Penguatan Landasan Hukum dan Penyerasian Kebijakan

120 | Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 Kependudukan sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013, yang mengamanatkan pemerintah untuk memberikan nomor induk kependudukan NIK kepada setiap penduduk dan menggunakan NIK sebagai dasar dalam menerbitkan dokumen kependudukan. Namun, pemahaman masyarakat akan pentingnya pelaporan peristiwa vital dan kepemilikan dokumen kewarganegaraan masih beragam. Pemanfaatan data dan informasi administrasi kependudukan oleh para pemangku kebijakan juga belum optimal. Untuk itu, cakupan pendataan, sosialisasi, diseminasi, aksesibilitas dan pemanfaatan data dan informasi penduduk tersebut harus diperluas. Selain itu, kapasitas petugas layanan juga harus ditingkatkan untuk menghasilkan data dan informasi kependudukan yang valid dan mutakhir. Data dan informasi penduduk yang valid dan mutakhir menjamin peluang setiap penduduk untuk mendapatkan akses terhadap kebijakan dan program-program pembangunan, serta menjadi basis bagi pemangku kebijakan dalam menyusun kebijakan dan program-program pembangunan yang efektif dan efisien, serta berbasis bukti. Data dan informasi pembangunan Kependudukan dan KB yang bersumber dari Sensus Penduduk dan Survei. Selain administrasi kependudukan, data sensus penduduk dan survei yang terkait dengan pembangunan kependudukan dan KB, termasuk data proyeksi penduduk memegang peranan penting dalam penyusunan rencana, serta pelaksanaan dan evaluasi pembangunan bidang KKB sesuai dengan konteks penggunaannya. Namun, pemanfaatan data dan informasi kependudukan dan KB yang berasal dari sensus, survei, dan proyeksi penduduk untuk perencanaan pembangunan belum optimal, karena diseminasi, aksesibilitas dan kemampuan SDM untuk memanfaatkan data tersebut masih terbatas. Data sektoral pembangunan bidang Kependudukan dan KB. Data sektoral juga memegang peranan penting dalam penyusunan rencana, serta pelaksanaan dan evaluasi pembangunan bidang Kependudukan dan KB. Namun, data sektoral yang antara lain diperoleh melalui statistik rutin pendataan kependudukan, KB, dan keluarga belum dapat digunakan secara optimal dalam pengawasan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi program KKBPK, dikarenakan sistem pengolahan data masih kurang berkualitas. Oleh sebab itu, tantangan yang dihadapi adalah: 1 penguatan sistem administrasi kependudukan terpadu yang melibatkan lintas- kementerianlembaga; peningkatan kualitas pelayanan pencatatan informasi penduduk di seluruh unit layanan; peningkatan kualitas dan kapasitas tenaga SDM layanan data dan informasi penduduk; dan peningkatan peran aktif petugas pencatatan, sosialisasi kepada seluruh