Pandangan Industri Mengenai PL

3 Manajemen Proyek Teknologi Informasi dengan metode pengontrolan formal dan standar teknis. Mereka melakukan analisis dan desain sebelum membangun sesuatu. Proses diukur untuk dapat menentukan di mana dapat dilakukan peningkatan dan perbaikan kinerja sistem. Mereka pun menekankan pengembangan sistem kepada kualitas quality control dan quality assurance. Singkat kata, mereka telah mengaplikasikan kontrol, metode, dan piranti pengembangan yang dikenali sebagai rekayasa perangkat keras hardware engineering. Pemanfaatan perangkat keras sayangnya jarang atau kurang dipikirkan. Dahulu, pemrograman dipandang hanya sebagai suatu bentuk seni. Sangat sedikit metode formal yang ada dan masih sedikit orang yang memanfaatkannya. Pada umumnya, mereka melatih kemampuan mereka dan membangun PL dengan trial and error. Dunia pengembangan perangkat lunak masih belum disiplin dan banyak praktisi yang menyukainya. Saat ini, biaya pengembangan sistem berbasis komputer telah berubah secara dramatis. Perangkat Lunak, dibanding dengan perangkat keras, adalah item yang memerlukan alokasi budget yang jauh lebih besar untuk dapat meningkatkan produktivitas industri. Tetapi selama kurang-lebih dua dekade manajer dan praktisi teknis mempertanyakan: - Mengapa dalam pengembangan perangkat lunak dibutuhkan waktu yang sangat lama? - Mengapa biayanya sangat besar? - Mengapa kita menemui kesulitan menemukan kesalahan error sebelum perangkat lunak tersebut kita berikan kepada pemakai? - Mengapa begitu sulit menentukan perkembangan perangkat lunak yang sedang dikembangkan? 4 Manajemen Proyek Teknologi Informasi Pertanyaan-pertanyaan tersebut dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang merupakan pemicu kepedulian kita mengenai perangkat lunak dan cara pengembanganya. Kepedulian tentang pemanfaatan disiplin ilmu rekayasa perangkat lunak.

1.1.2 Perangkat Lunak

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar perangkat lunak atau so t ware. Sebenarnya sejauh mana kita mengenal perangkat lunak tersebut? Pernahkan kita bertanya apakah sebenarnya perangkat lunak? Menurut beberapa textbook perangkat lunak didefi nisikan sebagai beberapa bentuk sebagai berikut: - Kumpulan atau rangkaian instruksi komputer program komputer yang bila kita eksekusi atau jalankan akan menghasilkan performansi dan fungsi yang kita kehendaki. - Struktur data yang memungkinkan dan mencukupi suatu program untuk dapat memanipulasi informasi. - Dokumen yang mendeskripsikan teknis pengembangan dan pengoperasian program. Jadi tiga unsur perangkat lunak adalah program, data, dan dokumen. Perangkat lunak yang lengkap selau memiliki tiga unsur ini. Sebagai agen pembangun dan pengembang perangkat lunak, kita butuh untuk mengenal secara lebih detil segala sesuatu tentang perangkat lunak, lebih dari hanya sekedar defi nisi.

1.1.3 Karakteristik Perangkat Lunak

Untuk dapat mengembangkan perangkat lunak yang berkualitas, langkah awal yang kita butuhkan adalah 5 Manajemen Proyek Teknologi Informasi mengetahui karakteristik perangkat lunak, yaitu: 1. Perangkat lunak lebih bersifat sebagai produk logis daripada sebuah elemen fi sik sebuah sistem. Oleh sebab itu, pendekatan pengembangan PL berbeda dengan perangkat keras apalagi dengan produksi barang. Perangkat lunak dikatakan sebagai produk logis karena perangkat lunak dibangun dari kumpulan rangkaian logika. 2. Perangkat lunak dikembangkan atau dibangun dengan proses rekayasa engineering, bukan hasil proses manufaktur dalam pengertian produksi klasik. Meskipun masih terdapat kesamaan antara pengembangan perangkat lunak dan proses manufaktur perangkat keras, kedua aktivitas ini merupakan aktivitas yang benar-benar berbeda. Kedua aktivitas ini membutuhkan proses desain yang baik untuk dapat menghasilkan kualitas yang tinggi, kesalahan yang timbul pada proses manufaktur perangkat keras masih relatif lebih mudah diketahui dan diperbaiki daripada proses pengembangan perangkat lunak. Kedua aktivitas ini bergantung kepada ketersediaan sumber daya manusia, tetapi hubungan antara sumber daya manusia dengan peningkatan efi siensi dan efektivitas pengembangan produk sangatlah berbeda. Salah satu hal yang dapat kita lihat adalah pada pengembangan perangkat keras, dengan menambah tenaga manusia, maka produksi akan meningkat secara linier. Tetapi tidak begitu halnya dengan penambahan tenaga manusia pada pegembangan perangkat lunak. Berbagai faktor yang mempengaruhi antara lain : a. Diperlukan usaha untuk mensinkronisasi pembagian