Musyawarah Rencana Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 163 5. Mendorong harmonisasi pemangku kepentingan yang terlbat dalam perancanaan dan pelaksanaan pembangunan; 6. Mengoptimalkan sumber daya untuk pencapaian tujuan pembangunan.

F. Prinsip-Prinsip Penyelarasan

1. Desentralisasi; Penyerahan sebagian kewenangan Pemerintahan, Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Desa untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Keterpaduan; Kesatupaduan kebijakan, arah dan atau tindakan dari berbagai aspek kegiatan. 3. Efektif dan efisien; Proses langkah dan cara kerja dan kelembagaan membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang ada seoptimal mungkin. 4. Partisipasi; Membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi sebanyak-banyaknya pihak yang dapat memberikan kontribusi, terutama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang telah ditetapkan. 5. Transparansi dan akuntabel; Masyarakat memiliki akses yang terbuka terhadap seluruh informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan kegiatan dapat dipantau dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, administratif maupun legal menurut peraturan dan hukum yang berlaku. 6. Keberlanjutan; Mendorong pelembagaan sistem pembangunan partisipatif yang berorientasi pada munculnya keberdayaan masyarakat.

G. Musyawarah Rencana Pembangunan

Langkah penguatan program berbasis masyarakat dilakukan melalui pelembagaan lintas pemangku kepentingan yang menjadi bagian penting dari pelibatan masyarakat di Desa untuk berpartisipasi dalam proses politik dan pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Keunggulan perencanaan partisipatif menjadi sistem sosial, yaitu pola perencanaan pembangunan yang bersifat regular yang dijadikan kerangka acuan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa. Oleh karena itu, pelembagaan musyawarah menjadi bagian penting dari proses pengambilan keputusan publik secara terintegrasi dan berkesinmbungan. Pentahapan musyawarah hendaknya diatur secara baik sehingga hal-hal yang menjadi isu strategis di tingkat Desa dapat diakomodasi di tingkat KabupatenKota. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang yang diselenggarakan secara regular sebagai bagian dari perencanaan pembangunan daerah dan Desa. Titik temu antara perencanaan pembangunan Desa dengan proses musrenbang reguler diharapkan menghasilkan program yang bersinergi dan berdaya ubah cukup kuat terhadap kesejahteraan masyarakat. Intisari pemikiran penyelarasan perencanaan TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 164 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat sebagai ikatan sistemik yang berhubungan secara timbal balik sebagai praktek teratur berdasarkan kondisi otonomi relatif dan ketergantungan antara sistem perencanaan partisipatif dalam program dengan sistem perencanaan partisipatif dalam Musrenbang. Penyelarasan perencanaan pembangunan Daerah dan Desa melalui musrenbang mencakup upaya mengintegrasikan model perencanaan partisipatif, teknokratis dan politis. Perencanaan dipersiapkan melalui mekanisme uji publik dalam kegiatan musrenbang dengan mengakomodasikan kepentingan yang bersifat politis melalui keterlibatan wakil-wakilnya di legislatif, sehingga musrenbang menjadi media penting dalam menyampaikan aspirasi dan kebijakan pembangunan dalam kerangka memperkuat kedudukan Desa sebagai kesatuan unit perencanaan. Hal ini digambarkan dalam kerangka hubungan sebagai berikut: Gambar keterkaitan Rencana Pembangunan Desa dengan Rencana Pembangunan Daerah

H. Keterpaduan Arah Kebijakan Pembangunan