Potensi keanekaragaman hayati dalam KKLD Abun

kekeruhan karena sedimentasi menyebabkan lambatnya pertumbuhan yang lambat dari terumbu karang dan hanya jenis tertentu saja yang ditemukan diperairan ini. Kategori jenis tutupan karang terlihat pada Tabel 15. Tabel 15. Persen penutupan terumbu karang diperairan laut KKLD Abun No Kategori Jenis tutupan 1 Coral filiose FC 7.3 2 Sponge SP 5.9 3 Halimeda HA 55.9 4 Turf Algae TA 12.3 5 Alga Assemblange AA 4.1 6 Acropora ACS 7.7 7 Caroline alga CA 6.7 Sumber : DKP 2004 in WWF 2007 4.6 Sosial ekonomi masyarakat di pesisir KKLD Abun 4.6.1 Jumlah kepadatan penduduk Wilayah Kepala Burung Papua merupakan wilayah hukum adat suku Arfak, Karon, Abun, Kawe, Siam, dan Sawai. Adanya proses migrasi untuk tujuan perdagangan, perbudakan maupun peperangan menyebabkan adanya pendistribusian suku-suku diwilayah pesisir sampai ke pegunungan. Selain suku tersebut, terdapat juga suku yang berasal dari Teluk Cendrawasih yang melakukan migrasi dan pada akhirnya menetap dipesisir Wilayah Kepala Burung. Konsekuensinya adalah komunitas komunitas keturunan Biak Numfor sekarang ini dijumpai dikampung-kampung pesisir yang terletak di Kabupaten Tambrauw salah diantaranya di distrik Sausapor dan Kwoor. Selain suku Biak, juga suku Serui dan suku Timor telah membaur dengan masyarakat suku Abun. Masyarakat yang bermukim di KKLD Abun tersebar didelapan kampung, masing masing dua kampung di distrik Sausapor, dua kampung di distrik Kwoor dan empat kampung distrik Abun. Tim P 3 FED UNIPA 2006 melaporkan bahwa di Distrik Sausapor terdapat tujuh kampung, Distrik Kwoor enam kampung dan di distrik Abun terdapat lima kampung dengan luas wilayah administratif seluruhnya sekitar 2.52 km 2 . Sekitar 60 dari total kampung di Distrik Sausapor 20 dari Distrik Kwoor dan 80 dari distrik Abun masuk dalam KKLD Abun. Fakta ini menunjukkan bahwa sekitar 67.08 dari luas wilayah ketiga distrik termasuk dalam KKLD Abun. Delapan kampung dalam kawasan memiliki jumlah penduduk sekitar 2.357 jiwa dengan luas wilayah 1.030 km 2 . Dengan demikian maka kepadatan penduduk dalam KKLD Abun sekitar 2,8 jiwakm 2 atau 28 jiwa atau 10 km 2 Tabel 15. Kepadatan penduduk tergolong sangat jarang bila dikaitkan dengan penetapan KKLD Abun sebagai kawasan konservasi, maka dapat dikatakan persebaran penduduk didalam kawasan mendukung fungsi kawasan tersebut. Jarangnya penduduk yang bermukim dalam KKLD Abun menjadi potensi dan kekuatan dalam melestarikan fungsi kawasan. Tabel 16. Persebaran kepadatan penduduk menurut kampung dalam KKLD Abun No DistrikKampung Luas km 2 Σ Penduduk jiwa Kepadatan jiwakm 2 1 Distrik Sausapor Werur 119 868 7.3 Werbes 74 295 4.0 2 Distrik Kwoor Hopmare 135 315 2.3 Kwoor 184 260 1.4 3 Distrik Abun Saubeba 119 180 1.5 Warmandi 184 111 0.6 Wau-Weyaf 140 216 1.5 Waybeam 75 112 1.5 Rata-rata KKLD 1030 2357 2.8 Sumber : WWF 2007

4.6.2 Komposisi Penduduk

Jumlah pendudukan pada KKLD Abun pada distrik Sausapor yang meliputi Kampung Werur, Werbes dengan 1.163 jiwa, Distrik Kwoor meliputi Kampung Hopmare dan Kwoor berjumlah 574 jiwa atau dalam satu keluarga rata-rata berjumlah 5 anggota keluarga. Distrik Abun meliputi Kampung Saubeba, Warmandi, Wau, Weyaf dan Waibem berpenduduk 619 jiwa atau sekitar satu keluarga rata rata berjumlah empat anggota keluarga. Peningkatan komposisi masyarakat diwilayah pesisir disebabkan akses pada wilayah pesisir KKLD Abun lebih terjangkau. Selain akses, adanya pemekaran kabupaten Tambrauw yang beribukota di Sausapor menjadikan wilayah pesisir KKLD Abun menjadi pilihan tepat untuk bermukim WWF 2007. Komposisi penduduk menurut asal disajikan pada Tabel 17.