Penutup Latar Belakang Aspek Penilaian
H. Penutup
Standar Operasional Prosedur SOP evaluasi kinerja pendamping profesional ini merupakan dokumen yang ditetapkan oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi sebagai dokumen Pemerintah Republik Indonesia. Dan SOP ini merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dari pengelolaan program secara umum, oleh karenanya semua pihak yang berkepentingan harus menggunakan SOP ini dalam melakukan evaluasi kinerja terhadap pendamping profesional. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 102 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 103 SPB 3.4 Lembar Informasi Kerangka Kerja Pembimbingan Kinerja Pendamping DesaA. Latar Belakang
Pembimbingan kinerja adalah suatu kegiatan yang diperuntukkan untuk memberikan bantuan yang pada umumnya berupa nasehat dan tuntunan untuk menyelesaikan persoalanmasalah yang bersifat teknis. Pembimbingan kinerja bertujuan untuk menyelesaikan masalah atau kasus yang terjadi dan dihadapi oleh pendamping sehingga penyelesaiannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pembimbingan kinerja dilakukan untuk memberikan kesempatan dan pengalaman kepada Pendamping Desa dalam menghadapi berbagai persoalan terkait isu pembangunan dan pemberdayaan Desa. Setiap pendamping tentunya memiliki cara yang berbeda-beda dalam memahami berbagai situasi dalam tugas termasuk menemukan alternatif solusinya. Selama ini, Pembimbingan kinerja dilakukan secara berjenjang dan cenderung mengikuti mekanisme struktural dari atas ke bawah. Namun terkadang persoalan yang dihadapi pendamping tidak hanya berkaitan dengan tanggung jawab pekerjaan atau tugas manajerial saja tetapi juga berbagai tantangan yang sangat kompleks dan harus diselesaikan melalui cara-cara yang lebih kreatif dan inovatif, termasuk melibatkan pihak-pihak yang dianggap mampu untuk menyelesaikannya. Pembimbingan kinerja Pendamping Desa sebagai langkah penyiapan tenaga pendamping yang profesional dalam memberikan dukungan kepada masyarakat agar mampu membangun kemandirian, karakter dan inisiator pembangunan di tingkat Desa dan KabupatenKota serta mampu bekerja dalam Tim. Bimbingan dilakukan untuk membangtu Pendamping Desa agar mampu bekerja dalam Tim sebagai kelompok kerja atau gugus tugas tertentu dengan tugas utama membantu UPTD di tingkat Kecamatan, SKPD atau Dinas terkait dalam mendorong pembanguan dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka implementasi Undang-Undang Desa. Sejalan dengan upaya tersebut, kemampuan profesional Pendamping Desa dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa perlu ditingkatkan secara terus-menerus melalui TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 104 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat bimbingan, konsultasi, asistensi dan pengarahan coaching sesuai kebutuhan. Permasalahan mendasar yang masih dihadapi dalam proses pendampingan antara lain 1 terbentuknya pandangan di masyarakat bahwa hasil seleksi pendamping yang dilakukan oleh pemerintah seolah-olah menggambarkan kompetensi secara utuh,; 2 pola pelatihan tugas yang tidak terintegrasi dan terpisah-pisah baik substani atau materi maupun satu kompetensi dengan kompetensi lainnya; 3 pendampingan yang belum optimal berpusat kepada masyarakat community centered; 4 terbatasnya sumber daya yang tersedia; 5 masih banyak pendamping yang berlatar belakang akademis dan belum memiliki pengalaman kerja yang terbatas; dan 5 pembina atau para pemangku kepentingan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pendamping belum secara efektif membangun sikap sebagai pembelajar. Guna menanggulangi permasalahan tersebut, Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa sesuai tugas dan fungsinya perlu 1 menyusun panduan kinerja Pendamping Desa; 2 melaksanakan Pembimbingan kinerja secara berjenjang di tingkat Desa, KabupatenKota; 3 menyebarluaskan penerapan metode Pembimbingan kinerja berdasarkan nilai-nilai, karakter dan profesionalitas untuk membentuk daya saing dan karakter pendamping; 4 mengupayakan metodologi pelatihan yang tidak lagi berupa pelatihan kelas saja, namun pelatihan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, kepribadian, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap masyarakat; 5 mengarahkan kegiatan bimbingan berbasis masyarakat agar mampu mengelola berbagai permasalahan dengan sumber daya yang dimilikinya.B. Tujuan
Parts
» Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa TA-PMD
» Tenaga Ahli Infrastruktur Desa TA-ID
» Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif TA-PP
» Tenaga Ahli Pemberdayaan Ekonomi Desa TA-PED
» Tenaga Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna TA-TTG
» Latar Belakang Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar TA-PSD
» Paradigama Desa Lama dan Desa Baru
» Desa Maju, Kuat, Mandiri dan Demokratis
» Desa sebagai suatu Kesatuan Pemerintahan dan Masyarakat
» Desa Sebagai Masyarakat Berpemerintahan
» Pengertian Demokrasi Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Prespektif Demokrasi Desa Demokrasi Lokal Demokrasi Desa
» Desa sebagai Arena Demokrasi
» Prinsip Demokrasi Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Lembaga Demokrasi Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Pengertian Kepemimpinan Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Variabel Pemerintahan dalam Kepemimpinan Desa Fungsi Kepemimpinan Desa
» Tipe Kepemimpinan Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Kepemimpinan dalam Musyawarah Desa
» Kepemimpinan dalam Pemerintahan Desa
» Membangun Kepemimpinan di Desa
» Pengertian Kewenangan Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Hubungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Kewenangan Desa
» Perbedaan Kewenangan Desa Sebelum dan Sesudah Undang-Undang Desa
» Tataurutan Perundang-Undangan di Indonesia
» Hirarki Peraturan Perundang-Undangan Kewenangan Desa meliputi:
» Produk Hukum Daerah Perencanaan
» Penyusunan Produk Hukum Bersifat Penetapan Pengesahan, Penomoran, Pengundangan dan Autentifikasi
» Partisipasi Masyarakat Latar Belakang
» Judul Kata pengantar Daftar isi terdiri dari: Daftar pustaka Produk Hukum Daerah
» Produk Hukum Pusat Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Latar Belakang Identifikasi Isu dan Masalah
» Identifikasi Dasar Hukum Legal Baseline Penyusunan Naskah Akademik
» Substansi Naskah Akademik Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Format Naskah Akademik Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Prosedur Penyusunan Peraturan Daerah
» Mekananisme Pengawasan Daerah Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Latar belakang Pengertian Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Tujuan Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Sasaran Prinsip-Prinsip Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Ruang Lingkup Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Rapat Koordinasi Studi Kelompok antarpendamping
» Diskusi Terbatas Workshop Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Teknik Kunjungan Lapang Observasi Percakapan Pribadi
» Intervisitasi Seleksi Sumber Pembelajaran Menilai Diri Sendiri Self Evaluation
» Diskusi Panel Seminar Simposium Demonstrasi
» Kelemahan Mekanisme Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Siklus Penilaian Kinerja Sistem Penilaian Kinerja
» Manajemen dan Administrasi Penilaian Kinerja Pihak yang Dinilai
» Penutup Latar Belakang Aspek Penilaian
» Berjenjang Berkelanjutan Komprehensif Implementatif
» Bimbingan Tugas Bimbingan Karir
» Bimbingan Sosial Coaching Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Counseling Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Arah Keberdayaan Masyarakat Mentoring
» Dimensi dan Tingkat Keberdayaan
» Tipologi Keberdayaan Masyarakat Mentoring
» Kemandirian Masyarakat Indeks Desa Membangun dan Keberdayaan Masyarakat
» Latar Belakang Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
» Pemberdayaan Masyarakat dan Pendampingan
» Latar Belakang Model Aksi Sosial Social Action Model
» Kedudukan Desa dalam Pembangunan Daerah
» Kedudukan dan Kewenangan Desa
» Pembangunan Desa dalam Sistem Pembangunan Nasional
» Sinergi Pembangunan Pusat, Daerah dan Desa
» Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
» Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
» Tugas Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
» Tiga Pilar Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
» Pemberdayaan Masyarakat Desa PMD
» Infrastruktur Desa ID Model Aksi Sosial Social Action Model
» Pembangunan Partisipatif PP Model Aksi Sosial Social Action Model
» Sistem Perencanaan Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Konsep Penyelarasan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Musyawarah Rencana Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Restrukturisasi Program dan Kegiatan
» Penerapan Anggaran Terpadu Unified Budget
» Latar Belakang Pengertian Integrasi Program
» Manfaat Integrasi Program Model Aksi Sosial Social Action Model
» Ruang Lingkup Integrasi Program Pengintegrasian dalam Forum SKPD
» Keselarasan Rencana Pembangunan Daerah
» Sinkronisasi Kebutuhan Pelayanan Publik Sinkronisasi Program Kewilayahan
» Pengertian Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Pengusulan Kawasan Perdesaan Penetapan dan perencanaan kawasan Perdesaan
» Pembiayaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pelaporan dan Evaluasi Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Kelembagaan TKPKP untuk Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Pendanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pembinaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pendahuluan
» Memeratakan Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Memperkuat Desa Model Aksi Sosial Social Action Model
» Memberdayakan Masyarakat Model Aksi Sosial Social Action Model
» Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan Dasar Hukum Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Arah Pembangunan Kawasan Perdesaan Ruang Lingkup Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Kewenangan Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Inisiatif Pembangunan Kawasan Strategi Dasar Pengembangan Kawasan
» Penataan Ruang Kawasan Perdesaan
» Peningkatan Daya Saing Kawasan Perdesaan
» Pendahuluan Tujuan Pendampingan Kawasan Perdesaan
» Bidang Tugas Pendamping Model Aksi Sosial Social Action Model
» Latar Belakang Tujuan Prinsip-Prinsip
» Badan Kerjasama Antar-Desa Tata Cara Kerjasama
» Keanggotaan Pembiayaan Bidang Teknis
» Berakhirnya Kerjasama dan Penyelesaian Perselisihan
» Latar Belakang Peran Pendamping Desa
» Kerjasama dengan Pihak Ketiga untuk Pembangunan dan Pemberdayaan
» Fasilitasi Kemitraan dengan Pihak Ketiga
» Pendekatan Kemitraan Tiga Pihak
» Latar Belakang Bidang Teknis
» Memahami Sistem Informasi Desa
» Maksud dan Tujuan Sistem Informasi Desa Prinsip-Prinisp Pengembangan Sistem Informasi Desa
» Manfaat Sistem Informasi Desa
» Penerapan Sistem Informasi Desa Latar Belakang
» Ruang Lingkup Manfaat Bidang Teknis
» Kelemahan Model e-government Bidang Teknis
» Data dan Informasi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi
» Tatakelola Domain dan Portal
» Pembiayaan Evaluasi Pengertian Bidang Teknis
» Tujuan Sasaran Manfaat Bidang Teknis
» Tahapan Analisis Kebutuhan Pengembangan Kapasitas
» Instrumen Pengumpul Informasi dan Data
» Analisis Kinerja Analisis Tugas
» Studi Kompetensi Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Latar Belakang Survei Kebutuhan Pelatihan
» Tingkatan Pengembangan Kapasitas Survei Kebutuhan Pelatihan
» Pola Kerja Pengembangan Kapasitas
» Kompetensi Pendamping Desa Survei Kebutuhan Pelatihan
» Berorietasi pada Kualitas Layanan
» Pemberdayaan Pendamping Survei Kebutuhan Pelatihan
» Pola Pengembangan Kapasitas Pendamping
» Pengertian Pembelajaran Mikro Survei Kebutuhan Pelatihan
Show more