Pelestarian Nilai-Nilai Sejarah dan Warisan Budaya
Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
| 189
menciptakan stabilitas dan perdamaian dunia. Berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka diplomasi budaya
telah mengantar karya budaya bangsa memperoleh pengukuhan dari UNESCO yaitu Angklung 2010 sebagai Intangible Cultural Heritage of
Humanity dan pengukuhan Tari Saman 2011 dan Noken 2012 sebagai Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding;
serta Lanskap Budaya Bali Subak sebagai World Cultural Heritage 2012. Pada tahun 2013 telah dirintis pembangunan 6 enam Rumah
Budaya Indonesia di 6 negara. Keberadaan dan peran aktif Indonesia di mata internasional semakin
diakui oleh negara-negara lain, sehingga pada tahun 2013 Indonesia menjadi tuan rumah
penyelenggaraan World Culture ForumWCF di Bali. Forum tersebut menghasilkan
Bali Promise yang intinya menyerukan pada negarapemerintah untuk berkomitmen agar mengintegrasikan
budaya dalam Agenda Pembangunan yang Berkelanjutan Paska 2015 dan mengukuhkan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan
WCF pada tahun-tahun berikutnya.Di samping itu,pada Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia merupakan negara pertama di ASEAN yang
diundang sebagai tamu kehormatan dalam pameran buku terbesar di dunia tersebut. Pada acara tersebut, Indonesia dapat memperkenalkan
budaya dan berbagai kemajuan lain yang dicapai kepada masyarakat Eropa dan dunia.
Berbagai upaya untuk melakukan diplomasi budaya telah dilakukan, namun secara umum kuantitas dan kualitas diplomasi dan
hubungan kerjasama internasional di bidang kebudayaan belum optimal. Hal tersebut, antara lain ditandai oleh: a terbatasnya
pengetahuan masyarakat dunia tentang kekayaan budaya Indonesia sehingga representasi budaya Indonesia di luar negeri dan apresiasi
terhadap kebudayaan Indonesia masih terbatas; b terbatasnya pengetahuan masyarakat terhadap kekayaan budaya antardaerah
sehingga diperlukan promosi budaya untuk meningkatkan rasa persatuan dan rasa bangga terhadap kekayaan budaya bangsa; c
belum adanya sertifikasi sebagai bukti keahlian bagi pelaku budaya sehingga mengakibatkan terbatasnyakeikutsertaan pelaku budaya dari
Indonesia pada even budaya di luar negeri. Di samping itu pemanfaatan promosi budaya dengan menggunakan berbagai media
baik nasional maupun internasional belum optimal. Tantangan ke depan yang dihadapi adalah meningkatkan promosi budaya
antardaerah melalui pengembangan rumah budaya nusantara sebagai sarana promosi dan diplomasi pada tingkat nasional, serta rumah
budaya Indonesia di luar negeri, serta meningkatkan kreativitas karya budaya dan pertukaran antarpelaku budaya sebagai sarana diplomasi
budaya di dunia internasional.
190
|
Rancangan Awal RPJMN 2015-2019