Waterfall Model model air terjun Spiral model Karakteristik:

205 Manajemen Proyek Teknologi Informasi proyek saat ini, apakah sesuai dengan tujuan objectives semula; o Mempertimbangkan risiko-risiko apa yang dapat muncul bila diadakan perubahan pada suatu iterasi dan melihat alternatif apa saja yang tersedia dan menilai dampaknya bagi proyek; o Tahap iterasi berikutnya harus menitik-beratkan pada penanggulangan risiko-risiko; o Setiap iterasi ditutup dengan pengeksekusian rencana. Singkatnya: desain rencana; identifi kasi tujuan; evaluasi alternatif dan risiko; dan pengembangan implementasi dilakukan pada setiap fase. Produk berkembang pada setiap fase. Setiap fase menghasilkan suatu prototype sebagai input bagi fase berikutnya dengan tujuan pada fase terakhir produk menjadi lengkap. PLAN DEVELOP AND TEST DETERMINE GOALS , ALTERNATIVES, CONSTRAINTS EVALUATE ALTERNATIVES AND RISKS Requirements, Start life- cycle plan Budget 1 Alternatives 1 Constraints 1 Risk analysis 1 Risk analysis 2 Risk analysis 3 Risk analysis 4 Constraints 2 Constraints 3 Constraints 4 Budget 2 Budget 3 Budget 4 Alternatives 2 Alternatives 3 Alternatives 4 Prototype 1 Proto - type 2 Proto - type 3 Proto - type 4 Concept of operation Software requirement Validated requirements Development plan Integration and test plan Software design Validated, verified design Detailed design Code Unit test System test Acceptance test Implementation plan 206 Manajemen Proyek Teknologi Informasi

13.3 Analisis domain

Sebuah proyek perangkat lunak beroperasi pada salah satu dari produk domain berikut ini: o Data oriented design information engineering; • Contoh: pengembangan database untuk data pegawai; o Function oriented design structured analysis; • Contoh: pengembangan sistem transaksi online e-commerce; o Object Oriented OO methods gabungan antara data orientasi dengan fungsi orientasi; • Contoh: pengembangan pengembangan perangkat lunak untuk sistem keamanan rumah. o Formal methods evaluasi: untuk menggambarkan atau membuktikan kebenaran jawaban dari suatu problem dalam teori tentang informasi; • contoh: penggunaan penggunaan bukti- bukti matematika diskrit otomata, graphs, perhitungan kombinatorial, dll untuk membuktikan nilai kebenaran suatu program. Berdasarkan pada pembagian domain ini, riset terhadap proyek serta estimasi terhadap biaya dan waktu dapat lebih fokus.

13.4 Biaya-biaya Proyek Perangkat Lunak

Dalam Bab VI, telah disinggung sedikit mengenai pengertian biaya langsung dan tak langsung dalam suatu proyek. Dalam bab ini akan dibahas secara khusus, biaya- biaya apa saja yang berperan dalam pengembangan sebuah produk perangkat lunak. Pengenalan akan pos pengeluaran 207 Manajemen Proyek Teknologi Informasi ini termasuk bagian dari manajemen biaya proyek Project Cost Management. Biaya-biaya ini meliputi: • Biaya langsung: o Berhubungan langsung dengan jalannya proyek. o Harga barang-barang baik perangkat keras maupun lunak. o Lisensi perangkat lunak. o Jam kerja organisasi danatau outsourcing. • Biaya tak langsung: o Biaya yang mendukung jalannya proyek. o Biaya rapat. o Material kerja kertas-kertas, printer, alat tulis, disket, dsb. o Biaya tak terduga, misalnya untuk waktu kerja yang melebihi perkiraan. Seperti telah disinggung dalam bab-bab terdahulu, informasi mengenai biaya dapat dilakukan melalui riset pada awal terjadinya proyek. Hal ini meliputi: o Kontak dengan IT vendor terpercaya atau dengan expert; o Informasi proyek sejenis misalnya dari database perusahaan atau dari IT-Vendors terpercaya; o Menggunakan teknik-teknik perhitungan fi nansial parametric model, disusun dari WBS yang telah dibuat: • Total budgeted costs alokasi dana untuk implementasi; • Cumulative actual costs biaya yang sampai saat ini telah dikerluarkan;