TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
22
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
Desa harus tegas dan berwibawa agar orang yan dipengaruhinya dapat menaruh hormat sebagai panutan dalam kehidupannya di desa. Demikian juga Sears
Ibid,2005:4 menyatakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang memulai suatu tindakan, memberi arah, mengambil keputusan, menyelesaikan perselisihan diantara
anggota kelompok, memberi dorongan, menjadi panutan, dan berada di depan dalam aktivitas kelompok.
Kemampuan memimpin pun tidak begitu saja muncul bagaikan mimpin melainkan melalui proses sesorang dalam perkembangan dilingkungannya maupun
dalam keluarga sehingga tiap-tiap pemimpin memiliki ciri sendiri-sendiri dalam seni memimpin. Untuk itu seorang Kepala Desa harus memiliki pengalaman yang baik
dalam kehidupan sehari-hari dalam memiliki pengetahuan akan desa yang dipimpinnya sehingga seseorang mampu memberikan seni memimpinnya dengan baik dihati
warganya. Selanjutnya, pemimpin akan lebih baik menggunakan pendekatan emosional dibandingkan dengan melalui tindakan melalui sistem atau dengan modal kekuasaan
secara politik tanpa adanya modal hubungan emosianal dengan orang atau kelompok yang dipimpinnya. Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-
orang dan mencapai melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan melalui penggunaan kekuasaan.
Kepemimpinan Desa yang salah satunya direpresentasikan oleh seorang Kepala Desa dalam mengelola pemerintahannya harus mempunyai visi dan misi yang jelas
yang akan menjadi landasan hadirnya program pembangunan yang mensejahterakan, adil dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kepemimpinan yang terbangun di Desa sangat
penting bagi pencapaian harapan masyarakat ke depan.
B. Variabel Pemerintahan dalam Kepemimpinan Desa
Kepemimpinan Desa merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pemerintahan Desa, dimana memiliki beberapa variabel penting diantaranya:
1. Situasi dan kondisi Pemerintahan Desa. Ada beberapa situasi dan kodisi yang
menyebabkan pemimpin pemerintahan harus otokrasi atau demokratis, yaitu: faktor sifat dan bentuk negara, faktor geografis, faktor masyarakat, faktor sejarah,
efisiensi dan efektivitas, politik, rezim yang sedang berkuasa. Situasi dan kondisi dapat menentukan bagaimana seorang pemimpin pemeritahan di Desa
seharusnya akan bertindak, bahkan pada situasi dan kondisi tertentu dapat melahirkan pemimpin Desa yang memiliki kemampuan mewujudkan cita-cita
masyarakatnya yang dipimpinnya.
2. Orang banyak sebagai pengikut. Di Desa orang banyak yang dimaksud dikenal
dengan rakyat atau warga masyarakat yang mendapat pelayanan dari Pemerintah Desa. Fokus perhatian terhadap orang yang selama ini termarjinalkan baik secara
sosial, ekonomi maupun politik yang jumlahnya cukup banyak, tentunya akan mempengaruhi kekuatan dan pola kepemimpinan dan kepengitan yang
dibangunnya. Kepemimpinan di Desa harus mampu berada dalam posisi mengatomi selurh komponen masyarakat dan memiliki kepekaan terhadap
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 23
kelompok warga yang lemah atau sulit mengakses terhadap sumber daya pembangunan.
3. Penguasa Sebagai Pemimpin. Pemerintah Desa adalah pemegang kekuasaan atau
penguasa tetapi perlu diingat bahwa bagaimanapun yang bersangkutan memiliki kekuasaan, namun tetap saja sebagai manusia mempunyai jiwa, jiwa itulah yang
memiliki rasa seperti iba, kasih sayang, benci, dendam dan lain-lain.
C. Fungsi Kepemimpinan Desa
Setiap lembaga pada intinya mempunyai fungsi masing masing, termasuk pemerintahan mempunyai fungsi tersendiri. Maka dalam tulisan ini akan kembali
dijelaskan mengenai bagaimana fungsi pemerintah tersebut. Demikian halnya Permintahan Desa memiliki peran yang sangat strategis dalam mengatur, mengelola
dan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya melalui fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Pelayanan
Fungsi utama pemerintah adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan disemua sektor. Masyarakat tidak akan mampu berdiri
sendiri memenuhi kebutuhannya tanpa adanya campur tangan Pemerintah Desa yang memberikan pelayanan dasar kepada mereka. Fungsi pelayanan dalam Pemerintah
Desa merupakan bagian pokok dari peran yang bersifat umum dan harus dilakukan oleh seorang pemimpin yang mendapat mandate dari rakyatnya.
2. Fungsi Pengaturan
Pemerintah Desa memiliki fungsi pengaturan regulating untuk mengatur seluruh pemangku kepentingan agar patuh dan setiap bidang atau unit kerja dapat berjalan
sesuai dengan kebijakan dalam bentuk Peraturan Desa yang berdampak terhadap proses pembangunan dan pola pemberdayaan masyarakat. Maksud dari fungsi ini
adalah agar stabilitas warga terjaga, nilai-nilai dan pertumbuhan ekonomi, sosial, politik dan budaya sesuai yang diharapkan.
3. Fungsi Pembangunan
Fungsi pembangunan dijalankan untuk mendorong perubahan sesuai dengan harapan yang dicita-citakan bersama. Perubahan mengarah pada visi dan strategi
pembangunan yang terukur dengan berbabgai indikator kemandirian Desa. Pada kondisi masyarakat melemah dan pembangunan akan dikontrol ketika kondisi
masyarakat membaik menuju taraf yang lebih sejahtera. Di beberapa situasi masyarkat yang terbelakang dan berkembang menjalankan fungsi ini lebih gencar daripada
daerah yang lebih maju.
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
24
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
4. Fungsi Pemberdayaan
Fungsi ini dijalankan jika masyarakat tidak mempunyai keterampilan untuk bisa keluar dari zona nyaman comfort zone. Contohnya masyarakat bodoh, miskin, tertindas, dan
sebagainya. Pemerintah wajib mampu membawa masyarakat keluar dari zona ini dengan cara melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan dimaksud agar dapat
mengeluarkan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat sehingga tidak menjadi beban pemerintah. Pemberdayaan dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM atau
masyarakat. Ketergantungan terhadap pemerintaha akan semakin berkurang dengan pemeberdayaan masyarakat. Sehingga hal ini akan mempermudah pemerintah
mencapai tujuan negara.
D. Tipe Kepemimpinan Desa