Perpustakaan PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA

Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 | 215 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya yang mencakup adat, tradisi, kepercayaanuntuk mendukung terwujudnya karakter dan jatidiri bangsa yang memiliki ketahanan budaya yang tangguh; Meningkatnya apresiasi terhadap keragaman seni dan kreativitas karya budaya; Meningkatnya pelestarian nilai-nilai positif sejarah dan kualitas pengelolaan dalam upaya pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya; Meningkatnya kerjasama dan pertukaran informasi budaya antardaeah serta antara Indonesia dan mancanegara; dan Meningkatnya kapasitas sumber daya pembangunan kebudayaan dalam mendukung upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan.

2.2.7 Agama

Meningkatnya kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama, antara lain ditandai dengan: 1 meningkatnya jumlah dan kualitas penyuluh agama yang tersebar merata di seluruh wilayah; 2 meningkatnya fasilitasi pembinaan dan pemberdayaan umat beragama. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan hidup umat beragama, antara lain ditandai dengan: 1 meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan dialog antarumat beragama di kalangan tokoh agama, pemuda, dan lembaga sosial keagamaan; 2 meningkatnya pembinaan dan pengembangan Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama antara lain ditandai dengan: 1 meningkatnya fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana keagamaan; dan 2 meningkatnya peran lembaga sosial keagamaan dalam pelayanan kehidupan beragama; Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan, efisien, dan akuntabel yang ditunjukkan antara lain dengan meningkatnya indeks 216 | Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 kepuasan jemaah haji dari 82,69 persen pada 2013 menjadi 90 persen pada 2019. Meningkatnya kualitas tata kelola pembangunan bidang agama yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel, yang ditunjukkan antara lain dengan hasil audit keuangan pembangunan bidang agama.

2.2.8 Kesejahteraan Sosial

Secara umum sasaran yang ingin dicapai dalam periode 2015- 2019 adalah meningkatnya akses dan kualitas hidup penyandang disabilitas dan lansia. Sasaran umum tersebut akan terwujud melalui penciptaan lingkungan yang inklusif bagi penyandang disabilitas dan lansia yang menyeluruh pada setiap aspek penghidupan, termasuk diantaranya layanan kesehatan, pendidikan, administrasi kependudukan, lingkungan tempat tinggal, dan fasilitas publik lainnya agar lebih ramah dan mudah diakses oleh penyandang disabilitas dan lansia. Adapun secara khusus, sasaran umum tersebut akan terwujud setelah tercapainya sasaran berikut ini: Tersedianya akses lingkungan dan sistem sosial yang inklusif bagi penyandang disabilitas Meningkatnya jumlah kabupatenkota yang memiliki regulasi untuk pengembangan akses lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas dan lansia; Terbangunnya sistem dan tata kelola layanan dan rehabilitasi sosial yang terintegrasi dan partisipatif melibatkan pemerintah daerah, masyarakat dan swasta.

2.2.9 Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Meningkatnya kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan di tingkat nasional dan daerah, yang diukur dari ketersediaan peraturan perundang-undangan, aturan pelaksanaan terkait PUG dan kekerasan terhadap perempuan, data terpilah dan data kekerasan terhadap perempuan, SDM yang terlatih, serta terlaksananya kooordinasi antar-KLSKPD dan antar pusat dan daerah dalam pelaksanaan PPRG serta pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan.