semi kontrol
3. konservasi
sumberdaya alam Kawasan lindung
Spesifik dan terbatas
Terkontrol 4.
Pelestarian budaya Kawasan lindung
Spesifik dan Terkontrol
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 199 No
Tujuan Perencanaan
Pemanfaatan Pengendalian
lokal heritage
terbatas 5.
Lahan pangan berkelanjutan
LP2B, KP2B, LCP2B Insentif, disinsentif
dan sanksi Terkontrol
6. Keseimbangan
pembangunan kota dan desa
Seharusnya seimbang Membangun dengan
status sama dalam ruang
Perang pemangku kepentingan nyata
Semi terkontrol
Sumber: Baba Barus, Didiet O. Pribadi, Andi S. Putra, O. Rusdiana, dan Setia Hadi tt Pengembangan Kawasan Perdesaan dalam RTRW berbasis Karakter lokal dan Lingkungannya.
Bogor: Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah LPPM IPB. Hal. 6.
Rencana tata ruang kawasan perdesaan yang merupakan bagian wilayah KabupatenKota adalah bagian rencana tata ruang wilayah kabupaten. Penataan ruang
kawasan perdesaan dalam 1 satu wilayah KabupatenKota dapat dilakukan pada tingkat wilayah kecamatan atau beberapa wilayah desa atau nama lain yang disamakan
dengan desa yang merupakan bentuk detail dari penataan ruang wilayah KabupatenKota. Rencana tata ruang kawasan perdesaan yang mencakup 2 dua atau
lebih wilayah kabupaten merupakan alat koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan yang bersifat lintas wilayah. Rencana tata ruang kawasan perdesaan merupakan
rencana rinci tata ruang 1 satu atau beberapa wilayah KabupatenKota yang memuat setidaknya:.
Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang kawasan perdesaan; 1
Rencana struktur ruang kawasan yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana kawasan perdesaan;
2 Rencana pola ruang kawasan perdesaan yang meliputi kawasan lindung dan
kawasan budi daya; 3
Arahan pemanfaatan ruang kawasan yang berisi indikasi program utama yang bersifat interdependen antardesa; dan
4 Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan yang berisi arahan
peraturan zonasi kawasan, arahan ketentuan perizinan, arahan ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.
Pemanfaatan ruang kawasan perdesaan yang merupakan bagian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Pemanfaatan ruang kawasan perdesaan yang merupakan
bagian dari 2 dua atau lebih wilayah kabupaten dilaksanakan melalui penyusunan program pembangunan beserta pembiayaannya secara terkoordinasi antarwilayah
kabupaten terkait.
Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan perdesaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten merupakan bagian pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
KabupatenKota. Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan perdesaan yang mencakup 2 dua atau lebih wilayah kabupaten dilaksanakan oleh setiap
kabupaten. Untuk kawasan perdesaan yang mencakup 2 dua atau lebih wilayah
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
200
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
KabupatenKota yang mempunyai lembaga kerja sama antarwilayah KabupatenKota, pengendaliannya dapat dilaksanakan oleh lembaga dimaksud. Penataan ruang kawasan
perdesaan diselenggarakan secara terintegrasi dengan kawasan perkotaan sebagai satu kesatuan pemanfaatan ruang wilayah kabupatenkota. Penataan ruang kawasan
perdesaan diselenggarakan dalam keterpaduan sistem perkotaan wilayah dan nasional. Keterpaduan mencakup keterpaduan sistem permukiman, prasarana, sistem ruang
terbuka, baik ruang terbuka hijau maupun ruang terbuka nonhijau.
K. Peningkatan Daya Saing Kawasan Perdesaan