Penilaian Populasi di Indonesia Penyu secara taksonomi, dikenal tujuh jenis penyu didunia, enam
Aktivitas perdagangan spesies Pengaruh faktor ekologi dan biologi
Informasi pengelolaan yang mempengaruhi populasi spesies
Metode NDF berbasis analisis resiko yang memiliki beberapa tahapan penting yaitu
Menganalisa resiko yang terjadi pada populasi penyu belimbing,
Menganalisa dampak terhadap populasi penyu belimbing,
Adanya probabilitas resiko dari dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas
pemanfaatan,
Melakukan pengelolaan terhadap resiko yang terjadi dengan pendekatan mitigasi,
Menentukan keterbukaan dengan menjumlahkan resiko dan dampak,
Melakukan pemantauan dan pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan terhadap resiko dan dampak terhadap populasi penyu belimbing.
Analisis metode NDF dilakukan dengan menggunakan ranking yang telah ditetapkan secara internasional oleh IUCN dan CITES. Setiap komponen yang
akan diranking disebut dengan komponen ceklis. Sistem perankingan dilakukan berdasarkan kepakaran dalam menilai objek yang diteliti. Sistem ranking yang
diterapkan memiliki kisaran 1 sampai 5 dimana semakin kecil nilai ranking maka menunjukkan rendahnya kerusakan terhadap populasi tersebut, selanjutnya
Vurnerability of the
spesies
Volume in trade
Gambar 9. NDF berbasis analisis resiko penyu belimbing CITES 2008
Moderate risk High risk
Low risk Moderate risk
apabila semakin tinggi nilai ranking menunjukkan adanya indikasi kerusakan pada populasi di alam.
2.7 Kerentanan Populasi 2.7.1 Konsep Kerentanan
Kerentanan memiliki banyak pengertian, jika ditinjau dari aspek maupun dari cakupannya. Ford 2002 pengertian kerentanan mengandung dua aspek,
berdasarkan sifat atau fungsi dan berdasarkan cakupan atau skala. Kaitannya dengan sifat maka definisi kerentanan adalah suatu objek dari sistem yang
mendeskripisikan kondisi yang ditunjukan. Berdasarkan skala kerentanan digunakan untuk berbagai skala berbeda seperti rumah tangga, komunitas ataupun
negara. Kerentanan ini memiliki banyak pengertian tergantung dari tujuan yang disajikan pada Tabel 1.
Pengertian kerentanan merujuk pada kemudahan suatu objek mengalami dampak dari faktor eksternal. Sopac 2005 mendefinisikan kerentanan adalah
kecenderungan suatu objek mengalami kerusakan. Objek atau entitas dapat berupa fisik manusia, ekosistem, garis pantai atau konsep yang abstrak seperti
komunitas, ekonomi, negara dan sebagainya yang bisa mengalami kerusakan. Kerentanan bersifat tunggal tetapi komplek dikenal dengan overall vulnerability,
yaitu suatu hasil dari banyak kerentanan yang bekerja bersama-sama. Bahaya atau resiko hazard adalah sesuatu atau proses yang dapat menyebabkan kerusakan,
tetapi hanya dapat didefinisikan dalam istilah dari suatu objek yang dirusak, seperti perubahan iklim adalah suatu bahaya terhadap kawasan lingkungan pesisir
dan biota yang hidup di dalam kawasan tersebut. Kerentanan merupakan fungsi dari karakter, magnitude, laju dari variasi
iklim karena berada pada kondisi keterpaparan, kepekaan dan memiliki kapasitas adaptasi Tahir 2010. Turner et al. 2003 dan Tahir 2010 menyebutkan
kerentanan adalah tingkat dimana manusia dan sistem alam akan mengalami kerugian karena gangguan atau tekanan dari luar eksternal. Sebagai contoh,
kerentanan wilayah pesisir terhadap perubahan iklim dan kenaikan muka laut adalah tingkat ketidakmampuan wilayah pesisir untuk mengatasi dampak dari
perubahan iklim dan kenaikan muka laut.
Tabel 1.
Pengertian kerentanan
Nama Tahun
Pengertian
Timmerman 1981
Derajat atau tingkatan pada suatu sistem bertindak terhadap suatu kejadian yang tidak baik.
Susman et al. 1983
Derajat atau tingkat pada suatu kelas sosial yang berbeda dalam hal resiko baik suatu kejadian fisik maupun efek dari sistem
sosial Kates et al.
1985 Kapasitas yang dapat diadaptasi dari suatu gangguan atau reaksi
terhadap kondisi yang kurang baik. UN Department of
Humanitarian Affairs 1992
Tingkat kehilangan 0-100 yang dihasilkan dari suatu potensi dampak fenomena alam
Cutter 1993
Kecenderungan yang dialami oleh individu atau kelompok yang akan terekspose terhadap suatu bahaya
Watts dan Bohle
1993 Kerentanan didefinisikan sebagai fungsi dari keterbukaan,
kapasitas dan potensial, dimana respon terhadap kerentanan untuk mereduksi keterbukaan dan meningkatkan kemampuan
mengatasi, dan atau menguatkan potensi pemulihan
Blaikie et al. 1994
Karakteristik seseorang atau sekumpulan orang terkait dengan kemampuannya untuk mengantisipasi mengatasi, resisten dan
memulihkan diri dari dampak bencana alam Bohle et al.
1994 Suatu ukuran secara agregate kesejahteraan manusia yang
terintegrasi antara lingkungan, sosial, ekonomi dan politik dalam mengatasi gangguan
Dow dan Downing 1995
Perbedaan kepekaan dari keadaan yang berpengaruh terhadap kondisi rentan, seperti faktor biofisik, demografi, ekonomi,
sosial, dan teknologi . Smith
1996 Konsep kerentanan diisyaratkan ukuran resiko kombinasi dari
kemampuan ekonomi dan sosial untuk mengatasi dampak kejadian
Vogel 1998
Karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang terkait dengan kapasitasnya dalam mengantisipasi, mengatasi, bertahan,
dan memulihkan diri dari dampak perubahan iklim Karsperson et
al. 2001
Tingkatan pada suatu sistem yang dipengaruhi oleh keterbukaan atau gangguantekanan dan kemampuan untuk
mengatasi atau memulihkan diri terhadap gangguan Luky Adrianto
2004 Kerangka kerentanan terdiri dari tiga unsur penting yaitu
pemaparan, kepekaaan dan ketahanan.
Dolan dan Walker 2003 menjelaskan terdapat tiga karakteristik dari kerentanan. Pertama; kerentanan dicirikan oleh ketersingkapan atau keterpaparan
suatu sistem terhadap bencana alam misalnya banjir pasang di wilayah pesisir dan bagaimana bencana tersebut mempengaruhi kehidupan manusia dan
infrastruktur yang ada di wilayah tersebut. Kedua; dari sudut pandang hubungannya terhadap manusia, kerentanan bukan hanya dilihat sebagai
hubungan fisik semata. Ketiga; dari perspektif keterpaduan antara kejadian atau peristiwa secara fisik dan fenomena sosial menyebabkan keterpaparan terhadap
resiko dan keterbatasan kapasitas masyarakat dalam merespon bencana alam yang muncul.
Sumber : dikutip dari Ford 2002