Analisis Analisis kerentanan populasi penyu belimbing (dermochelys coriacea, vrandelli 1761) di pantai jamursba medi dan wermon sebagai indikator keberlanjutan kawasan konservasi laut Daerah Abun Kabupaten Tambrauw Papua Barat

daerah peneluran mempengaruhi perilaku bertelur induk penyu dan perjalanan anakan penyu Witherington 1992 in Wibowo 2007. Pencemaran air laut dan pengaruh eksplorasi minyak gas perairan lepas pantai telah menyebabkan ancaman serius terhadap populasi penyu George 1997 in Wibowo 2007. Berikut ini adalah sistem sosial antropogenik dari penyu belimbing yang divisualisasikan secara sederhana pada Gambar 11.

2.9 Analisis

Trade-off TOA Trade-Off Analysis TOA merupakan proses merancang untuk mengintegrasikan pembuat keputusan kebijakan publik dan stakeholders lain dengan sekelompok pakar untuk menyediakan informasi yang bersifat kuantitatif dalam mendukung pengambilan keputusan. Beberapa peneliti menggunakan trade-off analisis sebagai alat untuk pengambilan keputusan yang melibatkan banyak ragam stakeholders dengan banyak kepentingan dan kegunanaan multy use . Analisis trade-off sebagai alat bantu pengambilan keputusan sangat dirasakan manfaatnya dalam memahami konflik penggunaan sumberdaya dan keinginan stakeholder dalam pengelolaan sumberdaya tersebut. Stakeholders akan dilibatkan untuk mempertimbangkan strategi pengelolaan dan menentukan Gambar 11. Sistem sosial antropogenik terhadap penyu belimbing Penyu Dewasa Tukik Penyu Telur Penyu Manusia Konsumsi Diperjual belikan Tangkapan sampingan + + + - - Populasi - - - Faktor lingkungan Faktor sosial antropogenik Pencemaran Penurunan habitat peneluran Predator Perubahan iklim Konsumsi telur Konsumsi daging Upacara keagamaan - - - prioritas dalam pengelolaan. Penerapan trade-off dapat dilakukan pada berbagai bidang kajian, baik dalam bidang pertanian, perikanan dan kelautan, farmasi kedokteran, telekomunikasi, transportasi, pertambangan dan energi, kehutanan, pariwisata dan lain-lain. Sehingga ketika analis kebijakan publik diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang menyangkut banyak stakeholders maka penggunaan trade-off akan mampu membantu dalam pengambilan keputusan. Pelaksanaan analisis trade-off akan diawali dengan analisis stakeholders. Analisis stakeholders yang diusulkan oleh Brown et al. 2001 adalah sistem pengumpulan informasi dari individu atau sekelompok orang yang berpengaruh didalam memutuskan, mengelompokkan informasi dan menilai kemungkinan konflik yan terjadi antara kelompok yang berkepentingan pada lokasi dimana akan dilakukan trade-off. Sedangkan metode pemilihan alternatif digunakan metode multikriteria, yakni: suatu pendekatan alternatif pilihan yang didasarkan pada suatu kriteria penilaian. Selanjutnya adalah penentuan skenario dan potensi dampak. Sebelum penentuan skala scalling, terlebih dahulu memilah kriteria yang merupakan suatu pengambangan yang bermanfaat atau suatu kehilangan cost. Setiap kriteria lingkungan dan sosial antropogenik memiliki nilai skor terendah 0 sampai 100. Tahapan berikutnya adalah sistem pembobotan dan peringkat untuk skenario yaitu: pembobotan kriteria dan pembobotan sub kriteria. Bobot dari kriteria menunjukkan prioritas pengelolaan, sedangkan bobot dari sub kriteria menunjukkan tingkat kepentingan dari sub kriteria dalam kelompok kriteria. Dengan mengalikan ranking management priority dengan skor yang ada pada masing masing kriteria, yang selanjutnya dijumlahkan sehingga menghasilkan bobot dari skenario. Hasil dari evaluasi kebijakan dengan metode rezim ini adalah peringkat skenario, sehingga dapat dipilih skenario terbaik. 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat