Memahami Sistem Informasi Desa

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 232 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Informasi Desa mengandalkan adanya bisnis proses yang jelas, tanpa mengenyamping- kan jenis-jenis data dan informasi yang bersifat atau mengandung kewenangan lokal berskala desa. Penegasan pentingnya sumber daya manusia sebagai bagian dari Sistem Informasi Desa menunjukkan kewajiban pada pihak KabupatenKota untuk memberikan pendampingan dan penguatan atas tata kelola informasi dan data pembangunan di tingkat desa. Sistem informasi desa mengandung data desa, data pembangunan desa, kawasan desa dan informasi lain yang berkaitan dengan pembangunan desa. Informasi berkaitan dengan pembangunan kawasan perdesaan juga wajib disediakan oleh pemerintah di tingkat KabupatenKota. Informasi-informasi ini dibuka menjadi data atau informasi publik yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

B. Memahami Sistem Informasi Desa

Sistem Informasi Desa SID memiliki beberapa pengertian, diantaryan sebagai sebuah aplikasi yang membantu pemerintahan Desa dalam mendokumentasikan data-data milik Desa guna memudahkan proses penelusurannya. Dalam arti luas, Sistem Informasi Desa sebagai suatu sistem baik mekanisme, prosedur hingga pemanfaatan yang bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada di Desa. Sistem Informasi Desa pada dasarnya sebuah sistem yang dinamis akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan di tingkat lokal. Selalu ada input yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk mengembangkan sistem. Dengan demikian dapat disimpulkan sistem informasi desa merupakan sekumpulan prosedur yang dilaksanakan oleh Pemerintah daerah ke desa, maupun pemerintah desa dalam hal ini Kepala Desa kepada kepada masyarakat desa terkait pemberian informasi yang menjadi dasar dalam pengambil keputusan di desa maupun pihak yang terkait dengan desa baik Pemerintah KabupatenKota, Provinsi, Pusat. Pengembangan Sistem Informasi Desa, tidak bisa dilihat sebagai langkah teknis dan administratife. Akses informasi harus diletakkan dalam kerangka yang lebih luas: suatu pintu yang membuka banyak kemungkinan bagi desa untuk ambil bagian dalam mengurus urusan rumah tangganya, dan pada saat yang bersamaan menjadi langkah kontribusi desa dalam ikut menjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah bangsa. Oleh sebab itu pula, konsepsi system informasi desa, penting untuk dilihat tidak dalam kerangka dari atas ke bawah, tetapi juga dari bawah ke atas dan dinamika relasi tersebut. Pemerintah Daerah dalam hal ini punya kewajiban untuk mengembangkan Sistem Informasi Desa , namun di sisi yang lain, desa dan para pihak yang mendorong pembangunan desa, juga memiliki kesempatan untuk memajukan suatu system, terutama agar informasi yang tersedia benar-benar informasi yang punya makna dalam gerak maju desa. Dalam isu terakhir ini, Desa sendiri harus mulai dengan tiga kebaruan, yakni: 1 kesadaran baru –suatu kesadaran yang menempatkan informasi sebagai titik penting dalam keseluruhan pergerakan desa untuk membangun; 2 ketrampilan baru – pada khususnya dalam menghimpun, mengolah, mengelola dan menggunakan informasi, TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 233 termasuk penggunaan teknologi informasi; dan 3 kebiasaan baru. Apa yang paling utama dari hal yang terakhir ini adalah bahwa soalnya bukan terletak pada penghimpunan informasi dan menatanya menjadi sumber informasi yang akurat. Soal utamanya adalah apakah desa akan punya kemampuan mempergunakan semua informasi yang ada menjadi elemen penting penggerak seluruh pihak di desa untuk bersama-sama membangun desa? Kemampuan inilah yang harus berkembang, sehingga Sistem Informasi Desa , bukan menjadi hal yang bermakna bagi pihak luar, tetapi bermakna bagi desa dan warga desa sendiri. Sistem Infomasi Desa yang disampaikan mencakup, antara lain : 1. Rencana pembangunan jangka menengah kabupaten; 2. Rencana kerja pemerintah daerah; 3. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di desa pada tahun berjalan; 4. Pagu indikatif desa; 5. Laporan pertanggungjawaban Kepala Desa; 6. Program dan kegiatan yang berjalan di desa; 7. Potensi dan produk unggulan desa; 8. Kendala dan masalah di desa; 9. Informasi harga komoditi pertanian pertanian, peternakan, dan perikanan; 10. RKP Desa dan APB Desa.

C. Maksud dan Tujuan Sistem Informasi Desa