Sasaran Pengarusutamaan Gender .1 Permasalahan dan Isu Strategis

20 | Rancangan Awal RPJMN 2015-2019

1.1.3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Bidang

Arah kebijakan pengarusutamaan gender dalam lima tahun ke depan antara lain: Pertama, meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan, yang dilakukan melalui strategi: 1 Peningkatan pemahaman dan komitmen para pelaku pembangunan tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses, dan bidang pembangunan, di tingkat nasional maupun di daerah; 2 Penerapan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender PPRG di berbagai bidang pembangunan, di tingkat nasional dan daerah; dan 3 Peningkatan pemahaman masyarakat dan dunia usaha tentang kesetaraan gender. Kedua, meningkatkan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan,termasuk TPPO, yang dilakukan melalui strategi: 1 Peningkatan pemahaman penyelenggara negara termasuk aparat penegak hukum dan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha tentang tindak kekerasan terhadap perempuan; 2 Perlindungan hukum dan pengawasan pelaksanaan penegakan hukum terkait kekerasan terhadap perempuan; serta 3 Peningkatan efektivitas layanan bagi perempuan korban kekerasan, yang mencakup layanan pengaduan, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, penegakan dan bantuan hukum, serta pemulangan dan reintegrasi sosial. Ketiga, meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan. Strategi untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG antara lain: 1 Penyempurnaan proses pembentukan peraturan perundangan dan kebijakan agar selalu mendapatkan masukan dari perspektif gender; 2 Pelaksanaan review, koordinasi, dan harmonisasi seluruh peraturan perundangan dari UU sampai dengan peraturan daerah agar berperspektif gender; 3 Peningkatan kapasitas SDM lembaga koordinator dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi kementerianlembagapemerintah daerah tentang penerapan PUG, termasuk data terpilah; 4 Penguatan mekanisme koordinasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat, dan dunia usaha dalam penerapan PUG; 5 Penguataan lembagajejaring PUG di pusat dan daerah, termasuk dengan perguruan tinggi, pusat studi wanitagender, dan organisasi masyarakat; 6 Penguatan sistem penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan data terpilah untuk penyusunan, pemantauan, dan evaluasi kebijakanprogramkegiatan pembangunan, seperti publikasi indeks kesetaraan dan keadilan gender sampai kabupatenkota sebagai basis insentif dan disinsentif alokasi dana desa; serta 7 Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil PUG, termasuk PPRG. Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 | 21 Strategi untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan adalah: 1 Pelaksanaan review, koordinasi, dan harmonisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan terkait KtP serta serta melengkapi aturan pelaksanaan dari perundang-undangan terkait; 2 Peningkatan kapasitas SDM dalam memberikan layanan termasuk dalam perencanaan dan penganggaran; 3 Penguatan mekanisme kerjasama antara pemerintah, aparat penegak hukum, lembaga layanan, masyarakat, dan dunia usaha dalam pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak; 4 Penguatan sistem data dan informasi terkait dengan tindak kekerasan terhadap perempuan; serta 5 Pengembangan kerangka pemantauan dan evaluasi terkait penanganan kekerasan terhadap perempuan. Penerapan PUG di berbagai bidang pembangunan ditunjukkan dalam tabel berikut. TABEL 1.2 IMPLEMENTASI STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI KEMENTERIANLEMBAGA NO ISU STRATEGIS KEGIATAN SASARAN INDIKATOR PELAKSANA

I. Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan

1 Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SD berkualitas, berorientasi pada pembentukan karakter, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan daerah Rasio APM perempuan:laki-laki di SDPaket A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2 Peningkatan

Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RABA dan Madrasah Meningkatnya partisipasi pendidikan di madrasah seluruh jenjang MI, MTs, dan MA Rasio APM peserta didik perempuan : laki - laki pada MIUla Kementerian Agama 3 Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMP berkualitas, berorientasi pada pembentukan karakter, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan daerah Rasio APM perempuan:laki-laki di SMPPaket B Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan