Klausa Kalimat KAJIAN PUSTAKA
komunikasi dapat mempengaruhi tingkat kesantunan pemakaian bahasa. Sebab, konteks situasi komunikasi yang melingkupi terjadinya berbagai peristiwa dapat
memancing emosi penutur sehingga tuturannya terkesan keras dan tidak santun. Bahasa dan konteks merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain,
bahasa membutuhkan suatu konteks tertentu dalam pemakaiannya begitu pula sebaliknya konteks akan bermakna apabila terdapat tindak bahasa di dalamnya.
Konteks merupakan background knowledge assumed to be shared by s and h and which contributes to h‟s interpretation of what s means by a given utterance
latar belakang pemahaman yang dimiliki oleh penutur maupun lawan tutur sehingga lawan tutur dapat membuat interpretasi mengenai apa yang dimaksud
oleh penutur pada waktu membuat tuturan tertentu s berarti speaker : penutur ; h berarti hearer: lawan tutur Leech, 1983: 13. Konteks lebih sulit dibedakan dari
teks, informasi
kontekstual ialah
informasi yang
diidentifikasi dalam
hubungannya satu dengan yang lainnya. Isi komunikasi dalam suatu tuturan dapat diperoleh melalui kombinasi makna linguistik dan konteks sehingga pesan yang
ada dalam teks dapat dipahami. Schiffrin dalam bukunya Ancangan Kajian Wacana 2007:549 banyak
berpendapat bahwa konteks dalam pembicaraan ialah “pengetahuan” dan “situasi” dalam suatu tuturan. Konteks ialah situasi tutur atau latar terjadi suatu peristiwa
komunikasi, dapat dianggap bahwa konteks sebagai sebab dan alasan terjadinya pembicaraan Mulyana, 2005: 10.
Jadi konteks adalah latar belakang pengetahuan informasi lain yang tidak terdapat dalam teks dan situasi dalam pembicaraan yang dapat mendukung atau
menambah kejelasan makna sehingga memudahkan kita untuk memahami makna. Pemberian konteks dalam suatu teks akan memudahkan orang untuk
dapat memahami makna. Menurut Pateda 2004: 228-229 konteks adalah situasi yang terbentuk oleh
karena adanya setting, kegiatan dan relasi. Interaksi atau tindak bahasa didasarkan pada ketiga komponen tersebut. Ketiganya diuraikan sebagai berikut :
a. Setting meliputi waktu dan tempat situasi itu terjadi, yang termasuk unsur setting yaitu : unsur-unsur material yang ada di sekitar interaksi
berbahasa, tempat tata letak dan tata atur barang dan orang dan waktu tata runtun atau pengatursn urutan waktu dalam peristiwa
interaksi berbahasa. b. Kegiatan merupakan semua tingkah laku yang terjadi dalam interaksi
berbahasa. c. Relasi meliputi hubungan antara penutur dan mitra tutur. Hubungan
ini meliputi : jenis kelamin, umur, kedudukan status, peran, prestasi, prestise, hubungan kekeluargaan, hubungan kedinasan.
Konteks baru muncul jika terjadi interaksi berbahasa yang sesuai dengan setting, kegiatan dan relasi.
Konteks menurut Supardo 1988: 48-50 dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni konteks bahasa konteks linguistik atau konteks kode dan konteks
nonbahasa konteks nonlingustik :