Nilai Rasa Harapan Nilai Rasa Yakin

Penggunaan kata ini memperlihatkan secara gamblang bahwa pada saat kejadian itu terjadi ia didera rasa terkejut sekali karena ulah Den Baguse. Oleh karena itu, data tuturan 22 dapat dikatakan mengandung nilai rasa kaget. Nilai rasa kaget diperkuat dengan unsur ekstralingual yang berupa konteks tuturan yang selalu menyertai tuturan dapat dilihat dari fenomena praanggapan bahwa Mas Paiman tidak mengetahui kejadian yang dialami Pariyem sewaktu membersihkan kamar Den Baguse dan konteks situasi komunikasi yang berupa situasi tuturan yang nyaman sehingga dapat membuat Pariyem membayangkan kejadian yang lalu dan merasakan kekagetan yang ia alami sewaktu kejadian itu terjadi. Tuturan 22 dirasa santun karena apa yang dikatakan oleh Pariyem berdasarkan kenyataan yang ia alami saat mendapatkan perlakuan dari Den Baguse. Hal ini sesuai dengan prinsip kualitas Grice 1975 dalam Pranowo, 2009:34 yakni apa yang dikatakan sesuai dengan fakta atau data yang ada. Data tuturan 23 merupakan bentuk tindak tutur representatif. Tuturan yang digunakan oleh Pariyem untuk memberitahukan Mas Paiman tentang kelakuan nDoro Putri mengandung nilai rasa kaget yang ditunjukkan oleh unsur intralingual yang berupa kalimat “Masya Allah Mas dan adik idem ”. Penggunaan kalimat ini memperlihatkan kekagetan Pariyem akan kelakuan nDoro Putri yang menelan pil anti kehamilan, ternyata kelakuan kakak adik putra majikannya tidaklah berbeda. Sehingga tuturan 23 dapat dikatakan bernilai rasa kaget. Nilai rasa kaget diperkuat unsur ekstralingual yang berupa konteks tuturan yang selalu menyertai tuturan dapat dilihat dari fenomena praanggapan bahwa Mas Paiman tidak mengetahui kelakuan kedua putra majikannya Pariyem dan konteks situasi komunikasi yang berupa waktu percakapan di pagi hari saat Pariyem bercerita dengan Mas Paiman kemudian terlintas ingatan saat ia melihat nDoro Putri menelan pil anti kehamilan. Tuturan 23 dirasa santun karena apa yang dikatakan oleh Pariyem berdasarkan kenyataan yang lihat bahwa nDoro Putri menelan pil anti hamil. Hal ini sesuai dengan prinsip kualitas Grice 1975 dalam Pranowo, 2009:34 yakni apa yang dikatakan sesuai dengan fakta atau data yang ada. Berdasarkan kedua contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa tuturan yang bernilai rasa kaget muncul pada penggunaan klausa dan kalimat yang di dalamnya terdapat perasaan kekagetan penutur. Tuturan yang bernilai rasa kaget cenderung terasa santun karena apa yang dikatakan oleh Pariyem berdasarkan kenyataan. Hal ini sesuai dengan prinsip kualitas, yakni apa yang dikatakan sesuai dengan fakta atau data yang ada.

4.2.2.6.3 Nilai Rasa Penasaran

Nilai rasa penasaran ialah kadar rasa bahasa yang dinilai mengandung rasa penasaran yang terdapat dalam sebuah tuturan. 24. O Allah, apakah dosa?? Sedang mulut melahap nasi saya pun sibuk bertanya-tanya Tapi benarkah orang Jawa itu punya konsep perkara dosa? Sumber data : Prosa Lirik Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi Ag halaman 40, data tuturan NRPP 40 Konteks tuturan : Pariyem dan Mas Paiman terlibat dalam sebuah percakapan. Tuturan diucapkan oleh Pariyem yang menanggapi pendapat mitra tuturnya Mas Paiman yang berdiskusi tentang perkara dosa

Dokumen yang terkait

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada ``Catatan Pinggir`` Majalah Tempo Edisi Januari - September 2013 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 2 2

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa sebagai penanda kesantunan berkomunikasi pada top news di Metro TV bulan November-Desember 2014.

3 49 352

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada acara Sentilan Sentilun Metro TV periode Agustus dan September 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 391

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada dialog interaktif Indonesia Lawyers Club Tv One periode November 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 317

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada tuturan berita politik koran Kompas edisi September - Oktober 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 7 307

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada karikatur koran tempo edisi September - Desember 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 4 298

MAKNA SATUAN LINGUAL BERBAHASA JAWA DALAM PROSA LIRIK PENGAKUAN PARIYEM KARYA LINUS SURYADI AG.

0 0 1

IMPERATIF DALAM BAHASA INDONESIA : PENANDA-PENANDA KESANTUNAN LINGUISTIKNYA

0 0 8

Kesantunan Mahasiswa Dalam Berkomunikasi bahasa

0 0 6

B 02 Daya Bahasa dan Nilai Rasa Bahasa Sebagai Penanda Kesantunan Dalam Berkomunikasi

0 0 20