Kelemahan Mekanisme Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 91 dengan topik. Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam seminar ini dapat dibahas seperti bagaimana menyusun silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi masalah disiplin sebagai aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi anak – anak yang selalu membuat keributan dikelas, dll. Pada waktu pelaksanaan seminar kelompok mendengarkan laporan atau ide menyangkut permasalahan pendampingan dari salah seorang anggotanya.

9. Simposium

Kegiatan mendatangkan seorang ahli bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk membahas masalah di masyarakat terkait implementasi Undang- Undang Desa. Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang meninjau suatu topik dari aspek yang berbeda. Nara sumber biasanya tiga orang, dimana pendamping sebagai pengikut diharapkan dapat mengambil bekal dengan cara mencermati pidato yang disajikan.

10. Demonstrasi

Demonstrasi dapat digunakan sebagai teknik supervisi untuk melihat sejauhman kemampuan pendamping dalam menyajikan suatu proses atau tahapan tertentu dari sesuai dengan tugasnya. Beberapa kompetensi dasar perlu ditunjukkan kepada pihak lain atau supervisor untuk memastikan pemenuhan standar kualifikasi atau kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya di lapangan. Misalnya supervisor mendorong kepada pendamping untuk unjuk kemampuan dengan mendemonstrasi- kan teknik-teknik fasilitasi dihadapan peserta lainnya. Cara ini digunakan juga untuk memperbaiki secar langsung beberapa hal yang ditunjukkan oleh pendamping yang tidak sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang telah ditetapkan

11. Buletin Supervisi

Suatu media yang bersifat cetak dimana disana didapati peristiwa di masyarakat yang berkaitan dengan cara-cara fasilitasi, perkembangan kelompok, kemajauan program, dan lain-lain. Buletin supervisi dapat membantu pendamping untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja berdasarkan informasi dan perkembangan kegiatan yang telah dilakukan.

D. Kelemahan dan Kelebihan

1. Kelemahan

 Perlu biaya, waktu, dan terkadang kurang efektif.  Tidak mencerminkan keadaan sehari-hari  Kurang demokratis TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 92 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat  Mengganggu tugas di lapangan karane harus ditinggalkan  Supervisor atau penyelia merasa canggung dan kurang bebas

2. Kelebihan

 Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai kebutuhan tugas pendamping.  Bantuan diberikan kepada pendamping dalam satu kali pertemuan, pertukaran pikiran secara umum.  Hal-hal yang baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat didiskusikan  Mmberikan bimbingan actual.  Pendamping dapat menunjukan hasil usahanya  Melayani kebutuhan khusus setempat TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 93 SPB 3.3 Lembar Informasi Standar Operasional Prosedur SOP Penilaian Kinerja Pendamping Profesional

A. Pendahuluan

Pendampingan Desa yang dilaksanakan dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa akan dinilai kinerjanya secara rutin. Evaluasi kinerja pendamping Desa Profesional merupakan bagian dari rangkaian manajemen pengelolaan pendampingan Desa. Mengingat kondisi rentang manajemen span of management , Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi selaku pemberi kerja melalui Satker Provinsi tidak dapat secara terus-menerus mengawasi kinerja pendamping profesional dikarenakan lokasi tugas antara kedua pihak saling berjauhan. Penilaian kinerja secara reguler yang dilakukan setiap smester merupakan sarana untuk menilai unjuk kerja pendamping profesional dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya. Hasil evaluasi kinerja adalah simpul pendapat pemberi pekerjaan tentang kelayakan terhadap kontrak kerja pendamping professional untuk dipertahankan, atau sebagai masukan untuk mengambil langkah koreksi dan perbaikan implementasi kebijakan. Penilaian akan dilakukan terhadap pendamping profesional agar dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan TOR.

B. Tujuan

Penilaian kinerja pendamping profesional dilakukan dengan menggunakan data faktual yang diperoleh dari beberapa sumber agar memberikan hasil penilaian yang objektif sesuai dengan TOR. Penilaian kinerja ditujukan untuk menilai tingkat pencapaian kinerja, menentukan kemampuan dan kelayakan yang dicapai sebagai pendamping profesional. Hasil penilaian kinerja ini diharapkan juga akan memberikan umpan balik feed back sebagai masukan untuk pembimbingan dan peningkatan kapasitas pendamping profesional. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 94 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Tujuan penilaian kinerja pendamping profesional, adalah: 1. Menilai kinerja pendamping profesional berdasarkan tugas pokok dan fungsinya Tupoksi; 2. Menjadi alat ukur peningkatan kinerja dan menjadi bagian dari analisis kebutuhan pelatihan pendamping; 3. Menjadi alat menegakkan aturan pekerjaan; 4. Menjadi dasar yang objektif untuk mempromosikan pendamping tingkat Desa, Kecamatan, dan Kabupaten ke jenjang yang lebih tinggi; 5. Menjadi dasar objektif untuk pemberian peringatan, prasyarat melanjutkan kontrak, dan atau pemutusan hubungan kerja PHK.

C. Mekanisme Penilaian Kinerja

1. Mekanisme

Mekanisme penilaian kinerja pendamping professional disusun sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja dilakukan secara hirarkis dari jenjang pemerintahan tingkat KabupatenKota, Provinsi, hingga tingkat Pusat Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi; 2. CamatKasi yang membidangi pendampingan bertanggungjawab: a Melakukan evaluasi kinerja terhadap PD; b Melakukan evaluasi kinerja terhadap PLD; c Bersama PD memfasilitasi “Forum Konsultasi Masyarakat” FKM yang dituangkan dalam Berita Acara. FKM bertujuan untuk memberi penilaian terhadap PLD. Peserta FKM terdiri dari Kades, BPD, tokoh masyarakat dan tokoh perempuan yang dilakukan pada setiap akhir periode evkin; 3. Pemerintah KabupatenKota melalui SKPD yang membidangi pendampingan Desa dibantu Tenaga Ahli di Kabupaten secara kolektif bertanggungjawab: a Melakukan evaluasi kinerja PD; b Mengirim hasil rekap evkin menilai dan mengirimkan rekap evkin PD dan PLD kepada Satker P3MD Provinsi dan; c Mendokumentasikan rekap evkin PD dan PLD yang bertugas di wilayah kabupatennya. 4. Pemerintah Provinsi melalui Sarker P3MD Provinsi bertanggungjawab: a Melakukan evaluasi kinerja TA kabupaten; b Menyusun daftar final dan menandatangani hasil Evkin; TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 95 c Mengirim hasil rekap Evkin TA kabupaten, PD dan PLD kepada Satker P3MD Ditjend PPMD Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi dan; d Mendokumentasikan rekap evkin TA, PD dan PLD yang bertugas di wilayah propinsinya. 5. Satker P3MD Ditjend PPMD Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi: a Melakukan review dan mengesahkan terhadap rekapitulasi laporan evaluasi kinerja dan rekomendasi yang disusun oleh pemerintah Provinsi. Review ini dimaksudkan untuk menghimpun masukan dan pembelajaran lesson learned ; b Menentukan tindak lanjut rekomendasi evaluasi kinerja yang disampaikan Satker Provinsi; c Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Evkin.

2. Aspek Penilaian