dalam kategori keterpaparan, kepekaan dan kapasitas adaptif, yang masing masing variabel dideterminasi dengan pendekatan vulnerability scoping diagram atau
diagram pelingkupan kerentanan Polsky et al. 2007. Tekanan perubahan alam dan aktivitas manusia akan mempengaruhi keberadaan dan status populasi penyu
belimbing di kawasan Pasifik. Seberapa besar pengaruhnya sangat ditentukan oleh tingkat keterpaparan, kepekaan dan kapasitas adaptif dari populasi penyu
belimbing tersebut. Berdasarkan konsep kerentanan tersebut diatas, secara diagramatik ruang lingkup penelitian analisis kerentanan populasi penyu
belimbing di Pantai Jamursba Medi dan Pantai Warmon sebagai indikator Keberlanjutan Kawasan Konservasi Laut Daerah Abun seperti pada Gambar 1.
.
1.6 Kerangka Pikir
Tingginya perubahan lingkungan berkontribusi terhadap ekosistem pesisir termasuk biota yang terjadi secara bersamaan dalam skala global, regional dan
lokal seperti tergambar pada Gambar 1. Penyu belimbing merupakan salah satu
Global
Lokal Region
al
Tekanan sosial antropogenik
Tekanan dan perubahan alam
Penurunan populasi penyu
belimbing Kepekaan
Keterpaparan
Keterpaparan
Kapasitas adaptif Peningkatan ekonomi masyarakat
Peningkatan tangkapan sampingan
Pengaturan Respon
Resiko dampak
Adaptif Pengaturan
Faktor lingkungan
Faktor sosial antropogenik
Perubahan lingkungan secara global
Ruang lingkup penelitian kerentanan populasi PB
Gambar 1. Lingkup penelitian Adopsi dari Tunner et al. 2003
biota yang juga mendapat tekanan dari perubahan lingkungan dan sosial antropogenik. Pantai peneluran Jamursba Medi dan Warmon adalah pantai
peneluran yang masih menyimpan stok penyu belimbing di kawasan Pasifik Barat Hitipeuw et al. 2007. Dalam 10 tahun terakhir terjadi penurunan populasi penyu
belimbing secara drastis yang diduga disebabkan oleh perubahan faktor lingkungan dan faktor sosial antropogenik. Kedua faktor ini memberikan
pengaruh negatif terhadap populasi penyu belimbing di kawasan Pasifik yang beresiko mengalami kepunahan. Berdasarkan fakta ini maka diperlukan kajian
untuk mengetahui status populasi dan seberapa populasi tersebut di pantai Jamusrba Medi dan Wermon
Dua pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan non detriment finding
yang diperkenalkan oleh CITES dan kerentanan vurnerability indeks
Gambar 2. Metode Non Detrimental Finding yang diperkenalkan oleh CITES dan IUCN bertujuan mengetahui status populasi penyu belimbing secara
ekologis dengan menganalisis keterancaman secara ekologi dan kelestariannya di alam. Metode ini mengacu pada lima faktor penting yaitu faktor ekologi yang
meliputi biologi, distribusi, migrasi dan karakteristik spesies, faktor trend populasi dan status konservasi, faktor ancaman populasi, faktor perdagangan dan
pemanfaatan serta kontrol regulasi. Kelima faktor ini kemudian dijabarkan kedalam 25 unsur utama penyusun penilaian non detrimental finding. Hasil
keluaran dari penilaian ini adalah mengetahui status pemanfaatan populasi penyu belimbing saat ini dan menentukan arahan kebijakan pengelolaan konservasi baik
konservasi habitat maupun spesies. Kajian kerentanan populasi penyu belimbing mengacu pada pendekatan
kerentanan berdasarkan konsep Fussel and Klein 2006 dan Tunner et al. 2003 yang dimodifikasi untuk kerentanan populasi oleh Fuentes 2010. Dalam kajian
tersebut dijelaskan fungsi kerentanan berdasarkan tiga dimensi yaitu keterpaparan, kepekaan dan kapasitas adaptif. Ketiga dimensi ini akan menghasilkan nilai
indeks kerentanan dari faktor lingkungan dan faktor sosial antropogenik dan selanjutnya mendapatkan nilai komposit indeks kerentanan populasi penyu
belimbing. Selanjutnya untuk mengetahui keberlanjutan KKLD maka ditetapkan skenario pengelolaan yang dianalisis dengan metode tradeoff. Hasil tradeoff akan
menghasilkan skenario terbaik sebagai implementasi keberlanjutan KKLD Abun. Adapun kerangka pikir dalam melakukan penelitian ini seperti pada Gambar 2.
Variabel n Populasi
Penyu Belimbing Pantai Jamursba Medi dan Warmon
Stress Decreasing
Gangguan Lingkungan
Gangguan sosial antropogenik
Composite Vurnerability
Indeks Penilaian
Non detrimental
finding
Status pemanfaatan
penyu belimbing Kerentanan
Variabel n Sistem sosial
antropogenik Sistem
lingkungan
Composite indeks
keterpaparan Composite
indeks kepekaan
Keberlanjutan KKLD Abun
dengan Tradeoff
analisis Composite
indeks Kapasitas
Adaptif 1.Biologi,distribusi,migrasi,
karakteristik 2.Trend populasi dan status
konservasi 3. Ancaman populasi
4.Perdagangan pemanfaatan 5. Pengawasan dan regulasi
Gambar 2. Kerangka analisis kerentanan populasi penyu belimbing di pantai Jamursba Medi dan Wermon KKLD Abun.
Status Populasi
di Jamursba
Medi
Wermon
Ancaman Proses
Output
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konservasi Sumberdaya Pesisir dan Lautan