Aku tidak melihat kejujuran di matamu kKonteks : seorang bos marah terhadap anak buahnya karena ia
telah berbohong Penggunaan frasa di matamu sebagai keterangan terasa bernilai rasa sangat
kasar. Penyebutan mata untuk menyatakan keseluruhan tubuh seseorang cukup tidak sopan, apalagi ditambah dengan gerakan tangan menunjuk kedua
bola mata mitra tutur. Dalam konsep Jawa, menggunakan kata-kata bagian tubuh di atas leher termasuk tidak sopan. Ada baiknya apabila contoh kalimat
di atas diganti menggunakan kalimat aku tidak melihat kejujuran dalam dirimu
akan terasa lebih halus dibandingkan dengan contoh kalimat di atas.
c. Klausa
Dalam hierarki bahasa klausa berada di atas tataran frasa. Ramlan 2005: 79 mengatakan bahwa klausa ialah satuan gramatik yang terdiri dari fungsi
subjek, predikat baik disertai obyek, pelengkap atau keterangan maupun tidak. Jadi unsur inti klausa ialah adanya subjek dan predikat, namun yang
perlu diingat unsur wajib suatu klausa ialah adanya predikat yang lain bersifat manasuka artinya boleh ada boleh tidak. Sebagaimana dengan frasa, klausa
pun dapat dijadikan sebagai penanda adanya nilai rasa dan daya bahasa dalam suatu kalimat.
d. Kalimat
Bentuk bahasa terdiri dari dua satuan, yaitu satuan fonologik dan satuan gramatik. Satuan fonologik meliputi fonem dan suku, sedangkan satuan
gramatik meliputi wacana, kalimat, klausa, frase, kata dan morfem. Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang
lengkap Chaer, 2012:240. Hal ini berarti di dalam kalimat memuat maksud
atau pikiran dari pembaca atau penulis yang dirangkai melalui susunan kata- kata. Kalimat bisa saja hanya terdiri dari satu atau dua kata saja. Menurut
Ramlan 2005:21-23 sesungguhnya yang menentukan satuan kalimat bukanlah banyaknya kata di dalamnya yang menjadi unsur kalimat tetapi
intonasinya. Setiap satuan kalimat dibatasi dengan adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. Jadi dengan kata lain kalimat ialah satuan
gramatik yang dibatasi dengan jeda panjang yang disertai dengan nada akhir turun atau naik.
Definisi mengenai kalimat tentunya sudah banyak dikemukakan oleh para ahli, dari paparan mengenai definisi kalimat di atas dapat disimpulkan bahwa
kalimat yaitu rangkaian kata-kata yang disusun untuk mengungkapkan pikiran yang dibatasi dengan adanya nada atau intonasi.
e. Bahasa Verbal
Pemakaian bahasa verbal memiliki unsur utama berupa kata, kalimat, paragraf, dan wacana. Daya bahasa dan nilai rasa bahasa dalam bahasa verbal
unsur intralingual akan memiliki efek yang sangat kuat apabila didukung oleh penggunaan bahasa nonverbal. Jika bahasa verbal itu bahasa tulis,
penanda jedanya berupa pemisah kata, koma, titik, pergantian paragraf dan pergantian wacana. Apabila bahasa verbal yang dimaksud adalah bahasa lisan
maka penanda jeda dapat berupa intonasi, tekanan, dan irama. Dalam penggunaan bahasa verbal lisan menggunakan permainan bunyi, permainan
kata, gaya bahasa dan idiom yang dapat memberikan efek komunikatif bagi mitra tutur. Bahasa verbal adalah bahasa yang diungkapkan dengan kata-kata