distrik Abun sementara ibukota distrik Abun berada di Weibem diujung paling timur KKLD. Penyebaran pusat pemukiman mengindikasikan bahwa masyarakat
di kawasan ini berinteraksi dengan hutan dan laut. Ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya terlihat dari pola hidup masyarakat yang subsiten dan tidak
konservatif. Pola hidup subsisten adalah kebiasaan turun temurun yang sangat bergantung kepada sumberdaya dengan memanfaatkan secara menyeluruh tanpa
mampu memproduksi. Pola hidup yang tidak konservatif terlihat dari pola pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan misalnya dalam memanfaatkan
sumberdaya laut dengan menggunakan sianida. Contoh lain seperti pemanfaatan sumberdaya hutan seperti kulit kayu pohon Lawang dilakukan dengan menebang
keseluruhan pohon dan tanpa ada upaya budidaya. Berdasarkan fakta ini maka harus ada penyadaran terhadap pola pemanfaatan sehingga keberadaan
sumberdaya tetap tersedia di alam.
4.5 Potensi keanekaragaman hayati dalam KKLD Abun
Terumbu karang dalam kawasan KKLD Abun menyebar terutama di sekitar pulau pulau dan sepanjang pesisir pantai. Formasi terumbu karang ini didominasi
oleh karang mati Dead coral pada daerah paparan terumbu dan hanya sedikit karang hidup terutama pada daerah bagian kemiringan laut. Karang tersebut
umumnya berada dikedalaman 15 meter dengan jenis terumbu karang didominasi oleh marga Poritidae dan pada dinding-dinding tebing ditemui jenis karang dari
katagori non Acropora. Jumlah jenis karang dan persentase tutupannya terlihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Komposisi jenis dan persentase tutupan terumbu karang di KKLD Abun No
Jumlah jenis Jumlah jenis
tutupan 1
Karang hidup life coral
13 42
2 Karang mati dead coral
2 17
3 Algae
5 3
4 Biotik lain
4 5
5 Abiotik
5 28
Total
29 100
Sumber : DKP 2004 in WWF 2007
Rendahnya jumlah jenis dan persentase tutupan terumbu karang disebabkan karena kondisi kawasan yang berhadapan dengan samudra. Selain itu,
pesisir KKLD Abun yang memiliki muara sungai besar menyebabkan tingginya
kekeruhan karena sedimentasi menyebabkan lambatnya pertumbuhan yang lambat dari terumbu karang dan hanya jenis tertentu saja yang ditemukan diperairan ini.
Kategori jenis tutupan karang terlihat pada Tabel 15. Tabel 15. Persen penutupan terumbu karang diperairan laut KKLD Abun
No Kategori Jenis
tutupan 1
Coral filiose FC
7.3
2 Sponge SP
5.9
3 Halimeda HA
55.9
4 Turf Algae TA
12.3
5 Alga Assemblange AA
4.1
6 Acropora ACS
7.7
7 Caroline alga CA
6.7
Sumber : DKP 2004 in WWF 2007
4.6 Sosial ekonomi masyarakat di pesisir KKLD Abun 4.6.1 Jumlah kepadatan penduduk
Wilayah Kepala Burung Papua merupakan wilayah hukum adat suku Arfak, Karon, Abun, Kawe, Siam, dan Sawai. Adanya proses migrasi untuk tujuan
perdagangan, perbudakan
maupun peperangan
menyebabkan adanya
pendistribusian suku-suku diwilayah pesisir sampai ke pegunungan. Selain suku tersebut, terdapat juga suku yang berasal dari Teluk Cendrawasih yang melakukan
migrasi dan pada akhirnya menetap dipesisir Wilayah Kepala Burung. Konsekuensinya adalah komunitas komunitas keturunan Biak Numfor sekarang
ini dijumpai dikampung-kampung pesisir yang terletak di Kabupaten Tambrauw salah diantaranya di distrik Sausapor dan Kwoor. Selain suku Biak, juga suku
Serui dan suku Timor telah membaur dengan masyarakat suku Abun. Masyarakat yang bermukim di KKLD Abun tersebar didelapan kampung,
masing masing dua kampung di distrik Sausapor, dua kampung di distrik Kwoor dan empat kampung distrik Abun. Tim P
3
FED UNIPA 2006 melaporkan bahwa di Distrik Sausapor terdapat tujuh kampung, Distrik Kwoor enam kampung dan di
distrik Abun terdapat lima kampung dengan luas wilayah administratif seluruhnya sekitar 2.52 km
2
. Sekitar 60 dari total kampung di Distrik Sausapor 20 dari Distrik Kwoor dan 80 dari distrik Abun masuk dalam KKLD Abun. Fakta ini
menunjukkan bahwa sekitar 67.08 dari luas wilayah ketiga distrik termasuk dalam KKLD Abun.