Menggunakan LAG Aktivitas Hammock

189 Manajemen Proyek Teknologi Informasi Hammock ini adalah: 5 dari aktivitas B, EF adalah 13 dari aktivitas F, dan durasinya adalah 1 + 4 + 3 = 8 B,D,F.

12.6 Kompresi Durasi Crashing

Ada beberapa alasan mengapa pada saat pelaksanaan proyek dibutuhkan percepatan, antara lain: o Adanya pembatasan deadline di luar rencana, misalnya: perbaikan jaringan komputer pada suatu instansi harus dipercepat karena gedungnya akan diperbaiki; o Sebagai kompensasi penundaan pelaksaan aktivitas- aktivitas proyek pada jalur kritisnya; o Untuk mengurangi risiko pada hal-hal yang mendadak, misalnya: ada isu bahwa harga perangkat komputer akan naik tajam pada masa akhir proyek; o Mengurangi biaya-biaya langsung pada jalur kritis; o Untuk mengalihkan sumberdaya pada proyek atau aktivitas lainnya; o Adanya bonus dari pihak pemberi order jika proyek dapat diselesaikan sebelum deadline. 5 B 6 5 1 6 11 E 21 11 10 21 A 5 5 5 6 D 10 8 14 4 18 10 F 13 8 18 3 21 21 H 25 21 4 25 6 C 11 6 5 11 5 G 13 Hammock 8 190 Manajemen Proyek Teknologi Informasi Dengan berdasarkan pada salah satu dari alasan ini, seorang manajer proyek dapat mengambil tindakan untuk mempercepat laju proyek. Hal ini dikenal dengan istilah gcrashin. Crash time merupakan tindakan untuk mengurangi durasi keseluruhan proyek setelah menganalisa alternatif- alternatif yang ada dapat dilihat dari jaringan kerja untuk mengoptimalisasikan waktu kerja dengan biaya terendah. Seringkali dalam crashing terjadi “trade-o ff ”, yaitu pertukaran waktu dengan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan crashing disebut: crash cost. Waktu untuk crashing: • Jika melakukan di awal proyek mungkin dapat berakhir menghabiskan biaya dengan percuma. Dalam beberapa kasus, biaya besar yang dihabiskan di awal proyek akan hilang begitu saja dan kurang bermanfaat. • Akan tetapi bisa saja perpendekan di awal bisa berguna jika kita sudah memperkirakan bahwa kemungkinan tertundanya aktivitas-aktivitas kritis di belakang cukup tinggi. Maka perlu dipertimbangkan dulu kapan yang paling baik. Meskipun crashing dianggap sesuatu yang positif, namun harus diperhitungkan kelemahan dari crashing antara lain: o Mengurangi kualitas proyek; o Mengsubkontrakkan outsourcing sebagian aktivitas; o Menambah sumberdaya; o Menyusun kembali logika jaringan kerja; o Mengurangi cakupan proyek;