Kedalaman Sarang Sistem Lingkungan .1 Suhu dan Variasi Suhu Pasir

Kedalaman sarang pada kedua pantai menunjukkan perbedaan. Kedalaman sarang di Jamursba Medi cenderung dalam, terutama jarak dasar sarang kepermukaan sarang adalah 91,3 cm dibandingkan Wermon sekitar 85 cm. Berbeda dengan kedalaman sarang dari pemukaan pasir sampai permukaan telur memperlihatkan persamaan jarak antara kedua pantai ini sekitar 71 cm. Berikut ini adalah rata-rata kedalaman sarang di kedua pantai yang disajikan pada Tabel 33. Tabel 33. Kedalaman sarang di Pantai Jamusba Medi dan Wermon Kedalaman cm Rata sd Min-Max Jamursba Medi KAS 71.6±12.2 30-101 KSD 91.3±13.3 37-119 Wermon KAS 71.1 ± 9.6 49 - 98 KDS 85.1 ± 9.9 62-114 Keterangan : KAS adalah kedalaman sarang dari atas telur ke permukan pasir dan KDS adalah kedalaman dari dasar sarang kepermukaan. Sumber : Tapilatu et al. 2007 Sarang penyu belimbing yang tergali memiliki jarak cenderung dalam dibandingkan jenis penyu lainnya. Bentuk dan ukuran tubuh yang besar menjadikan sarang yang tergali cenderung dalam dibandingkan jenis penyu dari famili Chelonidae. Kedalaman sarang berhubungan dengan keterpaparan telur terhadap matahari. Semakin dangkal sarang maka peluang terpapar telur terhadap cahaya matahari semakin terbuka sehingga beberapa telur yang posisinya terletak dekat dengan permukaan sarang biasanya ditemukan warna kehitaman pada kulit telur, diduga terkena suhu panas yang terserap pasir. Resiko lainnya apabila kedalaman sarang dangkal memudahkan telur terpredasi oleh predator seperti babi, anjing dan biawak.

5.4.2.8 Sarang Relokasi

Relokasi adalah upaya penangkaran telur penyu secara semi alami berdasarkan karakteristik lingkungan dimana penyu bersarang. Lingkungan persarangan diatur berdasarkan karakteristik persarangan alami penyu tetapi tetap menjaga keamanan sarang terhadap gangguan predator baik hewan maupun manusia. Sarang yang direlokasi biasanya diambil dari sarang-sarang yang berada dibawah batas pasang terendah dan beresiko terabrasi oleh gelombang pasang surut. Relokasi sarang bertujuan untuk meningkatkan persentase penetasan telur penyu atau meningkatkan populasi rekruitmen individu baru untuk keberlanjutan populasi Penyu Belimbing di alam. Relokasi sarang dilakukan dengan adanya pemilihan tempat ideal yang mempertimbangkan keterbukaan terhadap matahari, keterbukaan terhadap predator, kedekatan dengan sungai dan kedekatan dengan vegetasi pantai karena perakaran yang beresiko mempengaruhi penetasan. Setelah pemilihan lokasi selanjutnya dilakukan treatment pasir baik permukaan dan kedalaman. Pembersihan lokasi dari sampah, akar tanaman dan kulit telur yang kemungkinan ada didalam pasir menjadi tahap selanjutnya sampai lokasi tersebut bersih. Tapilatu et al. in prep menyatakan bahwa relokasi sarang Penyu Belimbing dilakukan disemua pantai peneluran di Jamurba Medi dan pantai Wermon. Pantai Warmamedi dilakukan relokasi sebanyak 25 sarang. Setelah masa penetasan terlihat bahwa hasil persentase sukses penetasan mencapai 80 pada musim 2007-2008 sehingga dilanjutkan relokasi dikedua pantai lainnya yaitu pantai Wembrak dan Baturumah. Jumlah sarang yang direlokasi kemudian ditambahkan menjadi 50 sarang per pantai dengan pertimbangan sarang yang terambil adalah sarang yang letak posisinya dibawah batas terendah karena beresiko terabrasi oleh gelombang. Relokasi sarang di pantai Wermon mulai dilakukan pada musim 2007 - 2008 dengan jumlah 50 sarang. Hasil relokasi ini menunjukkan peningkatan persentase sukses penetasan mencapai 67 Tapilatu et al. in prep. Selanjutnya relokasi dilakukan ditahun berikutnya dengan metode berbeda yang dikenal dengan sarang doom. Sarang doom tidak dikumpulkan disatu lokasi tetapi sarang ini hanya dipindahkan ketempat aman dimana posisinya berdekatan dengan sarang alami.

5.4.2.9 Perlindungan Habitat

Pantai Jamusrba Medi dan Wermon merupakan bagian dari Cagar Alam Pegunungan Tambrauw yang membentang disebelah selatan dari kedua pantai ini. Pantai Jamursba Medi ditetapkan sebagai suakamargasatwa berdasarkan surat rekomendasi Bupati Sorong dengan luasan 10.000 ha. Tahun 2005 pemerintah daerah Sorong dan beberapa pihak swasta mengusulkan perluasan kawasan konservasi tidak hanya daratan pantai tetapi wilayah pesisir dan laut yang bertujuan melindungi Penyu Belimbing. Berdasarkan tujuan tersebut maka ditetapkanlah Kawasan Konservasi Laut Daerah Abun dengan luasan 169.515.783