TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
254
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
dan keterampilan dalam bidang yang beragam. Jika pendamping akan melatih penerapan rencana pembangunan Desa, maka perlu mendapat informasi
tambahan dari ahli lain yang pernah memberikan kemampuan sejenis untuk matematis-logis, spasial dan naturalis dalam pelatihan yang berbeda;
6
Berdiskusi dengan masyarakat dan organisasi lokal. Cara ini dilakukan untuk mendukung penilaian lain terutama dalam mengembangkan beberapa
keterampilan dasar menyangkut kebiasaan dan pola hidup masyarakat. Jika ingin mengetahui kemampuan berhubungan dengan pemerintah, LSM, koperasi dan
organisasi lainnya, dapat berdiskusi dengan lembaga di mana peserta atau pembelajar terlibat dan berhubungan aktif dengannya.
7
Bertanya langsung kepada masyarakat. Orang dewasa yang sangat tahu cara mereka belajar dan memecahkan masalah yang dihadapinya adalah dirinya
sendiri. Mereka menggunakan kemampuan belajarnya selama 24 jam sejak dilahirkan. Pelatih dapat berdiskusi bersama pembelajar dan bertanya langsung
tentang kecerdasan yang paling berkembang atau melengkapinya dengan karya, gambar dan foto pada saat menunjukkan kecerdasannya;
8
Kegiatan khusus. pendamping dapat mengembangkan beberapa kegiatan untuk menguji kecerdasan dengan memberikan wahana agar pembelajar menunjukkan
kinerja yang dapat diamati. Gunakan cara atau teknik tertentu untuk mengukur seluruh wilayah potensi dan kebutuhan belajar peserta, misalnya dengan
menggambar, bercerita, menari, berhitung dan bermain peran, bernyayi, dan tugas tim.
G. Pendekatan dalam Analisis Kebutuhan Pengembangan Kapasitas
Sedarmayanti 2007 membagi pendekatan dalam analisis pengembangan kapasitas dalam empat cara, yaitu: 1 performance analysis analisis kinerja, 2 task analysis
analisis tugaspekerjaan, 3 competency study studi kompetensi dan 4 training needs survei
survei kebutuhan pelatihan. Masing-masing pendekatan diuraikan sebagai berikut:
1. Analisis Kinerja
Analisis kinerja Dessler, 2015:331 merupakan proses yang dilakukan secara terus- menerus untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengembangkan kinerja individu dan
tim dan menyelaraskan kinerja mereka dengan sasaran organisasi”. Sementara Barbazatte 2006 menyatakan
bahwa “analisis kinerja biasa disebut gap analysis, yaitu melihat kinerja yang telah dilakukan pegawai dan melihat hasil pekerjaan tersebut
apakah telah sesuai dengan kinerja yang diinginkan”. tujuan melakukan analisis kinerja adalah untuk mengidentifikasi penyebab kekurangankesenjangan kinerja dan tindakan
korektif apa yang tepat untuk mengatasinya.
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 255
Jika masalah kesenjangan tersebut disebabkan oleh kurangnya keterampilan, solusi berupa pelatihan yang sesuai. Jika masalah tersebut bukan disebabkan karena
kurangnya keterampilan, maka solusi non pelatihan apa yang lebih tepat. Dengan demikian analisis kinerja sebagai salah satu metode dalam melakukan analisis
kebutuhan di mana identifikasi pengembangan kapasitas yang dibutuhkan organisasi ditentukan berdasarkan analisa kesenjangan antara target kinerja organisasi dengan
hasil kinerja individu. Apabila seorang pendamping tidak melakukan pekerjaan seperti yang diharapkan sesuai standar yang telah ditetapkan, maka perlu diidentifikasi apa
yang salah terhadap pegawai tersebut, dan apakah pegawai tersebut memiliki pengetahuan yang cukup untuk melakukan tugasnya.
2. Analisis Tugas
Analisis tugas dilakukan untuk menemukan metode terbaik dalam menyelesaikan tugas dengan konsistensi urutan berupa langkah-langkah bagaimana tugas tersebut
diselesaikan, seperti yang dikemukakan Barbazette 2006:87, “The purpose of task analysis is to find the best method to perform a task and the best sequence of steps to
complete a specific task”. Analisis tugas merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan terhadap tugas yang dijalankan, berfokus pada kewajiban dan tugas di seluruh
organisasi itu untuk menentukan pekerjaan yang mana yang membutuhkan pelatihan. Analisis tugas seharusnya memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memahami persyaratan pekerjaan. Selanjutnya Sedarmayanti 2007, task analysis berupa penetapan langkah dalam mewujudkan :
a Tugas yang harus dilaksanakan guna mewujudkan kinerja;
b Kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan guna mengerjakan tugas dengan baik; dan
c Skala prioritas kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan guna
merumuskan kurikulum pelatihan. Langkah dalam menganalisis tugas menurut Kaswan 2011:74, sebagai berikut:
a Mendepskripsikan pekerjaan secara menyeluruh.
b Mengidentifikasi tugas dengan mendeskripsikan dengan jelas mengenai: Tugas-tugas utama dalam pekerjaan.
Bagaimana tugas itu harus dilakukan. Bagaimana tugas itu dilakukan sehari-hari.
c Mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan untuk melakukan pekerjaan.
d Menentukan tugas, dan kapabilitas mana yang membutuhkan pengembangan berupa pendidikan dan pelatihan.
Informasi atau instrumen yang dibutuhkan melakukan task analysis menurut Barbazette 2006 diantaranya: observasi, wawancara informan utama, wawancara
pimpinan organisasi, Identifikasi dan analisis tugas berdasar tugas sebenarnya, diskusi kelompok, validasi dengan observasi akhir.
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
256
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
3. Studi Kompetensi