Metode Pengumpulan Data Lingkungan
3.3 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lokasi penelitian serta wawancara dengan masyarakat setempat dan responden. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari suatu institusi yang telah didokumentasikan dalam bentuk laporan, publikasi ilmiah dan atau publikasi daerah.3.3.1 Metode Pengumpulan Data Lingkungan
Pengumpulan data lingkungan dilakukan di pantai peneluran Jamursba Medi dan Wermon seperti pada Gambar 12. Pengumpulan data lingkungan yang terambil dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap suhu pasir, kenaikan muka laut, tekstur pasir, kedalaman sarang, laju predasi sarang dan telur, monsun dan pola arus. Secara terstruktur metode pengumpulan data dijabarkan pada matriks hubungan pengumpulan data seperti pada Tabel 2. Gambar 12. Lokasi pengumpulan data lingkungan pada pantai peneluran Jamursba Medi dan Wermon Tabel 2. Matriks hubungan tujuan dan metode pengumpulan data Tujuan Komponen data Jenis data Sumber dan metode pengumpulan data Lingkungan Primer Sekunder Mengeta hui faktor, lingkung an Populasi penyu belimbing Primer dan sekunder Menghitung jumlah sarang dan jumlah penyu betina yang bertelur di pantai. WWF Indonesia Region Sorong Universitas Negeri Papua NOAA Fisheries NMFS Sukses penetasan Primer dan sekunder Menghitung jumlah telur yang menetas dan gagal menetas ketika melakukan penggalian sarang WWF Indonesia Region Sorong, Universitas Negeri Papua and NOAA Fisheries NMFS Suhu pasir Primer Survei lapangan WWF Indonesia Region Sorong, Universitas Negeri Papua and NOAA Fisheries NMFS Monsun Sekunder diunduh dari http:coastwatch. pfeg.noaa.govcoastwatchCW Browser W360. jsp . Data berupa citra satelit, peta maupun ASCII Teksture pasir Primer Pengambilan pasir pada kedalaman 0, 20, 40, 60 dan 80 cm masing 500 gram. Sampil tersebut ditimbang untuk memperoleh berat kotor, kemudian pasir dikeringkanr lalu ditimbang untuk memperoleh berat bersih. Kemudian pasir diayak dengan menggunakan t-sieve untuk memperoleh data ukuran butir pasir. Kedalaman sarang Primer Pengambilan data kedalaman sarang ketika melakukan penggalian sarang setelah masa inkubasi dengan mengukur jarak atas sarang sampai permukaan pasir dan dasar sarang sampai permukaan pasir. Kemiringan pantai Primer Pengambilan data kemiringan pada kondisi surut terendah dan pasang tertinggi di tiap plot pengamatan Laju predasi Primer dan sekunder Menghitung sarang yang dirusak oleh predator seperti babi, anjing dan biawak. Sementara untuk kepiting, dihitung ketika melakukan perhitungan terhadap telur dalam sarang. WWF Region Sahul Sorong Universitas Negeri Papua Relokasi sarang Primer dan sekunder Menghitung jumlah sarang yang direlokasi pada tiap pantai ditiap musim peneluran WWF Region Sahul Sorong Universitas Negeri Papua Perlindungan habitat Primer dan sekunder Wawancara dan FGD WWF Region Sahul Sorong, Universitas Negeri Papua, BKSDA II Papua Barat, DKP3.3.2 Metode Pengumpulan Data Sosial Antropogenik
Parts
» Tujuan Penelitian Manfaat Ruang Lingkup
» Konservasi Sumberdaya Pesisir dan Lautan
» Konservasi Populasi Pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir dan Lautan
» Karakteristik Siklus Hidup Deskripsi Penyu Belimbing .1 Klasifikasi
» Perilaku Migrasi Perilaku Penyu .1 Perilaku Peneluran
» Kerentanan Populasi Kerentanan Populasi .1 Konsep Kerentanan
» Dinamika Kerentanan Populasi Kuantifikasi Kerentanan
» Indeks Kerentanan Populasi Kerentanan Populasi .1 Konsep Kerentanan
» Suhu Pasir Kemiringan Pantai
» Monsun Sistem Lingkungan .1 Kenaikan Muka Air Laut
» Sistem Sosial Antropogenik Faktor dalam Kerentanan Populasi Penyu Belimbing
» Metode Pengumpulan Data Lingkungan
» Metode Pengumpulan Data Sosial Antropogenik
» Waktu dan Tempat Metode Penilaian Non Detrimental Finding
» Metode Tahapan Kerentanan Populasi
» Indeks Kepekaan A. Analisis Data .1 Indeks Keterpaparan
» Penyusunan Indeks Kerentanan Populasi
» Standarisasi dan Komposit Indeks Kerentanan
» Penentuan Tingkat Kerentanan Analisis Data .1 Indeks Keterpaparan
» Skenario Pengelolaan Keberlanjutan Kawasan Konservasi Laut Daerah Abun dengan
» Letak geografis dan administrasi
» Fisiografi kawasan Tipe tutupan dalam KKLD
» Sebaran pusat pemukiman dalam KKLD Potensi keanekaragaman hayati dalam KKLD Abun
» Meramu Sumber dan tingkat penerimaan tunai rumah tangga
» Biologi, Distribusi, Migrasi dan Karakteristik
» Ekologi dan Reproduksi Penilaian Non Detrimental Finding Penyu Belimbing
» Migrasi Penilaian Non Detrimental Finding Penyu Belimbing
» Trend Populasi di Jamursba Medi dan Wermon
» Status Konservasi Penilaian Non Detrimental Finding Penyu Belimbing
» Ancaman Kepunahan Populasi Penilaian Non Detrimental Finding Penyu Belimbing
» Perdagangan dan Pemanfaatan Penilaian Non Detrimental Finding Penyu Belimbing
» Pengawasan dan Regulasi Penilaian Non Detrimental Finding Penyu Belimbing
» Penilaian Non Detrimental Finding Penyu Belimbing
» Responden Pengambil Telur Keadaan Sosial Antropogenik .1 Analisis Responden
» Responden Konsumen Telur Keadaan Sosial Antropogenik .1 Analisis Responden
» Responden Penangkap Keadaan Sosial Antropogenik .1 Analisis Responden
» Responden Konsumsi Daging Keadaan Sosial Antropogenik .1 Analisis Responden
» Penentuan Bobot Variabel Kerentanan
» Kenaikan Muka Laut Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir
» Kemiringan Pantai Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir
» Monsun Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir
» Laju Predasi Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir
» Tekstur Pasir Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir
» Kedalaman Sarang Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir
» Sarang Relokasi Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir
» Perlindungan Habitat Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir
» Tangkapan dan Konsumsi Daging
» Tangkapan Sampingan Sistem Sosial Antropogenik Penyu Belimbing .1 Pengambilan dan Konsumsi Telur
» Persepsi Masyarakat Tentang Konservasi Penyu Belimbing
» Potensi Konflik Pengelolaan Sumberdaya Penyu Belimbing
» Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw
» Indeks Keterpaparan Penilaian Kerentanan
» Indeks Kepekaan Penilaian Kerentanan
» Indeks Kapasitas Adaptif Penilaian Kerentanan
» Identifikasi Stakeholder Analisis Skenario KKLD Abun dengan Analisis
» Analisis Skenario Analisis Skenario KKLD Abun dengan Analisis
» Analisis Multi Kriteria Analisis Skenario KKLD Abun dengan Analisis
» Identifikasi Rentang Bobot untuk Skenario
» Kuesioner kepada pemerintahan daerah Kabupaten Tambrauw
» Pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir dan Lautan
» Karakteristik Deskripsi Penyu Belimbing .1 Klasifikasi
» Habitat Perilaku Penyu .1 Perilaku Peneluran
» Penilaian Populasi di Indonesia Penyu secara taksonomi, dikenal tujuh jenis penyu didunia, enam
» Dinamika Kerentanan Populasi Kerentanan Populasi .1 Konsep Kerentanan
» Kuantifikasi Kerentanan Kerentanan Populasi .1 Konsep Kerentanan
» Suhu Pasir Sistem Lingkungan .1 Kenaikan Muka Air Laut
» Kemiringan Pantai Sistem Lingkungan .1 Kenaikan Muka Air Laut
» Tekstur Pasir Sistem Lingkungan .1 Kenaikan Muka Air Laut
» Laju Predasi Sistem Lingkungan .1 Kenaikan Muka Air Laut
» Metode Penilaian Non Detrimental Finding
» Sebaran pusat pemukiman dalam KKLD
» Potensi keanekaragaman hayati dalam KKLD Abun
» Komposisi Penduduk Sosial ekonomi masyarakat di pesisir KKLD Abun .1 Jumlah kepadatan penduduk
Show more