Data dan Informasi Statistik

336 | ÉÊ ËÌ Ê Ë Í Ê Ë Î Ï Ê Ð ÉÑÒ ÓÔ Õ Öר Ù ÕÖ× Ú Keterbatasan jumlah petugas enumerator khususnya di tingkat kabupaten dan kecamatan menyebabkan tidak dapat terpenuhinya kebutuhan data yang diperlukan; 5 beragamnya jenis pengguna data memerlukan perlakuan khusus pada masing-masing pengguna agar data yang dibutuhkan dapat secara tepat dan cepat diperoleh. Kurangnya informasi mengenai pengguna data berdampak pada tidak dapat tersampaikannya data yang dihasilkan kepada pengguna secara cepat dan tepat; 6 keterbatasan pada ketersediaan dan penggunaan sistem TIK pada saat ini menghambat proses pengolahan data hasil kegiatan statistik. Disamping itu terpenuhinya ketersediaan dan penggunaan TIK diharapkan dapat mempercepat sampainya data statistik yang dihasilkan kepada pengguna data.

3.2 Sasaran Bidang Ekonomi

ÛÜ Ý Þ ßà

3.2.1 Kerangka Ekonomi Makro

Dalam periode tahun 2015-2019, dengan berbagai upaya yang dilakukan, diperkirakan kinerja faktor-faktor ekonomi yang meliputi Ì Ê áâ ã Ê Ð ä ã å Ì æ , ç è é Ê Ë Ì Ê áâ ã Ê Ð äãå Ì æ dan TFP akan meningkat. Peningkatan tajam akan terjadi sejak tahun 2016, yang mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 mencapai 7,1 persen, dan terus meningkat pada tahun 2018 dan 2019 yang masing-masing ditargetkan mencapai 7,5 persen dan 8,0 persen. Dengan tingkat pertumbuhan ini, pendapatan perkapita akan naik dari Rp.45,6 Juta pada tahun 2015 hingga mencapai Rp.72,4 Juta pada tahun 2019. Dari sisi pengeluaran, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah mendorong investasi untuk tumbuh tinggi. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, dan mencapai pada tahun 2017 investasi akan tumbuh sebesar 8,0 persen, terus meningkat dan mencapai 11,5 persen pada tahun 2019. Dorongan kuat dari investasi akan memberikan kontribusi untuk peningkatan ekspor barang dan jasa, serta konsumsi. Ekspor akan tumbuh diatas 8,8 persen pada tahun 2017, terus meningkat dan mencapai 12,7 persen pada tahun 2019. Konsumsi masyarakat dan konsumsi pemerintah tumbuh secara bertahap dan masing- masing mencapai 5,7 persen dan 5,5 persen pada tahun 2017 dan 5,9 persen dan 6,2 persen pada tahun 2019. Dari sisi produksi, reformasi secara komprehensif mendorong industri pengolahan dalam lima tahun tumbuh secara rata-rata sebesar 7,1 persen per tahun. Sementara itu sektor pertanian dalam arti luas êëìí ë ìî ë ì ëïë ð ñòó ô ì õ ö ÷ ø ù õ ö ÷ ú | 337 diperkirakan tumbuh rata-rata sebesar 3,7 persen. Seiring dengan pertumbuhan PDB secara keseluruhan, sektor tersier juga mengalami kenaikan pertumbuhan secara bertahap, dengan pertumbuhan tertinggi akan terjadi pada sektor pengangkutan dan telekomunikasi yang ditargetkan akan tumbuh sebesar 13,2 persen pada tahun 2019, yang ditopang oleh membaiknya infrastruktur dan meningkatnya pemakaian alat telekomunikasi. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan meningkat tajam mulai tahun 2017, neraca pembayaran yang sebelumnya menghadapi tekanan akibat krisis ekonomi, kinerjanya akan membaik. Prediksi akan terjadinya perbaikan lingkungan global dan membaiknya harga komoditas dunia turut mendorong membaiknya kinerja neraca pembayaran. Neraca Pembayaran Indonesia diperkirakan mencatat surplus sebesar USD8,8 miliar pada tahun 2015 dan menjadi USD14,4 miliar tahun 2016. Surplus tersebut semakin meningkat sejalan dengan kebijakan yang akan diambil pada sektor perdagangan dan investasi dalam periode tahun 2015-2019, sehingga pada akhir tahun 2019, neraca pembayaran diperkirakan akan surplus sebesar USD45,5 miliar. Sejalan dengan itu posisi cadangan devisa juga diperkirakan terus meningkat. Jika tahun 2015 cadangan devisa diperkirakan baru mencapai USD114,1 miliar, pada tahun 2019 diperkirakan naik menjadi USD 174,8 miliar. 338 | ûü ýþ ü ý ÿ ü ý ü û TABEL 3.19 GAMBARAN EKONOMI MAKRO 2015-2019 Perkiraan Proyeksi Jangka Menengah 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Perkiraan Besaran-besaran Pokok Pertumbuhan PDB 5,3 5,8 6,6 7,1 7,5 8,0 PDB per Kapita ribu Rp 40.483 43.851 51.141 57.687 64.544,1 72.433,9 Laju Inflasi, Indeks Harga Konsumen 8,2 4,4 4,0 4,0 3,5 3,5 Nilai Tukar Nominal RpUS 11.600 12.000 11.950 11.900 11.850 11.800 Perubahan Kurs Rupiah Riil -8,11 0,36 -2,81 -2,66 -2,17 -2,17 Neraca Pembayaran Pertumbuhan Ekspor Nonmigas 5,6 7,0 9,0 10,5 12,0 14,0 Pertumbuhan Impor Nonmigas 1,9 6,1 7,6 9,5 11,7 13,3 Cadangan Devisa US miliar 112,0 122,2 125,2 131,7 144,0 162,5 Keuangan Negara Keseimbangan Primer APBNPDB -1,0 -0,8 -0,9 -0,8 -0,6 -0,2 SurplusDefisit APBNPDB -2,3 -2,2 -2,2 -2,1 -1,7 -1,2 Penerimaan PajakPDB 12,4 12,4 12,9 13,4 14,2 15,0 Stok Utang PemerintahPDB 25,3 26,3 24,5 23,7 22,6 21,1 Utang Luar Negeri 19,0 2,4 2,3 2,1 1,7 0,2 Utang Dalam Negeri 6,8 -0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 Pengangguran dan Kemiskinan Tingkat Pengangguran 5,7 5,5-5,8 5,3-5,6 5,2-5,5 5,1-5,4 4,0-5,0 Tingkat Kemiskinan 10,5 9,0- 10,0 8,5-9,5 7,5-8,5 7,0-8,0 5,0-6,0

3.2.2 Keuangan Negara

Reformasi keuangan negara dalam periode 2015-2019 diharapkan dapat mewujudkan sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Di akhir periode RPJMN, rasio penerimaan perpajakan ditargetkan akan mencapai 15 persen PDB.