Fasilitasi Kemitraan dengan Pihak Ketiga
D. Fasilitasi Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Langkah-langkah fasilitasi kerjasama dengan pihak ketiga perlu didukung dengan kehadiran Pendamping Desa dalam membangun dan mengembangkan kemitraan, antara lain: 1. Membantu aparat Pemerintahan Desa dalam mengidentifikasi pihak ketiga kelompok usaha, organisasi bisnis, dan perguruan tinggi dan potensi perannya masing-masing dalam proses pembangunan dan pemberdayaan Desa; 2. Pendamping Desa bersama-sama dengan pemerintah desa menganalisis dan menentukan jenis-jenis kegiatan dan program atau kegiatan yang perlu dikerjasamakan dengan pihak lain dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan rasa aman warga Desa; 3. Pendamping Desa memfasilitasi proses Musyawarah Desa untuk merumuskan peraturan Desa yang berkaitan dengan kerjasama dengan pihak ketiga; 4. Pendamping desa memfasilitasi Musyawarah Desa untuk membahas kerjasama dengan pihak ketiga yang mencakup: a Identifikasi kebutuhan pembangunan Desa atau antardesa yang akan dilaksanakan melalui skema kerjasama dengan pihak ketiga; b Pembentukan lembaga kerjasama dengan pihak ketiga. c Pelaksanaan program pemerintah dan pemerintah daerah yang dapat dilaksanakan melalui skema kerjasama dengan pihak ketiga; Perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program pembangunan antar desa; d Pengalokasian anggaran untuk pembangunan desa, antar desa dan kawasan perdesaan; e Masukan terhadap program pemerintah daerah tempat desa tersebut berada; f Kegiatan lainnya yang dapat diselenggarakan kerjasama dengan pihak ketiga; 5. Pendamping D esa menfasilitasi proses musyawarah “aksi-refleksi” untuk melihat perkembangan dari kerjasama antar desa dan pihak ketiga serta kinerja dari badan kerjasama antar desa. 6. Melakukan pendekatan terhadap pihak ketiga di pedesaan dengan membangun dialog yang efektif. Dialog yang dilakukan oleh pendamping dengan kelompok sosial di pedesaan dalam kerangka mengubah realitas pedesaan yang tidak mandiri dan tidak berdaya menjadi mandiri dan berdaya. Dialog merupakan inti dari musyawarah dengan komunitas pedesaan. Musyawarah yang dilakukan dengan dasar-dasar dialog yang benar, maka akan menghasilkan keputusan dan kesepakatan yang benar-benar; 7. Mendorong pola atau model kerjasama dengan pihak ketiga yang menempatkan Desa sebagai pelaku utama kemitraan; TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 226 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat 8. Mengambil peran mediasi dalam menjembatani permasalahan dan kebutuhan pembangunan Desa dengan pihak ketiga terutama sumber pendanaan, teknologi, sistem infomaasi dan pasar dengan menempatkan masing-masing pihak secara setara, saling menguntungkan dan berkeadilan; 9. Mendorong jaring usaha business link dengan pemasok, pasar dan penyedia jasa lain dalam rangka pembangunan ekonomi dengan mendayagunakan potensi lokal dengan memperkuat daya tawar Desa terhadap produk unggulannya.E. Pendekatan Kemitraan Tiga Pihak
Parts
» Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa TA-PMD
» Tenaga Ahli Infrastruktur Desa TA-ID
» Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif TA-PP
» Tenaga Ahli Pemberdayaan Ekonomi Desa TA-PED
» Tenaga Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna TA-TTG
» Latar Belakang Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar TA-PSD
» Paradigama Desa Lama dan Desa Baru
» Desa Maju, Kuat, Mandiri dan Demokratis
» Desa sebagai suatu Kesatuan Pemerintahan dan Masyarakat
» Desa Sebagai Masyarakat Berpemerintahan
» Pengertian Demokrasi Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Prespektif Demokrasi Desa Demokrasi Lokal Demokrasi Desa
» Desa sebagai Arena Demokrasi
» Prinsip Demokrasi Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Lembaga Demokrasi Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Pengertian Kepemimpinan Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Variabel Pemerintahan dalam Kepemimpinan Desa Fungsi Kepemimpinan Desa
» Tipe Kepemimpinan Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Kepemimpinan dalam Musyawarah Desa
» Kepemimpinan dalam Pemerintahan Desa
» Membangun Kepemimpinan di Desa
» Pengertian Kewenangan Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Hubungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Kewenangan Desa
» Perbedaan Kewenangan Desa Sebelum dan Sesudah Undang-Undang Desa
» Tataurutan Perundang-Undangan di Indonesia
» Hirarki Peraturan Perundang-Undangan Kewenangan Desa meliputi:
» Produk Hukum Daerah Perencanaan
» Penyusunan Produk Hukum Bersifat Penetapan Pengesahan, Penomoran, Pengundangan dan Autentifikasi
» Partisipasi Masyarakat Latar Belakang
» Judul Kata pengantar Daftar isi terdiri dari: Daftar pustaka Produk Hukum Daerah
» Produk Hukum Pusat Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Latar Belakang Identifikasi Isu dan Masalah
» Identifikasi Dasar Hukum Legal Baseline Penyusunan Naskah Akademik
» Substansi Naskah Akademik Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Format Naskah Akademik Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Prosedur Penyusunan Peraturan Daerah
» Mekananisme Pengawasan Daerah Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Latar belakang Pengertian Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Tujuan Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Sasaran Prinsip-Prinsip Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Ruang Lingkup Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Rapat Koordinasi Studi Kelompok antarpendamping
» Diskusi Terbatas Workshop Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Teknik Kunjungan Lapang Observasi Percakapan Pribadi
» Intervisitasi Seleksi Sumber Pembelajaran Menilai Diri Sendiri Self Evaluation
» Diskusi Panel Seminar Simposium Demonstrasi
» Kelemahan Mekanisme Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Siklus Penilaian Kinerja Sistem Penilaian Kinerja
» Manajemen dan Administrasi Penilaian Kinerja Pihak yang Dinilai
» Penutup Latar Belakang Aspek Penilaian
» Berjenjang Berkelanjutan Komprehensif Implementatif
» Bimbingan Tugas Bimbingan Karir
» Bimbingan Sosial Coaching Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Counseling Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Arah Keberdayaan Masyarakat Mentoring
» Dimensi dan Tingkat Keberdayaan
» Tipologi Keberdayaan Masyarakat Mentoring
» Kemandirian Masyarakat Indeks Desa Membangun dan Keberdayaan Masyarakat
» Latar Belakang Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
» Pemberdayaan Masyarakat dan Pendampingan
» Latar Belakang Model Aksi Sosial Social Action Model
» Kedudukan Desa dalam Pembangunan Daerah
» Kedudukan dan Kewenangan Desa
» Pembangunan Desa dalam Sistem Pembangunan Nasional
» Sinergi Pembangunan Pusat, Daerah dan Desa
» Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
» Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
» Tugas Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
» Tiga Pilar Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
» Pemberdayaan Masyarakat Desa PMD
» Infrastruktur Desa ID Model Aksi Sosial Social Action Model
» Pembangunan Partisipatif PP Model Aksi Sosial Social Action Model
» Sistem Perencanaan Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Konsep Penyelarasan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Musyawarah Rencana Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Restrukturisasi Program dan Kegiatan
» Penerapan Anggaran Terpadu Unified Budget
» Latar Belakang Pengertian Integrasi Program
» Manfaat Integrasi Program Model Aksi Sosial Social Action Model
» Ruang Lingkup Integrasi Program Pengintegrasian dalam Forum SKPD
» Keselarasan Rencana Pembangunan Daerah
» Sinkronisasi Kebutuhan Pelayanan Publik Sinkronisasi Program Kewilayahan
» Pengertian Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Pengusulan Kawasan Perdesaan Penetapan dan perencanaan kawasan Perdesaan
» Pembiayaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pelaporan dan Evaluasi Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Kelembagaan TKPKP untuk Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Pendanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pembinaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pendahuluan
» Memeratakan Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Memperkuat Desa Model Aksi Sosial Social Action Model
» Memberdayakan Masyarakat Model Aksi Sosial Social Action Model
» Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan Dasar Hukum Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Arah Pembangunan Kawasan Perdesaan Ruang Lingkup Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Kewenangan Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Inisiatif Pembangunan Kawasan Strategi Dasar Pengembangan Kawasan
» Penataan Ruang Kawasan Perdesaan
» Peningkatan Daya Saing Kawasan Perdesaan
» Pendahuluan Tujuan Pendampingan Kawasan Perdesaan
» Bidang Tugas Pendamping Model Aksi Sosial Social Action Model
» Latar Belakang Tujuan Prinsip-Prinsip
» Badan Kerjasama Antar-Desa Tata Cara Kerjasama
» Keanggotaan Pembiayaan Bidang Teknis
» Berakhirnya Kerjasama dan Penyelesaian Perselisihan
» Latar Belakang Peran Pendamping Desa
» Kerjasama dengan Pihak Ketiga untuk Pembangunan dan Pemberdayaan
» Fasilitasi Kemitraan dengan Pihak Ketiga
» Pendekatan Kemitraan Tiga Pihak
» Latar Belakang Bidang Teknis
» Memahami Sistem Informasi Desa
» Maksud dan Tujuan Sistem Informasi Desa Prinsip-Prinisp Pengembangan Sistem Informasi Desa
» Manfaat Sistem Informasi Desa
» Penerapan Sistem Informasi Desa Latar Belakang
» Ruang Lingkup Manfaat Bidang Teknis
» Kelemahan Model e-government Bidang Teknis
» Data dan Informasi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi
» Tatakelola Domain dan Portal
» Pembiayaan Evaluasi Pengertian Bidang Teknis
» Tujuan Sasaran Manfaat Bidang Teknis
» Tahapan Analisis Kebutuhan Pengembangan Kapasitas
» Instrumen Pengumpul Informasi dan Data
» Analisis Kinerja Analisis Tugas
» Studi Kompetensi Modul pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat 2017
» Latar Belakang Survei Kebutuhan Pelatihan
» Tingkatan Pengembangan Kapasitas Survei Kebutuhan Pelatihan
» Pola Kerja Pengembangan Kapasitas
» Kompetensi Pendamping Desa Survei Kebutuhan Pelatihan
» Berorietasi pada Kualitas Layanan
» Pemberdayaan Pendamping Survei Kebutuhan Pelatihan
» Pola Pengembangan Kapasitas Pendamping
» Pengertian Pembelajaran Mikro Survei Kebutuhan Pelatihan
Show more