Perangkat Lunak Karakteristik Perangkat Lunak
5
Manajemen Proyek Teknologi Informasi
mengetahui karakteristik perangkat lunak, yaitu: 1.
Perangkat lunak lebih bersifat sebagai produk logis daripada sebuah elemen fi sik sebuah sistem. Oleh
sebab itu, pendekatan pengembangan PL berbeda dengan perangkat keras apalagi dengan produksi
barang. Perangkat lunak dikatakan sebagai produk logis karena perangkat lunak dibangun dari
kumpulan rangkaian logika.
2. Perangkat lunak dikembangkan atau dibangun dengan proses rekayasa engineering, bukan hasil
proses manufaktur dalam pengertian produksi klasik.
Meskipun masih terdapat kesamaan antara pengembangan perangkat lunak dan proses manufaktur
perangkat keras, kedua aktivitas ini merupakan aktivitas yang benar-benar berbeda. Kedua aktivitas
ini membutuhkan proses desain yang baik untuk dapat menghasilkan kualitas yang tinggi, kesalahan yang timbul
pada proses manufaktur perangkat keras masih relatif lebih mudah diketahui dan diperbaiki daripada proses
pengembangan perangkat lunak.
Kedua aktivitas ini bergantung kepada ketersediaan sumber daya manusia, tetapi hubungan antara sumber
daya manusia dengan peningkatan efi siensi dan efektivitas pengembangan produk sangatlah berbeda. Salah satu hal
yang dapat kita lihat adalah pada pengembangan perangkat keras, dengan menambah tenaga manusia, maka produksi
akan meningkat secara linier. Tetapi tidak begitu halnya dengan penambahan tenaga manusia pada pegembangan
perangkat lunak. Berbagai faktor yang mempengaruhi antara lain :
a.
Diperlukan usaha untuk mensinkronisasi pembagian
6
Manajemen Proyek Teknologi Informasi
tugas dalam pengembangan perangkat lunak. Semakin banyak team atau pemrogram, ternyata
usaha sinkronisasi dan koordinasi semakin rumit.
b. Dengan penambahan tenaga manusia maka diperlukan tambahan waktu untuk penyesuaian atau
adaptasi tenaga manusia yang baru untuk memahami perilaku perangkat lunak.
Mengenai hubungan sumber daya manusia dengan pengembangan perangkat lunak dalam sebuah proyek
secara lebih detil akan dikaji dalam bagian manajemen perangkat lunak. Kemudian terdapat perbedaan pula pada
pendekatan pengembangan sistem.
Biaya atau budged pengembangan perangkat lunak terkonsentrasikan pada proses rekayasa engineering, ini
berarti pambangaunan dan pengembangan perangkat lunak tidak dapat dikelola seperti halnya proses manufaktur,
yang pembiayaannya terkonsentrasi pada biaya seluruh bahan baku dan sumber daya lain.
3. Perangkat lunak tidak dapat kedaluarsa ‘wear out’
Kurva pemanfaatan perangkat keras sebagai fungsi waktu
Tingkat Pemanfaatan
Waktu
7
Manajemen Proyek Teknologi Informasi
Grafi k di atas mengindikasikan bahwa pada awal pembangunan dan pengembangan, perangkat keras selalu
diperbaiki dari cacat produksi. Cacat ini diperbaiki dalam selang waktu tertentu hingga pengeleminasian kegagalan
yang dimiliki oleh perangkat keras tersebut berjalan dengan sangat lambat. Pada periode ini, pemanfaatan perangkat
keras cukup optimal. Akan tetapi dalam beberapa periode waktu pemakaian, pemanfaatan perangkat keras menurun
secara drastis. Perangkat keras tersebut telah ‘usang’ terhadap waktu. Perangkat keras telah usang karena
akumulasi debu, eskploitasi penggunaan perangkat keras, temperature, dan berbagai pengaruh buruk lingkungan.
Lain halnya dengan perangkat lunak. PL tidak terpengaruh oleh perubahan dan dampak fi sik
lingkungan. Tingkat efi
siensi dan efektivitas pemanfaatan perangkat lunak selalu mengalami proses revisi atau
perbaikan akibat proses maintenance. Sehingga saat fungsionalitas atau pun fi tur perangkat lunak sudah mulai
‘ketinggalan jaman’, perangkat lunak yang baik selalu dapat menyesuaikan fungsionalitasnya dengan kebutuhan
yang ada. Artinya, perangkat lunak tersebut mudah dimodifi kasi.
4. Meskipun perkembangan industri perangkat lunak
bergerak mengarah kepada perakitan komponen- komponen dasar, pengembangan perangkat lunak
selalu membutuhkan penyesuaian dengan kebutuhan. Berbeda dengan pembuatan barang dalam arti fi sik:
seperti rumah, perangkat keras, dll, selalu ada komponen contohnya bingkai kaca, jendela, pintu
yang dapat langsung dimanfaatkan atau dirangkai sehingga dapat dihasilkan produk baru contoh:
rumah.
8
Manajemen Proyek Teknologi Informasi