Tekstur Pasir Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir
menunjukkan persentase ukuran 500nm lebih tinggi dibandingkan ukuran lainnya disemua pantai peneluran seperti pada Gambar 39.
Gambar 39 menunjukkan bahwa proporsi untuk diameter pasir pada pantai peneluran didominasi oleh pasir berukuran 500 nm dengan rata rata sebesar
40. Dominasi pasir dengan ukuran ini disebabkan pantai peneluran yang berhadapan dengan samudra menyebabkan adanya kecenderungan substrat
berukuran kecil. Selain letak pantai yang terbuka terhadap samudra, menurut Nybakken 1988 bahwa ukuran partikel pasir di pantai merupakan fungsi dari
gerakan ombak pantai. Gerakan ombak pada pantai berpasir merupakan faktor lingkungan yang dominan terjadi dipantai tersebut. Jika gerakan ombak kecil
maka terbentuk partikel pasir berukuran kecil, sedangkan jika gerakan ombak besar dan kuat maka akan terbentuk partikel pasir berukuran kasar dan kerikil.
Butiran pasir halus akan menampung air lebih banyak karena adanya gaya kapiler sementara pasir berukuran kasar cenderung mengalirkan Nybakken 1988.
Butiran ukuran halus ini berperan sebagai media yang dimanfaatkan oleh penyu belimbing untuk menyimpan telur ketika musim peneluran.
Proporsi diameter pasir dikedua pantai menunjukkan ukuran yang sama tetapi masing masing pantai memiliki nilai median yang berbeda seperti yang
ditampilkan pada Gambar 40. Pantai Wermon memiliki proporsi nilai median yang relatif kecil yaitu 6,34 dibandingkan proporsi di pantai Jamursba Medi.
Gambar 39. Persentase pasir berdasarkan ukuran t-sieve di pantai Jamursba Medi dan Wermon
Hal ini disebabkan selama penelitian pantai Wermon dipengaruhi oleh musim ombak sehingga sedimen yang terangkut dengan massa air dar laut relatif
berukuran antara 1 mm sampai 2 mm. Ukuran pasir menjadi penunjang dalam perkembangan embrio dan penetasan telur selama dalam sarang selama masa
inkubasi. Ackerman 1977 in Wallace et al. 2003 menyatakan bahwa aktivitas metabolisme embrio penyu sangat dipengaruhi oleh konduktivitas dan difusi pasir
pantai, adanya hubungan penapasan embrio dengan ukuran butir pasir, jumlah volume pasir dan pertukaran udara dalam sarang akan membuat kondisi ideal
sarang sehingga menunjang perkembangan embrio penyu selama masa inkubasi
Pantai Wembrak
Median : 9.46 Median : 10.08
Pantai Baturumah
Median : 11.57 Median : 6.34
Pantai Wermon Pantai Warmamedi
Gambar 40. Persen komulatif median ukuran pasir pada Pantai Jamursba Medi dan Wermon.
Sebaran pasir pada keempat pantai peneluran menunjukkan dominasi pasir dengan tekstur halus. Rata rata persentase pasir dengan tekstur halus 50, diikuti
pasir yang berukuran sedang sekitar 20 dan pasir berukuran kasar dibawah 10. Pasir dengan ukuran sedang sampai halus merupakan tekstur ideal yang disukai
penyu ketika hendak memilih habitat untuk bertelur. Anonimus 1999 mengemukakan bahwa penyu akan membatalkan proses bertelur jika tipe pasir
yang berada dalam sarang berupa pecahan kerang yang kasar juga bercampur tanah liat atau kerikil. Selain ukuran pasir kasar dan pecahan karang, penyu juga
sensitif ketika ukuran pasir terlalu halus. Hal ini dikarenakan ketika melakukan penggalian sarang akan terjadi longsor sarang yang mengakibatkan penyu akan
berpindah lokasi untuk mencari tempat lain.