19
Manajemen Proyek Teknologi Informasi
Rekayasa perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam tiga fase utama, tidak peduli area aplikasinya, ukuran,
dan kompleksitas proyek. Setiap fase merepresentasikan pertanyaan-pertanyaan sebelumnya yang perlu kita jawab.
Fase tersebut adalah: 1. Fase
defi nisi defi nition
Fase ini memfokuskan pada pertanyaan apa what. Selama proses pendefi nisian, so
t ware engineer berusaha untuk mengidentifi kasikan:
a. Informasi apa yang akan diproses?
b. Fungsi dan performansi apa yang diinginkan?
c. Perilaku sistem seperti apa yang diharapkan?
d. Antarmuka apa yang akan dibangun?
e. Batasan desain apa saja yang ada?
f. Kriteria validasi apa yang diperlukan untuk
dapat mendefi niskan sebuah sistem yang
sukses?
2. Fase pengembangan
development Fase ini memfokuskan pada pertanyaan bagaimana
how. Selama proses ini so t ware engineer berusaha
untuk mengidentifi kasikan: a.
Bagaimana data distrukturkan struktur data? b. Bagaimana
fungsi-fungsi sistem
diimplementasikan dalam arsitektur perangkat lunak?
c. Bagaimana detail prosedur
diimplementasikan? d.
Bagaimana memberikan karakteristik antarmuka?
e. Bagimana desain akan diimplementasiakan dalam sebuah bahasa pemrograman?
f. Bagaimana prose pengujiannya?
20
Manajemen Proyek Teknologi Informasi
3. Fase support
Fase ini memfokuskan pada manajemen perubahan change saat diminta oleh customer. Fase support
mengaplikasikan ulang langkah-langkah pada fase pendefi
nisian dan pengembangan, tetapi diimplementasikan pada perangkat lunak yang telah
dibangun sebelumnya. Empat tipe perubahan yang mungkin dilakukan adalah:
a. Koreksi corrective maintenance
Meskipun dengan mengaplikasikan aktivitas jaminan kualitas, masih terdapat kemungkinan
besar ditemukan error oleh customer, sehingga perlu dilakukan proses koreksi kesalahan.
b. Adaptasi adaptive maintenance
Dengan perkembangan waktu, lingkungan operasional perangkat lunak CPU, sistem
operasi, business rules oleh customer sangat dimungkinkan untuk berubah. Adaptasi
perangkat lunak perlu dilakukan untuk mengakomodasi perubahan ini.
c. Enhancement perfective maintenance
Selama pengoperasian perangkat lunak, customer akan membutuhkan tambahan
fi tur yang dapat meningkatkan efi siensi dan
efektivitas bisnisnya. d. Prevention
preventive maintenance = so
t ware reengineering
Pernah kita membahas efek waktu terhadap kualitas pemanfaatan perangkat lunak. Agar
perangkat lunak tersebut tidak ‘ketinggalan jaman’, maka perlu dilakukan preventive
maintenance agar kualitas perangkat lunak dapat terus d
ij aga bahkan ditingkatkan.
21
Manajemen Proyek Teknologi Informasi
2.4 Model Proses RPL Paradigma Pengembangan PL
Untuk dapat memecahkan persoalan dalam lingkup industri, seorang so
t ware engineer atau tim engineer harus menerapakan sebuah strategi yang mencakup proses,
metode, dan piranti yang digunakan. Strategi ini sering disebut sebagai model proses atau paradigma rekayasa
perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dapat dicirikan sebagai iterasi proses pemecahan persoalan
problem solving loop dengan mencakup empat status:
Iterasi Proses Pemecahan Masalah Status quo merepresentasikan status perkerjaan yang
sedang dilakukan yang merupakan bagian perkerjaan dari keseluruhan iterasi. Pendefi nisian persoalan mendefi nisikan
persolan yang sedang dihadapi dan akan dicarikan pemecahannya. Pengembangan teknis memecahkan
masalah melalui penerapan beberapa teknologi. Integrasi solusi menyampaikan hasil solusi dokumen, program,
data, fungsi bisnis baru, produk baru ke pemesan.
Model proses rekayasa perangkat lunak cukup
Problem Definition
Technical Development
Solution Integration
Status Quo
22
Manajemen Proyek Teknologi Informasi
banyak. Seluruh model tersebut membantu kita sebagai pedoman dalam mengontrol dan mengkoordinasikan
proyek perangkat lunak. Dalam pembahasan ini, kita akan mengenal dan mencoba memanfaatkan metode yang relatif
sederhana, tetapi cukup mendasar dan sering digunakan.
1. Linear Sequential Model
Model proses ini sering disebut sebagai
Waterfall
atau
Classic Life Cycle Model. Metode Linear Sequential
Model menyarankan pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak yang
dimulai pada level sistem dan bergerak maju mulai tahap analisis, desain, coding, testing, dan support.
The Linear Sequential Model Model Linear Sequential mencakup aktivitas-aktivitas
berikut: 1.
Rekayasa dan pemodelan sisteminformasi System information engineering. Dikarenakan perangkat
lunak selalu merupakan bagian dari sistem atau bisnis yang lebih besar, kegiatan proses perangkat
lunak dimulai dengan melakukan indentifi kasi kebutuhan requirements dari seluruh elemen sistem
lalu memetakan bagian dari kebutuhan tersebuat
Analysis Design
Coding Testing
System Information Engineering