Forward pass Backward pass

187 Manajemen Proyek Teknologi Informasi o Setiap simpul memiliki LS yang dihitung dengan cara LS = LF - Dur; o LS pada aktivitas “ke” dapat dibawa menuju LF pada aktivitas “dari”, kecuali; o Aktivitas “dari” mengawali beberapa aktivitas lainnya burst activity, dalam hal ini harus dipilih nilai LS terkecil yang berasal dari aktivitas “ke”. o Contoh:

12.5.3 Menghitung SLACK

Setelah Forward dan Backward pass terkonstruksi, maka dapat dihitung nilai slack-nya, yaitu mengevaluasi aktivitas mana saja yang dapat ditangguhkan pelaksanaannya dan berapa lama dapat ditangguhkan. Caranya adalah dengan mencari selisih antara LS dan ES atau SL = LS – ES. Setelah slack dari masing-masing aktivitas dikalkulasi, dapat terlihat dengan jelas aktivitas mana saja yang membentuk critical path jalur kritis. Ini ditandai dengan mencari aktivitas-aktivitas yang nilai slack-nya nol. B 5 15 20 Construction plans C 10 10 20 Traffic study D 15 5 20 Service check A 5 5 Application approval ES ID EF SL LS Dur LF Description F 20 10 30 Commission approval G 30 170 200 Wait for construction H 200 35 235 Occupancy E 185 15 200 Staff report L 20 20 185 185 10 15 5 20 188 Manajemen Proyek Teknologi Informasi

12.5.4 Menggunakan LAG

Lag dapat diartikan sebagai waktu penundaan untuk memulai aktivitas karena menunggu aktivitas pendahulu selesai. Lag biasanya digunakan pada aktivitas-aktivitas yang saling bergantung. Sebagai contoh: Aktivitas C dan D di bawah ini tergantung pada aktivitas B Start on Start. Dimulainya aktivitas C relatif terhadap aktivitas B adalah 10 satuan waktu C dapat dimulai apabila B telah dimulai, ditambah lagi dengan 10 satuan waktu. Kemudian penyelesaian aktivitas H, harus menunggu 10 satuan waktu setelah aktivitas G selesai.

1.5.5 Aktivitas Hammock

Aktivitas Hammock, berarti penggabungan beberapa aktivitas sebagai satu kesatuan, misalnya untuk memudahkan pengaturan penggunaan sumberdaya pada aktivitas-aktivitas yang disatukan tersebut. Durasi aktivitas Hammock adalah jumlah total durasi aktivitas-aktivitas yang digabungkan. Contoh: Pada contoh di bawah ini, aktivitas B,D dan F digabungkan menjadi satu aktivitas. ES dari aktivitas 5 B 15 5 10 15 10 D 25 11 11 21 15 36 A 5 5 5 ES ID EF SL SL LS Dur LF 15 E 30 5 30 10 45 30 F 40 5 30 10 45 40 H 50 5 45 5 50 15 C 20 5 5 20 5 25 Legend 25 G 40 11 36 4 40 Lag 5 Lag 10 Lag 10 Lag 5 Lag 10