Penerapan Sistem Informasi Desa Latar Belakang

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 237 Sistem Informasi Desa sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban Kepala Desa kepada masyarakat, maupun pemerintah KabupatenKota kepada Desa. Sampai saat ini, Sistem Informasi Desa merupakan salah satu solusi dalam mengatasi kebekuan informasi antara desa dengan warganya, ataupun desa dengan Pemerintah Daerah.

H. Penerapan Sistem Informasi Desa

Penerapan teknologi perlu mengedepankan pertimbangan ketersediaan akses masyarakat atas teknologi. Teknologi yang terlalu dipaksakan pada konteks wilayah tertentu, justru akan menjadi hambatan tersendiri bagi pemerintah desa dan masyarakat dalam pemanfaatan data tersebut. Penerapan teknologi tidak boleh ditunggalkan dengan mempertimbangkan akses masyarakat atas informasi pembangunan yang berbeda-beda di setiap lokasi.Ketersediaan data yang tidak dibarengi dengan akses masyarakat atas data pembangunan juga menghambat partisipasi masyarakat. Penerapan Sistem Informasi harus mempertimbangkan bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan informasi yang termuat dalam sistem informasi. Akses atas informasi menjadi prasyarat dasar untuk memastikannya. Daftar Pustaka Anonim tt. Membangun Desa dengan Data: Belajar Dari Pengalaman Desa Terong dan Desa Nglegi Dalam Membangun Sistem Informasi Desa SID. Fadjarini Sulistyowati dan MC. Candra Rusmala Dibyorin. 2013 Partisipasi Warga terhadap Sistem Informasi Desa Program Studi Ilmu Komunikasi STPMD ”APMD” Yogyakarta: Jurnal Komunikasi ASPIKOM, Volume 2, Nomor 1, Juli. hlm. 579-587. http:www.keuangandesa.com201505memahami-sistem-informasi-dalam-konteks- uu-desa TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 238 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 239 SPB 8.2 Lembar Informasi Dukungan e-Government dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Desa

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi yang sangat pesat memberi peluang pengaksesan informasi yang cepat dan akurat dalam membantu Desa dalam penyelenggaraan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengupayakan peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui e- government . E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi. E-Government merupakan suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e- Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. E-government adalah penyelenggaraan pemerintahan berbasis sistem elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan eifisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. E-government Kementerian Desa PDTT merupakan aplikasi informasi berbasis internet dan perangkat digital lainnya yang dikelola oleh pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan badan-badan lainnya secara online. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 240 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat

B. Ruang Lingkup