Hubungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Kewenangan Desa

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 35 Sistem nilai adat istiadat sebagai faktor pengikat yang mengatur sikap dan perilaku masyarakat setempat inilah yang merupakan hak asal usul Desa dalam menyelenggarakan pemerintahan Desa. Mengingat adanya perbedaan sistem nilai adat istiadat di dalam masyarakat Indonesia, maka kewenangan asli Desa senantiasa berbeda-beda antara Desa-Desa di Indonesia, meskipun pada hal-hal tertentu adanya kesamaan nilai adat istiadat antar suku-suku bangsa di Indonesia, seperti nilai-nilai perdamaian dalam menyelesaikan masalah perdata dalam kehidupan masyarakat Desa. Kewenangan asli Desa inilah yang merupakan kewenangan utama Desa dalam menyelenggarakan rumah tangga Desa, sehingga kewenangan Desa yang bersifat pelimpahan atau pemberian dari pemerintah atasan, pada dasarnya merupakan kewenangan tambahan, karena Pemerintahan Desa merupakan unit pemerintahan terendah dalam sistem pemerintahan secara nasional. Namun, mengingat adanya kecenderungan bahwa kewenangan asli Desa semakin berkurang bahkan di beberapa Desa di Indonesia cenderung memudar dalam mengatur dan mengurus kehidupan masyarakat Desa, maka seakan-akan terlihat bahwa kewenangan Desa yang diperoleh dari pelimpahan atau penyerahan kewenangan dari pemerintah atasan menjadi kewenangan utama Pemerintahan Desa. Pemahaman seperti ini dapat dipahami, mengingat tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa lebih bersifat penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan secara nasional, ketimbang penyelenggaraan urusan rumah tangga Desa berdasarkan sistem nilai adat istiadat masyarakat setempat atau berdasarkan hak asal usul Desa.

B. Hubungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Kewenangan Desa

Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah Otonom, maka sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, terdapat tiga bentuk hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Desa, yakni : 1. Hubungan dalam bidang kewenangan, meliputi : a. Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Desa, meliputi: penugasan dari pemerintah pusat kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan asas tugas pembantuan. b. Hubungan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintahan Desa, meliputi: penugasan dari pemerintah provinsi kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan asas tugas pembantuan. c. Hubungan antara Pemerintah KabupatenKota dan Pemerintahan Desa, meliputi: a penyerahan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupatenkota kepada Desa untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan tersebut; dan b penugasan dari pemerintah kabupatenkota kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan asas tugas pembantuan. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 36 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat 2. Hubungan dalam bidang keuangan, meliputi : a. Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Desa, meliputi: pemberian bantuan keuangan oleh Pemerintah Pusat kepada Desa untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan Desa dan program-program pemberdayaan masyarakat Desa. b. Hubungan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintahan Desa, meliputi: pemberian bantuan keuangan oleh Pemerintah Provinsi kepada Desa untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan Desa dan program pemberdayaan masyarakat Desa. c. Hubungan antara Pemerintah KabupatenKota dan Pemerintahan Desa, meliputi: a bagian hasil pajak daerah minimal 10 untuk Desa; b bagian hasil retribusi d aerah; c pemberian ”Alokasi Dana Desa”, yakni bagian dari dana perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang diterima kabupatenkota minimal sebesar 10 untuk Desa; dan d pemberian bantuan keuangan oleh Pemerintah kabupatenkota kepada Desa untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan Desa dan program-program pemberdayaan masyarakat Desa. 3. Hubungan dalam bidang pembinaan dan pengawasan, meliputi : a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi berkewajiban untuk melakukan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan Desa. b. Pemerintah KabupatenKota berkewajiban untuk melakukan pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan Desa. c. Aparatur Kecamatan berkewajiban untuk melakukan fasilitasi dan koordinasi atas penyelenggaraan pemerintahan Desa.

C. Perbedaan Kewenangan Desa Sebelum dan Sesudah Undang-Undang Desa