Pembiayaan Evaluasi Pengertian Bidang Teknis

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 245 c menyediakan sumber daya manusia yang kompeten; d menyediakan dan memutakhirkan data dan informasi; e menyediakan akses bagi sistem informasi lain; f menyediakan aplikasi khusus; dan g mengelola situs web. Dalam melaksanakan tugasnya penyelenggara e-government unit eselon I berkoordinasi dengan Balilatfo. Penyelenggara e-government dapat bekerja sama dengan instansi Pemerintah Pusat, Daerah, Badan Usaha dan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

J. Pembiayaan

Pengalokasian anggaran dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

K. Evaluasi

Evaluasi e-government di Kementerian dilakukan secara periodik setiap 6 enam bulan sekali oleh Kepala Balilatfo yang meliputi: a sumber daya manusia; b data dan informasi; c infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi; d aplikasi; e portal web unit eselon I; dan f portal web kementerian. Hasil evaluasi dilaporkan kepada Menteri. Daftar Pustaka Anonim tt Membangun Desa Dengan Data: Belajar Dari Pengalaman Desa Terong Dan Desa Nglegi Dalam Membangun Sistem Informasi Desa SID. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang E-Government di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan. http:candra-zulisman.blogspot.co.id201411e-government-pengertian-manfaat- model.html TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 246 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 247 Pokok Bahasan 9 PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 248 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 249 SPB 9.1 Lembar Informasi Kajian Kebutuhan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa

A. Pengertian

Sebelum tenaga pendamping bekerja dalam situasi tugas, maka perlu dilakukan penyiapan kemampuan personal dan kelembagaan yang dimulai dengan penilaian atau analisis kebutuhan pendamping AKP. Analisis kebutuhan pendamping salah satunya terkait dengan kebutuhan pelatihan yang dikenal dengan istilah Traianing Need Assessment TNA. Menzel dan Messina 2011:22 mengatakan, “A TNA is only the first critical stage in any training cycle. Thus, a TNA is quite simply a way of identifying the existing gaps in the knowledge and the strengths and weaknesses in the processes that enable or hinder effective training programs being delivered .” Artinya, TNA merupakan tahap kritis pertama dalam siklus pelatihan. Dengan TNA, manajemen mengidentifikasi kesenjangan yang ada dalam pengetahuan dan kekuatan dan kelemahan dalam proses yang memungkinkan atau menghambat program pelatihan. Analisis kebutuhan pendamping memiliki kaitan yang erat dengan perencanaan peningkatan kapasitas pendamping, di mana perencanaan yang paling baik didahului dengan mengidentifikasikan masalah atau kebutuhan. Hasil dari analisis kebutuhan pendamping akan menjadi masukan dalam perencanaan pengembangan kapasitas pendamping. Moore 1978 dan Schuler 1993, Wulandari 2005:79 menyimpulkan, “Untuk menentukan kebutuhan dapat diperoleh dari persamaan berikut ini: kinerja standar- kinerja aktual = kebutuhan pelatihan. Hal Ini berarti perbedaan antara kinerja yang ingin dicapai dengan kinerja sesungguhnya merupakan kebutuha n pelatihan”. Analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan sangat penting, rumit, dan sulit. Hariadja 2007 mengungkapkan, sangat penting sebab di samping menjadi landasan kegiatan selanjutnya seperti pemilihan metode pelatihan yang tepat, biaya pelatihannya tidak murah sehingga jika pelatihan tidak sesuai dengan kebutuhan, selain tidak meningkatkan kemampuan organisasi juga akan menghabiskan banyak biaya. Selanjutnya dikatakan rumit dan sulit sebab perlu mendiagnosis kompetensi organisasi pada saat ini dan kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kecenderungan TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 250 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat perubahan situasi lingkungan yang sedang dihadapi dan yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Analisis kebutuhan pelatihan mengambil peran yang penting dalam menyajikan informasi sebagai upaya sistematis untuk mengenai kebutuhan Pendamping Desa dalam rangka perbaikan kinerja. Menurut Barbazette 2006:5, “analisis kebutuhan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kinerja atau menutupi kinerja yang tidak memenuhi standar”. Oleh karena itu, analisis kebutuhan menjadi sumber informasi penting dalam perumusan kebijakan dan strategi pengembangan kapasitas Pendamping Desa.

B. Tujuan