Pemuda dan Olahraga PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA

Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 | 247 pembudayaan kegiatan olahraga, termasuk media massa; b pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga bagi masyarakat berkebutuhan khusus; dan c pemberdayaan masyarakat yang berperan sebagai sumber, pelaksana, tenaga sukarela, penggerak, pengguna hasil, danatau pelayanan kegiatan olahraga. Meningkatnya prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional, melalui: a Penyelenggaraan kejuaraan keolahragaan secara berjenjang dan berkelanjutan; b Penguatan pembinaan dan pengembangan olahragawan andalan; c Pengembangan dan penerapan iptek keolahragaan; d Pengembangan sentra keolahragaan untuk pembibitan olahragawan; dan e Peningkatan dukungan industri olahraga dalam pembinaan, pengembangan dan penyelenggaraan kejuaraan olahraga prestasi.

2.3.6 Kebudayaan

1. Memperkukuh karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dinamis dan berorientasi iptek, melalui: a pendidikan karakter dan pekerti bangsa yang dilandasi oleh nilai-nilai kearifan lokal; b penegakan hukum dalam rangka peningkatan disiplin dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan; c pemahaman tentang nilai-nilai kesejarahan dan wawasan kebangsaan; d pelindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa; e pemberdayaan masyarakat adat dan komunitas budaya; f peningkatan sensor film dan media informasinya; dan g pembinaan dan pengembangan dan perlindungan bahasa untuk mendukung berkembangnya budaya ilmiah, kreasi sastra, dan seni. 2. Meningkatkan apresiasi terhadap keragaman senidan kreativitas karya budaya, melalui: a peningkatan aktivitas seni dan karya budaya yang diinisiasi oleh masyarakat; b penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni dan karya budaya; c pengembangan kesenian dan perfilman nasional; d peningkatan apresiasi dan promosi karya seni dan karya budaya lainnya; e pemberian insentif kepada para pelaku seni dalam pengembangan kualitas karya budaya dalam 248 | Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 bentuk fasilitasi, pendukungan dan penghargaan; dan f fasilitasi pengembangan kreativitas dan produktivitas para pelaku budaya kreatif. 3. Melestarikan nilai-nilai positif sejarah bangsa dan warisan budaya baik bersifat benda tangible maupun tak benda intangible, melalui: a pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan peninggalan purbakala, termasuk peninggalan bawah air; b pengembangan permuseuman sebagai sarana edukasi dan rekreasi; c pencatatan warisan budaya tak benda; d penguatan sistem registrasi nilai sejarah dan warisan budaya yang terstruktur dan akurat; e peningkatan sosialisasi dan advokasi nilai positif sejarah bangsa dan upaya pelestarian warisan budaya nasional dan warisan budaya dunia; dan f sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pelestarian warisan budaya. 4. Mengembangkan promosi dan diplomasi budaya, melalui a pengembangan rumah budaya nusantara di dalam negeri dan pengembangan rumah budaya Indonesia di luar negeri; b peningkatan promosi budaya antarprovinsi dan promosi budaya Indonesia ke mancanegara; c pertukaran karya budaya dan pelaku budaya; dan d peningkatan informasi dan publikasi budaya Indonesia. 5. Mengembangkan sumber daya kebudayaan, melalui: a peningkatan kualitas SDM kebudayaan; b peningkatan dukungan sarana dan prasarana untuk pengembangan karya budaya masyarakat; c peningkatan penelitian dan pengembangan kebudayaan; d peningkatan kualitas informasi dan basis data kebudayaan; e penelitian dan pengembangan arkeologi nasional, dan f pengembangan kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah, serta pemangku kepentingan lainnya baik masyarakat maupun dunia usaha.

2.3.7 Agama

1. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-nilai keagamaan untuk memperkuat peran dan fungsi agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan, antara lain melalui: a peningkatan Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 | 249 kapasitas dan kualitas penyuluh agama, tokoh agama, lembaga sosial keagamaan dan media massa dalam melakukan bimbingan keagamaan kepada masyarakat; dan b peningkatan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan umat beragama. 2. Meningkatkan kerukunan umat beragama melalui: a penyelenggaraan dialog antarumat beragama untuk memperoleh pemahaman agama berwawasan multikultur; b pembentukan dan pemberdayaan FKUB di provinsi dan kabupatenkota; c peningkatan kerjasama dan kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah, tokoh agama, lembaga sosial keagamaan, dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan konflik; d penguatan peraturan perundang-udangan mengenai kerukunan umat beragama. 3. Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama, melalui: a peningkatan kapasitas dan peran lembaga sosial keagamaan dalam rangka pelayanan dan pengelolaan dana sosial keagamaan; b Peningkatan pengelolaan dan fungsi tempat ibadat; dan c penguatan reformasi birokrasi dalam pelayanan keagamaan untuk menjamin hak beragama masyarakat. 4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah melalui: a peningkatan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah; b peningkatan pemanfaatan setoran awal dana haji agar dapat mengurangi beban Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH; c peningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari penyewaan asrama haji di luar musim haji; d peningkatan pengawasan penyelenggaraan haji oleh Komisi Pengawas Haji Indonesia KPHI; dan e peningkatkan pelindungan dan pembinaan jemaah haji. 5. Meningkatkan tata kelola pembangunan bidang agama: a peningkatan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pelaksanaan program dan kegiatan; dan b peningkatan