Rapat Koordinasi Studi Kelompok antarpendamping

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 86 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat e. Ada juga melalui perkunjungan ke lokasi tertentu yang berkaitan atau berhubungan dengan tugasnya sebagai pendamping. f. Membangun kesan positif dalam kegiatan orientasi tugas. g. Aspek lain yang membantu terciptanya suasana kerja ialah bahwa pendamping baru tidak merasa asing tetapi pendamping baru merasa diterima dalam sebuah tim kerja.

2. Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi adalah teknik supervisi kelompok yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaran, dan upaya atau cara meningkatkan kompetensi pendamping. Tujuan teknik supervisi rapat sebagai berikut: a. Menyatukan ragam pandangan dari pendamping tentang masalah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Memberikan motivasi kepada pendamping untuk menerima dan melaksanakan tugasnya dengan baik serta dapat mengembangkan diri dan jabatannya secara maksimal. c. Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang efektif guna pencapaian tujuan secara optimal. d. Membicarakan sesuatu melalui rapat atau pertemuan yang bertalian dengan proses pembelajaran dan pengendalian. e. Menyampaikan informasi baru seputar tugas pendampingan, kesulitan dalam memfasilitasi kelompok, dan cara mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam masyarakat secara bersama dengan semua pendamping. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu rapat koordinasi, antara lain: a. Tujuan yang hendak dicapai harus jelas dan konkrit. b. Masalah yang akan menjadi bahan rapat harus merupakan masalah yang muncul dari kebutuhan pendamping yang dianggap penting. c. Masalah pribadi yang berhubungan dengan organisasi yang perlu mendapat perhatian. d. Pengalaman baru yang diperoleh dalam rapat tersebut harus membawa pendamping mengarah pada peningkatan kualitas pendampingan dan penyelesaian tugas di lapangan. e. Partisipasi pada pelaksanaan rapat hendaknya dipikirkan dengan sebaik – baiknya. f. Persoalan kondisi sarana dan prasarana, waktu, dan tempat rapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan rapat. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 87

3. Studi Kelompok antarpendamping

Studi kelompok antara pendamping merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah pendamping yang memiliki keahlian tertentu, seperti pendamping infrastruktur, PMD, TTG dan sebagainya dan dikontrol oleh supervisor agar kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan materi atau yang akan dibahas. Topik yang akan dibahas dalam kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati terlebih dahulu. Tujuan teknik supervisi studi kelompok antarpendamping sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan kualitas dalam memberi layanan kepada kelompok atau masyarakat. b. Memberi kemudahan bagi pendamping untuk mendapatkan bantuan dalam pemecahan masalah dalam tugasnya. c. Bertukar pikiran, pengalaman dan berbicara dengan sesama pendamping pada satu bidang kehalian atau bidang keahlian yang serumpun.

4. Diskusi Terbatas