Kenaikan Muka Laut Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir

proporsi terbesar adalah kawasan timur Indonesia, salah satunya adalah pesisir Utara Kepala Burung. Skala dan trend kenaikan muka laut ditampilkan pada Gambar 32 dan 33. Posisi geografis Jamursba Medi dan Wermon, terletak pada 0 21 ‟ S, 132 33 ‟ E dan Wermon terletak 0 26 ‟ S, 132 50 ‟ E yang berbatasan langsung dengan samudra Pasifik menjadikan daerah ini rentan terhadap kenaikan muka laut. Topografi Jamursba Medi yang relatif datar rata-rata kemiringan 1.037 membuat area daratan yang terendam lebih kecil dibandingkan pantai Wermon. Sedikit berbeda dengan Wermon yang relatif landai dengan kemiringan 13.64 beresiko merendam daratan pantai dalam area yang lebih besar. Kenaikan muka laut diperkirakan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun kedepan. Hasil proyeksi IPPC 2010 in Poloczanska et al. 2009 menunjukkan adanya kemungkinan kenaikan muka laut mencapai 18 - 59 cm pada tahun 2100 dan berpotensi adanya tambahan kenaikan muka laut antara 10 sampai 20 cm karena mencairnya lapisan es dan gletser Overpeck et al. 2006; McInnes and O‟Farrell 2007; Meehl et al. 2007 in Poloczanska et al. 2009. Skala kenaikan muka lau t mmtahun Gambar 32. Skala kenaikan muka laut di Pesisir Utara Kepala Burung Papua 1993-2011. Altimetri 2012 Hubungan kenaikan muka laut terhadap penurunan populasi penyu belimbing adalah potensi limpasan air pada pasang tinggi terhadap sarang. Selain itu, potensi rendaman akibat kemunduran garis pantai juga mempengaruhi sarang mengakibatkan gagal menetas. Limpus et al. 2003 in Fuentes et al. 2009 menyatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir persentase sukses penetasan telur Penyu di Reine Island menurun yang diduga disebabkan oleh tingginya proporsi air dalam sarang, adanya proses geomorfik dan kenaikan muka laut diduga berperan dalam frekuensi genangan sarang. Berdasarkan teori ini, maka perlu diketahui potensi rendaman yang terjadi akibat kenaikan muka laut di pesisir utara kepala burung Papua. Potensi rendaman perlu diketahui untuk memprediksi berapa luasan pantai peneluran yang terendam dan seberapa besar resiko terhadap sarang-sarang penyu. Potensi rendaman pantai peneluran yang terjadi di Jamursba Medi dan Wermon tersaji pada Tabel 29. Tabel 29. Potensi rendaman pantai peneluran terhadap kenaikan muka laut Pantai Lebar kelerengan m Panja ng m Luas m2 Rata kemiringan Potensi limpasan meter Kemunduran garis pantai m Wembrak 48.5 7500 363750 1.25 1.088 0.0059 Baturumah 51.87 4000 207200 0.95 1.840 0.0070 Warmamedi 60.48 5400 326700 0.93 0.929 0.0082 Wermon 21.71 6000 130260 13.64 6.494 0.0006 Sumber : Data primer 2012 Gambar 33. Trend kenaikan muka laut di Pesisir Utara Papua berdasarkan Altimetri 1993-2011. Empat skenario potensi rendaman berdasarkan IPCC 2010 Fuentes et al. 2010 yang terdiri dari skenario 1.0.18 m, skenario 2.0.35 m, skenario 3.0.59 m dan skenario 4.0.79 m seperti pada Gambar 34. Hasil skenario pada Gambar 34 menunjukkan bahwa pantai Wermon berpotensi merendam area sebesar 0.054 - 0.24 m. Kondisi sama juga terlihat dipantai Baturumah, Wembrak dan Warmamedi berpotensi terendam dengan area rendaman cenderung kecil yaitu 0.002 - 0.018 m. Adanya perbedaan potensi rendaman pada empat pantai ini terkait dengan elevasi dan kemiringan pantai. Tabel 29 menyatakan bahwa pantai Wermon terklasifikasi landai dengan lebar pantai yang sempit menyebabkan area perendaman semakin tinggi. Potensi rendaman di pantai Warmamedi, Wembrak dan Baturumah relatif sama dimana area yang terendam cenderung kecil. Hal ini disebabkan ketiga pantai yang terklasifikasi datar dan landai menyebabkan tinggi muka laut yang merendam area daratan cenderung lebih kecil. Pengurangan area daratan akan mempengaruhi kepadatan sarang dan berpotensi meningkatkan infeksi sarang terutama sarang yang terletak dibawah batas pasang terendah Fuentes et al. 2009. Dampak dari naiknya muka laut disebabkan oleh badai yang menyebabkan pantai peneluran akan terabrasi dan terakresi secara periodik. Kondisi ini diperkirakan mempengaruhi perkembangan telur dalam sarang dan menyebabkan kematian Gambar 34. Potensi rendaman akibat kenaikan muka laut di pantai peneluran di Jamursba Medi dan Wermon berdasarkan skenario IPPC 0.18, 0.35, 0.59 dan 0.79 mtahun embrio dalam telur karena tingginya potensial air, perubahan suhu pasir dan kelembaban dalam sarang

5.4.2.3 Kemiringan Pantai

Kemiringan pantai berhubungan erat dengan tipe pantai, daerah intertidal dan pembentukan zona gelombang pecah. Pantai Jamursba Medi dan Wermon termasuk pantai lurus dan panjang dari pesisir datar. Pantai ini terletak ditepian samudera dengan agitasi kuat gelombang serta memiliki sejumlah muara sungai kecil berjajar dengan asupan sedimen yang dapat membentuk garis lurus dan panjang pantai berpasir. Erosi terjadi bila terjadi ketidakseimbangan lereng dasar perairan dan asupan sedimen Hantoro 2006 in Kalay 2008. Kemiringan dikedua pantai menunjukkan perbedaan dimana Jamursba Medi dengan persentasi kemiringan 1.037 termasuk dalam klasifikasi pantai datar, sedangkan Wermon adalah 13.64 termasuk klasifikasi landai Tabel 29 dan 30. Berdasarkan pengamatan lapangan penyu mampu mencapai pantai dengan kemiringan 45 , namun pantai yang landai lebih memudahkan penyu untuk menemukan tempat bersarang yang tepat dan memilih lokasi bersarang diatara pasang tertinggi dan pasang terendah atau pada zona supratidal. Tabel 30. Persentase kemiringan pantai peneluran Jamursba Medi dan Wermon Pantai Peneluran Kemiringan Kelas Rata Klasifikasi Jamursba Medi 1.095 Datar Wembrak 1.25 1 Baturumah 1.08 1 Warmamedi 0.93 1 Wermon 13.64 IV 13.64 Landai Rata keseluruhan II 14.74 Landai Sumber : Data Primer 2012 Kemiringan pantai berkorelasi dengan kenaikan muka laut dimana semakin datar topografi pantai maka kenaikan muka laut cenderung rendah dengan potensi rendaman terhadap daratan cenderung kecil. Berbeda jika pantai berbentuk landai maka muka laut akan semakin meningkat dan potensi rendaman akan semakin besar dan berdampak pada penyempitan lebar pantai. Elevasi pantai berkorelasi dengan muka laut. Semakin tinggi elevasi pantai maka kenaikan muka laut potensi rendaman area pantai cenderung kecil, berbeda apabila elevasi pantai rendah maka kemungkinan rendaman area pantai cenderung besar. Fuentes el al. 2009 menyatakan bahwa semakin tinggi nilai elevasi pantai peneluran maka potensi rendaman akan semakin rendah begitupun ketika elevasi pantai bernilai rendah maka potensi rendaman daratan cenderung tinggi.

5.4.2.4 Monsun

Wilayah Papua termasuk salah satu wilayah yang dipengaruhi monsun. Sebagaimana diketahui dua monsun global yang mempengaruhi wilayah Indonesia yaitu munson Asia dan monsun Australia. Angin monsun menunjukkan bahwa angin barat mulai terbentuk dan bertiup meskipun belum cukup stabil di Indonesia selama bulan Desember. Kondisi ini berbeda apabila dibandingkan data klimatologi 1979 - 1995 menunjukkan bahwa angin monsun yang melewati Indonesia pada bulan desember pada kondisi normal, karena terjadinya olakan anomali angin timur diatas perairan Papua dan sekitar. Perairan Utara Kepala Burung Papua sangat terpapar untuk dilewati munson baik Asia Monsun dan Australia Monsun. Monsun Asia yang terjadi pada bulan oktober sampai april ditandai dengan musim presipitasi yang tinggi dan musim penghujan dibagian barat Indonesia. Sementara monsun Australia terjadi pada bulan April sampai Oktober yang ditandai dengan musim kemarau di wilayah timur Indonesia. Hubungan antara monsun dengan musim peneluran Penyu Belimbing di Jamursba Medi dan Wermon dikaitkan dengan periode waktu yang sama. Musim peneluran yang mengikuti munson Asia adalah musim peneluran di Wermon yang terjadi pada bulan November sampai Maret dengan puncak peneluran Desember sampai Februari. Sementara musim Jamursba Medi mengikuti monsun Australia yang terjadi pada bulan April sampai September dengan musim puncak pada bulan Juni-Juli. Dokumentasi menyatakan tahun 2005-2007, monsun Asia selalu ditandai dengan musim ombak karena kecepatan angin yang berkisar antara 5 - 6 knottjam dengan arah angin dari dari timur ke barat. Kondisi ini sangat berbeda apabila melihat pada Gambar 35 dimana kecepatan melemah bahkan negatif dan menunjukkan adanya musim teduh yang panjang dari bulan November sampai Maret, sebelum masuk musim peralihan.