Undang Undang Tidak Sejalan Dengan Konstitusi

1. Undang Undang Tidak Sejalan Dengan Konstitusi

Sebelumnya ada Mahkamah Konstitusi (MK), norma hukum yang megatur perekonomian sulit dikontrol apakah sudah sesuai dengan jiwa konstitusi atau tidak terutama Pasal 33 UUD 1945. Pada saat itu, meskipun dirasakan ketentuan hukum yang dibuat mengandung unsure‐ unsur monopoli sehingga rakyat banyak dirugikan, tetap saja ketentuan itu dapat terus eksis, karena ketentuan tersebut tidak dapat dituntut pembatalannya di pengadilan. Kini, Sebelumnya ada Mahkamah Konstitusi (MK), norma hukum yang megatur perekonomian sulit dikontrol apakah sudah sesuai dengan jiwa konstitusi atau tidak terutama Pasal 33 UUD 1945. Pada saat itu, meskipun dirasakan ketentuan hukum yang dibuat mengandung unsure‐ unsur monopoli sehingga rakyat banyak dirugikan, tetap saja ketentuan itu dapat terus eksis, karena ketentuan tersebut tidak dapat dituntut pembatalannya di pengadilan. Kini,

u ndang ‐undang, pengajuan p ngujia nya di pengadilan Mahkamah Agung (MA). e n 52

Dari periode antara tahun 2004 – 2009, dari 23 putusan MK yang ditolak ada delapan perkara, dan yang tidak dapt diterima ada delapan perkara, sementara putusan MK yang mengabulkan baik sepenuhnya atau sebagian ada tujuh perkara. Jadi dapat dikatakan bahwa ada tujuh Undang Undang yang tidak sesuai dengan jiwa konstitusi. Untuk m engetahui perkara yang dikabulkan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Put us an Mahkamah Kons titusi Terkait Perekonomian 2 004 – 2009

No Perkara K eterangan

1. Pengujian Undang‐Undang nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan

Tidak dapat diterima Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Putusan Nomor 2/PUU‐VI/2008)

2. Pengujian Undang‐Undang nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan

Di tolak

Penundaan Kewajiban Pembayaran U tang (Putusan Nomor 015/PUU‐VI/2005)

3. Pengujian Undang‐Undang nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan

Di tolak

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Putusan Nomor 19/PUU‐VI/2009)

4. Pengujian Undang‐Undang nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan

Di tolak

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Putusan Nomor 18/PUU‐VI/2008)

5. Pengujian Undang‐Undang nomor 37 Dikabulkan sebagian. Menyatakan pasal

6 ayat (3) beserta Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan

penjelasannya dan pasal 224 ayat (6) Penundaan Kewajiban Pembayaran Utan g sepanjang menyangkut kata “ayat(3)”

Perkara Nomor : 071/PUU‐II/2004 dan UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban

Perkara Nomor : 001‐002/PUU‐III/2005) Pembayaran Utang tidak mempunyai

kekuatan hukum mengikat.

6. Pengujian Undang‐Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas

Di tolak

Undang‐Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

(Putusan Nomor 1/PUU‐VII/2009)

7. Pengujian Undang‐Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang‐

Tidak dapt diterima Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Pe rpajakan ( Putusan Nomor 3/PUU‐VI‐2008)

8. Pengujian Undang‐Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Nega ra

Tidak dapat diterima (Putusan Nomor 46/PUU‐VI/2008)

9. Pengujian Undang‐Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Di tolak

(Putusan Nomor 53/PUU‐VI/2008)

10. Pengujian Undang‐Undang Nomor 30 Tahun Dikabulkan s agian eb 2007 tentang Perubahan Atas Undang‐Undang

Menyatakan Pasal 66A ayat (1) Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cuka i

Undang‐Undang Nomor 39 Tahun (Putusan Nomor 54/PUU‐VI/2008)

2007 tentang Perubahan Atas Undang‐Undang Nomor 11 Tahun 1995

tentang Cukai, tidak

mempunyai

kekuatan hukum mengikat sepanjang semua provinsi yang berhak memperoleh alokasi cukai hasil tembakau, Menetapkan agar pengalokasian dana hasil cukai tembakau untuk provinsi penghasil tembakau dipenuhi paling lambat m ulai Tahun Anggaran 2010

11. Pengujian Undang‐Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Nega ra

Tidak dapat diterima (Putusan Nomor 058/PUU‐VI/2008)

12. Pengujian Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 49 Prp.Tahun 1960 tentang Panitia

Di tolak

Urusan Piutang Negara (Putusan Nomor 023/PUU‐IV/2006)

13. Pengujian Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan‐

Tidak dapat diterima

Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial (Perkara Nomor 005/PUU‐II/2004)

14. Pengujian Undang‐Undang nomor 20 Tahun Dikabulkan seluruhnya. Menyatakan 2002 tentang Ketenagalistrikan

UU No.20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan tidak mempunyai

(Putusan Nomor 001‐021‐022/PUU‐II/2003) kekuatan hukum mengikat

15. Pengujian Undang‐Undang Republik Indonesia Dikabulkan sebagian; Menyatakan: Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Pasal 12 ayat (3) sepanjang mengenai Gas Bumi

kata‐kata “diberi wewenang”; Pasal

22 ayat (1) sepanjang mengenai kata‐ (Perkara Nomor 002/PUU‐I/2003

kata “paling banyak”; Pasal 28 ayat(2) dan (3) yang berbunyi “(2) Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar;

(3) Pelaksanaan kebijaksanaan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak mengurangi tanggung jawab sosial pemerintah

terhadap golongan m asyarakat tertentu”;

16. (Perkara No.003/PUU‐I/2003) Pengujian UU Nomor 24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang

D i tolak

Negara.

17. Pengujian Pasal 77A Undang‐Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang‐

Tidak dapat diterima Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia (Putusan Nomor 8/PUU‐V/2007

18. Pengujian Undang‐Undang Nomor 13 Tahun Dikabulkan sebgaian. Menyatakan 2003 tentang Ketenagakerjaan

Pasal 158; Pasal 159; Pasal 160 ayat (1) sepanjang mengenai anak kalimat

(Perkara Nomor 012/PUU‐I/2003) “….bukan atas pengaduan pengusaha

…”; Pasal 170 sepanjang mengenai anak kalimat “….kecuali Pasal 158 ayat (1) …”; Pasal 171 sepanjang menyangkut anak kalimat “….Pasal 158 ayat (1) ….”; dan Pasal 186 sepanjang mengenai anak kalimat “….Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1) 2003

tentang ketenagakerjaan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat)

19. Pengujian Undang‐Undang Nomor 17 Tahun 1006 tentang Perubahan Atas Undang‐Undang

Tidak dapat diterima Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepab eanan

(Putusan NOMOR 12/PUU‐VII/2009)

20. Pengujian Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2004 tentang Anggaran

Tidak dapat diterima Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2005 (Putusan Nomor 012/PUU‐III/2005)

21. Pengujian Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran

Tidak dapat diterima Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2006 (Putusan Nomor 026/PUU‐III/2005 )

22. Pengujian Undang‐Undang Nomor 16 Tahun Dikabulkan. Menyatakan Undang‐ 2008 tentang Perubahan atas Undang‐Undang Undang Nomor 16 Tahun 2008 Nomor 45 Tahun 2007 tentang Anggaran dan tentang perubahan atas Undang‐

Belanja Negara Tahun Anggaran 200 8 Undang nomor 45 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan

(Putusan Nomor 13/PUU‐VI/2008). Belanja Negara Tahun Anggaran

tetap

berlaku sampai

diundangkannya

Undang‐Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja N egara Tahun 2009).

23. Pengujian Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya

Di tolak

Air (Perkara Nomor 008/PUU‐III/2005)