Pengelolaan Perubahan Proyek Project Change Management Peran manajer Proyek

256 Manajemen Proyek Teknologi Informasi Perubahan pada salah satu sudut di atas menuntut penyesuaian rencana semula baseline adjustment. Dengan penyesuaian ini akan didapatkan suatu baseline baru untuk pelaksanaan proyek selanjutnya. Perlu diperhatikan bahwa dengan mengubah rencana awal, maka risiko bahwa durasi pengerjaan proyek akan menjadi lebih panjang, dan ini juga akan merambat kepada meningkatnya biaya proyek. Manajemen risiko dan manajemen kualitas bisa berfungsi sebagai alat kontrol yang ampuh dalam pengelolaan proyek. Hubungan antara scope, manajemen kualitas, manajemen risiko dan baseline dalam baseline proyek dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

15.7 Peran manajer Proyek

Dalam setiap pengambilan keputusan, peran seorang manajer proyek sangat penting. Boleh dikatakan untuk mengendalikan proyek, manajer proyek wajib mengambil langkah-langkah membuat proyek dapat berjalan sesuai rencana. Sebagai contoh: bila pada proyek peremajaan jaringan komputer, ternyata vendor server-nya tidak dapat mengirim barang tepat waktu, bahkan harus ditunda selama dua minggu karena sesuatu dan lain hal, maka apa tindakan yang harus dilakukan? Apakah harus menunggu selama itu, sedangkan waktu penyelesaian sudah semakin Manajemen kualitas Manajemen risiko Baseline proyek Rencana baru Requirements: Scope, time, money Project triangle 257 Manajemen Proyek Teknologi Informasi dekat? Apakah harus berganti merk server atau … ??? Dalam pengambilan keputusan ini, manajer proyek dapat berperan dengan cara: o Directive: - sedikit input dari anggota tim atau bahkan tanpa input dari anggota tim lainnya. o Participative: - pengambilan keputusan lewat diskusi, kompromis, tukar pengalaman dan brainstorming. o Consultative: - kombinasi kedua metode di atas. - Tim kerja mengajukan usul perubahan, dan manajer mengambil keputusan untuk melaksanakan atau tidak. - Biasanya terjadi pada proyek dengan deadline singkat, kompleks dan biaya terbatas. 258 Manajemen Proyek Teknologi Informasi BAB X VI PENYELESAIAN AKHIR PROYEK P ada bab-bab terdahulu telah dipelajari konsep kerja utama dalam pengelolaan sebuah proyek dengan titik berat pada proyek IT, terutama dalam pengembangan perangkat lunak. Sebagai penyelarasan akhir akan dibahas kapan sebenarnya dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah proyek itu dinilai selesai. Sebuah proyek merupakan gabungan berbagai macam aktivitas yang terbagi dalam fase-fase dengan pelaksanaan oleh sumberdaya manusia yang dipercaya beserta bantuan sumberdaya non-manusia yang diperlukan dan harus selesai dalam batasan suatu waktu serta biaya. Setiap fase dalam proyek menghasilkan satu atau lebih deliverables, sebagaimana direncanakan melalui WBS dan AON. Pada akhir dari jalannya proyek, keseluruhan deliverables tersebut harus dilengkapi dan dievaluasi apakah telah sesuai dengan permintaan requirements dari pemberi order. Setiap aktivitas beserta sumberdaya manusia pelaksananya harus dievaluasi kinerjanya, untuk menentukan apakah semua yang telah dihasilkan sesuai dengan permintaan. Setelah evaluasi ini selesai harus diadakan suatu pertemuan khusus dengan si pemberi order guna menjelaskan dan menyerahakn hasil pekerjaan. Bisa saja terjadi bahwa si pemberi order masih merasa belum puas, padahal semua pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan scope dan requirements awal. Bila hal ini 259 Manajemen Proyek Teknologi Informasi terjadi, seorang manajer proyek harus bisa mencari jalan keluar dan penjelasan yang logis sehingga si pemberi order mengerti bahwa semuanya telah dilakukan dalam batasan yang diberikan. Apabila pemberi order masih belum mau menerima juga, perlu dilakukan suatu post-project fase, guna melengkapi requirements yang “tertinggal” ini. Sekali lagi semuanya harus tetap dilakukan dalam batasan waktu dan biaya, sehingga proyek nantinya dapat dikatakan berhasil tahap client acceptation.

16.1 Mengevaluasi Deliverables

Hasil proyek dapat dilihat pada deliverables yang telah disetujui oleh pihak pemberi order dan pihak pelaksana. Dalam mengevaluasi deliverables ini perlu dilakukan evaluasi terhadap jalur kritis yang digambarkan dalam jaringan kerja. Apabila semua jalur kritis telah dilewati dan menghasilkan produk yang sesuai dengan persetujuan, maka kemungkinan proyek dapat dinilai berhasil akan menjadi semakin besar. Dalam melakukan evaluasi deliverables dalam critical path-nya ini perlu dilakukan: o Penilaian bahwa semua jalur kritis sudah dilewati dan menghasilkan produk yang sesuai deliverables yang lengkap; o Review deliverables setiap fase dalam jaringan kerja; o Menggabungkan produk dari awal hingga akhir masa-masa kritis, disini peran serta manajer proyek sanagat penting; o Adanya suatu Management reverse: perekayasaan waktu kerja pada akhir proyek untuk kompensasi delaylagging, biasanya antara 10 - 15 dari total durasi proyek. 260 Manajemen Proyek Teknologi Informasi Dalam evaluasi jalur kritis, proyek sebenarnya memasuki masa kritis berikutnya, namun tidak tercantum dalam jaringan kerja, yaitu usaha untuk menggabungkan semua hasil kerja guna membentuk satu produk yang utuh dan lengkap sesuai requirements dari pemberi order. Sebagai contoh dalam suatu proyek pembuatan perangkat lunak, pada babak akhir proyek tim kerja harus menggabungkan semua fungsionalitas dalam hal ini berbagai jenis GUI, fungsi, prosedur, ataupun sub-routine sebagai satu executable untuk aplikasi tertentu. Proses penggabungan ini tidak mudah dan melelahkan, bahkan biasanya banyak perbaikan error correction and modifi cation yang harus dilakukan dalam tahap ini.

16.2 Evaluasi tim Kerja

Bersamaan dengan atau setelah evaluasi deliverables di atas, harus dilakukan juga suatu evaluasi terhadap tim kerja proyek. Evaluasi sangat berguna untuk menilai kinerja tim dan menjadi landasan dalam pelaksanaan proyek-proyek berikutnya. Secara umum evaluasi tim kerja akan menghasilkan hal-hal berikut ini: o Performance review penilaian kinerja, hal ini terdiri atas: - Penilaian kontribusi terhadap proyek dari masing-masing anggota tim. - Penilaian kemampuan bekerja sama antara anggota. - Penilaian komitmen terhadap kualitas proyek.