Pengertian Pembelajaran Mikro Survei Kebutuhan Pelatihan

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 270 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat langsung melatih di berbagai tempat untuk menjadi pelatih praktikan. Pendekatan semacam ini ternyata kurang efektif dan kurang berhasil.

B. Pengertian Pembelajaran Mikro

Microteaching berasal dari dua kata yaitu micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti melatih. Jadi, Microteaching berarti suatu kegiatan melatih yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Dengan memperkecil jumlah peserta, waktu, bahan melatih dan membatasi keterampilan melatih tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon pelatih secara akurat. Microteaching atau pembelajaran mikro, dijelaskan oleh para ahli dengan berbagai pengertian. Mc. Laughlin dan Moulton 1975 yang menjelaskan bahwa pembelajaran mikro pada intinya merupakan suatu pendekatan atau model pembelajaran untuk melatih penampilan atau keterampilan melatih pelatih melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar melatih yang dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran. Brown 1978, untuk menghasilkan calon pelatih yang profesional, sebelum praktik melatih di kelassekolahpusat pelatihan, calon pelatih perlu dilatih mengembangkan keterampilan dasar melatih dengan diberikan kesempatan mengembangkan gaya melatihnya sendiri dan Mengurangi atau Menghilangkan kesalahan atau kelemahan yang masih ada. Perlberg 1984 menjelaskan bahwa pembelajaran mikro pada dasarnya adalah sebuah laboratorium untuk lebih menyederhanakan proses latihan atau pembelajaran. Sementara itu Sugeng Paranto 1980 menjelaskan bahwa pembelajaran mikro merupakan salah satu cara latihan praktek melatih yang dilakukan dalam proses belajar melatih yang di mikro kan untuk membentuk, mengembangkan keterampilan melatih. Berdasarkan pengertian di atas, pembelajaran mikro dapat disimpulkan sebagai upaya penyederhanaan pembelajaran dalam situasi yang terkontol. Oleh karena itu, tidak semua keterampilan melatih dipraktikkan dalam satu waktu, keterampilan melatih dapat dipraktikkan secara terpilah. Seperti keterampilan membuka pelajaran berdiri sendiri, demikian juga pada latihan berikutnya difokuskan pada keterampilan menjelaskan dan sebagainya.

C. Tujuan Pembelajaran Mikro